Bola.com, Bandung - Nama Eka Ramdani tentu masih melekat di hati para bobotoh Persib Bandung. Eka menjadi ikon Persib selama beberapa musim. Ia memperkuat Persib sejak tahun 2002 kemudian tahun 2003 hijrah ke Persijatim dan kembali ke Persib pada tahun 2005-2011.
Namun, beberapa musim kemudian pemain yang akrab disapa Ebol ini hijrah ke Persisam Putra Samarinda (2011-2012), Pelita Bandung Raya (2012-2013), Semen Padang (2013-2016), Sriwijaya FC (2016-2017), Persela Lamongan (2017), dan kembali lagi ke Persib (2017-2018).
Baca Juga
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Advertisement
Persib pun menjadi klub terakhir sepanjang kariernya. Eka memutuskan gantung sepatu pada 2018, setelah kontraknya bersama Persib berakhir pada Desember 2018.
Pensiun sebagai pemain, sepak bola tidak pernah ditinggalkan oleh pria kelahiran Purwakarta, 18 Juni 1984 ini. Eka kini sibuk sebagai pelatih anak-anak kelompok usia di SSB UNI, tempat di mana ia dulu menimba ilmu sepak bola.Â
"Ya, kegiatan saya saat ini mengasuh anak-anak di SSB. Selain itu, usaha jualan jahe merah juga sama seperti yang ada dipinggiran jalan gitu. Kemudian membuat komunitas sepak bola tetapi lebih ke dakwah," jelas Eka Ramdani dalam channel You Tube Jurnal Opah.Â
Menurut Eka, komunitas sepak bola dakwah ini bertujuan agar yang terlibat di dalamnya tidak hanya bermain sepak bola saja, tetapi juga ada kegiatan semacam pengajian dan kajian.
"Karena kebanyakan teman-teman di luar komunitas atau mungkin teman-teman pesepak bola kita biasanya agak sedikit malu untuk ikut kajian, nah kami membuat komunitas muslim sepak bola itu buat wadah teman-teman pesepak bola untuk mengaji bareng dan kajian," jelas Eka.
"Kalau sesama pesepak bola mungkin tidak malu masuk mesjid bersama-sama, mengaji bersama, sama-sama belajar (agama), dan lain-lainya sehingga tidak canggung. Tapi kalau misalkan harus benar-benar ke komunitas mengaji, mungkin agak sedikit tidak bebas seperti kepada sesama pemain bola. Jadi berdirilah komunitas sepak bola dakwah ini," ungkap Eka.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jalur
Untuk kegiatan kajian, lanjut Eka, biasanya bergiliran ke rumah-rumah, atau terkadang berkumpul di suatu tempat untuk berbagi, diskusi sambil melakukan kajian.
"Kegiatan kajian kita gantian ke rumah-rumah, misalkan minggu ini rumah saya, selanjutnya rumah Wildansyah, dan lainnya atau nongkrong di tempat ngopi sambil kajian," kata Eka.
Komunitas ini belum banyak anggotanya, apalagi selama pandemi COVID-19 kegiatan sepak bola tidak ada sama sekali.
"Tapi kalau kajian tetap berjalan, paling diikuti sekitar enam sampai delapan orang dan anggotanya tidak semua pemain Persib Bandung, ada juga pemain U-23, dan mentornya dari luar sepak bola yang biasa mengisi kajian," tutur Eka.
Tak hanya itu komunitas sepak bola dakwah yang dirikan Eka Ramdani ini terkadang juga melakukan road show ke berbagai pesantren yang ada di Jawa Barat.
"Kegiatan itu sudah berjalan ke beberapa pesantren seperti Indramayu, bahkan kemarin kami ke pesantren yang ada di pelosok di sekitar Sukabumi. Kami memang diajak ustad dengan agenda seperti itu ke pelosok-pelosok," tutur Eka mengakhiri.
Advertisement