Bola.com, Bandung - Perjalanan Eka Ramdani kembali ke pelukan Persib Bandung ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Eka sudah berkali-kali menjalin hubungan putus nyambung dengan tim Maung Bandung. Setelah bergabung selama tiga musim pada 2000-2003, Eka hijrah ke Persijatim. Tahun 2005, Eka kembali ke Persib sampai 2011.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian pada 2011, Eka pergi lagi. Ia memperkuat Persisam, Pelita Bandung Raya, Semen Padang, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, hingga kembali lagi ke Persib pada 2018.
Meski datang dalam kondisi fisik bagus dan waktu bertanding di klub sebelumnya banyak, Eka Ramdani tetap harus menjalani seleksi saat kembali ke Persib.
Pemain kelahiran Purwakarta, Jawa Barat itu menjalani seleksi di bawah pengawasan pelatih Persib saat itu, Mario Gomez.
"Ya, mungkin ini yang tidak diketahui bobotoh. Jadi tidak ada saya masuk karena kedekatan dengan pengurus Persib Bandung dan lainnya. Cerita sebenarnya bahwa Eka diterima Persib lagi dengan proses seleksi," ucap Eka Ramdani dalam channel YouTube Jurnal Opah.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Eka
Meski demikian, asisten pelatih Persib Bandung, Yaya Sunarya tetap meyakinkan Eka Ramdani untuk tetap menjalani seleksi, karena Mario Gomez datang ke Persib buta akan kualitas pemain-pemain yang ada.
"Jadi saya di seleksi, apalagi bobotoh ingin pemain yang direkrut sesuai dengan keinginan pelatih. Jadi atas dasar itu juga manajemen tidak mau langsung rekrut, tapi harus melalui seleksi. Memang saya dipanggil oleh pengurus, tapi tetap harus menjalani tahap seleksi," ucap Eka.
Eka memutuskan gantung sepatu pada tahun 2018. Keputusan itu diambil Eka setelah kontraknya habis bersama Persib pada akhir Desember 2018. Meski telah pensiun, kegiatan sepak bola tidak pernah ditinggalkan Eka Ramdani.
Mantan gelandang mungil dan kapten tim Persib itu, kini sibuk melatih anak-anak usia dini di SSB UNI, tempat dimana Eka menimba ilmu sepak bola bersama Atep.
Selain itu, pemain yang akrab disapa Ebol ini berbisnis jahe merah dan aktif melakukan kajian bersama komunitas sepak bola dakwah yang dirikannya bersama rekannya, salah satunya mantan bek sayap Persib, Wildansyah.
Advertisement
Perasaan Berbeda
Ssaat kembali ke Persib, banyak yang mendukungnya. Tetapi, Eka merasakan ada yang berbeda.
"Apalagi ketika Mario Gomez memainkan saya dengan Michael Essien, saya merasa nyaman walaupun mungkin Essien juga mobilitasnya tidak terlalu tinggi, tapi dia sangat mengerti, ya awalnya nyaman-nyaman saja," tutur Eka.
"Tapi setelah pertandingan pertama, saya terkena hamstring, kemudian datang pemain baru juga, sehingga persaingan semakin ketat. Mungkin juga karena merubah skema permainan, mungkin yang Gomez inginkan berbeda dengan datangnya pemain-pemain baru," tambah Eka.
Ditanya faktor terbesar sehingga memutuskan gantung sepatu setelah bersama Persib, Eka menegaskan kemungkinan karena skema permainan yang tidak pas.
"Pelatih asing kan berbeda, apalagi sepak bola modern sekarang lebih ke oragnisasi cara menyerang juga terskema, bukan berarti pemain dilarang berimproviasi, tapi mungkin ada penakanan-penakanan yang lain. Itu yang sulit," jelas Eka.