Bola.com, Bandung - Legenda Persib Bandung dan Timnas Indonesia, Robby Darwis, memiliki banyak kisah dalam karirnya sebagai pemain sepak bola. Dunia sepak bola sudah digelutinya sejak masa kecil di kampung halamannya di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Sosok Robby Darwis tidak akan mudah dilupakan oleh pencinta sepak bola. Prestasinya bersama Persib saat menjadi pemain dan Timnas Indonesia cukup mentereng. Ia juga sempat menjadi asisten pelatih dan caretaker di Persib.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
BRI Liga 1: Permohonan Persib Dikabulkan PT LIB, Duel Lawan Bali United Resmi Diundur
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Robby membangun kariernya di kancah sepak bola itu tidak dengan mudah. Dia butuh perjuangan keras, serta punya kemauan kuat dari diri sendiri untuk meraih kesuksesan.
"Memang kalau karier mungkin semua juga sama dari kampung, seperti saya di sebuah kecamatan di Lembang. Namanya juga hobi dan ingin maju maka perlu pengorbanan, kalau tidak ada pengorbanan, tidak mungkin berhasil," ungkap Robby dalam channel Youtube Simamaung.
Dari bermain di sebuah kampung di Lembang, Robby kemudian merambah berkiprah ke Kota Bandung dan mengikuti berkompetisi di internal Persib, serta latihan rutin.
"Banyak pengorbanan, termasuk jauh dari sekolah dan jauh dari orang tua. Sebelum ke Persib, saya sempat di klub Setia, Pro Duta. Itu memang awal-awal untuk membesarkan karier saya," ucap Robby.
Dalam perjalanan meniti karirnya, bakat Robby ditemukan oleh sosok pelatih asing Persib Bandung asal Polandia, Marek Janota. Dia meminta Robby untuk ikut seleksi di Maung Bandung.
"Ya, di situ saya dipanggil oleh pelatih yang cukup bagus dari luar negeri, namanya Marek. Mereka memang memilih dan menyeleksi pemain, terutama Marek punya target khusus tinggi badan," kata Robby.
"Saya diseleksi tahun 1982-1983, sampai beberapa kali keluar masuk karena persaingan di Persib cukup berat. Begitu masuk ikut perserikatan yang saat itu Persib terdegradasi dari kancah sepak bola nasional dan Persib bisa promosi lagi ke Divisi Utama PSSI," tutur Robby Darwis.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perjuangan Berliku Jadi Juara
Robby mengenang perjuangan membawa Persib juara cukup panjang dan berliku, sejak awal 1982. Persib masuk final lawan PSMS Medan tapi gagal juara. Pada final berikutnya kembali menghadapi PSMS Medan, kembali gagal juara lagi.
"Jadi dua kali final kami gagal. Baru pada 1986 kami bisa merebut juara Perserikatan nasional setelah sekian lama, hampir 17 tahun tidak mengenyam juara nasional. Di situ saya terus berkiprah di Persib sampai pensiun di Persib juga," ucap Robby Darwis.
Pemain yang identik dengan nomor punggung 6 ini secara keseluruhan telah merasakan empat kali juara bersama Persib, yakni pada 1986, 1989/1990, 1993/1994, dan 1994/95.
Pada 1986, Persib menjuarai kompetisi setelah menang lawan Perseman Manokwari di laga final dengan skor 1-0. Kemudian pada 1990, Persib jadi kampiun setelah menumbangkan Persebaya Surabaya di laga final dengan skor 2-0.
Pada musim 1993/94, Persib menjuarai edisi terakhir perserikatan dengan mengalahkan PSM Ujungpandang dengan skor 2-0. Pada musim 1994/95, edisi pertama Liga Indonesia, Persib menjuarai kompetisi setelah di final menang atas Petrokimia Putra dengan skor 1-0.
Advertisement