Bola.com, Jakarta - Munhar, mantan bek Arema FC yang kini berseragam Persik Kediri, memulai bisnis kuliner ayam geprek di Malang. Ia memutuskan terjun ke dunia ini untuk menyambung hidup menyusul terhentinya aktivitas sepak bola Indonesia, bahkan dirinya sampai harus menjadi driver online.
Setelah pandemi corona menyerang Indonesia, yang berimbas pada terhentinya Liga 1 2020, bayaran para pemain dipangkas hingga 75 persen banyaknya. Mau tak mau, mereka harus menyiasati pendapatan di luar sepak bola.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa pemain juga telah menjual aset pribadinya, namun Munhar memilih untuk berbisnis kuliner. Mulai pekan ini, usahanya yang diberi nama Mangan Pedes alias makan pedas beredar di Malang, kota tempat ia berdomisili.
Menunya hanya satu, yakni ayam crispy ditambah tempe penyet yang digeprek. Munhar mengatakan, ia diajak oleh rekannya.
"Saat ini (gara-gara) pandemi, sepak bola berhenti, saya berpikir harus melakukan sesuatu. Inginnya membuat usaha. Tapi bingung mau usaha apa. Lalu ada teman saya bikin usaha kuliner. Awalnya segan saya mau ikut kerjasama. Akhirnya saya coba bicara, ternyata teman saya ini memang mau ngajak saya gabung bisnis kuliner Mangan Pedes," jelasnya.
Karena masih merintis, kuliner dengan menu ayam geprek plus tempe penyet ini masih dijual dengan sistem pre-order. Yang ingin membeli, harus memesan lebih dulu dan nantinya diantar ke rumah pembeli. "Hari pertama saya jualan lumayan. Ada 30 kotak pesanan. Wilayahnya sekitar Malang dan Lawang. Kebanyakan masih teman-teman sendiri yang order. Sebagian saya antar sendiri sebagai bentuk promosi. Tapi ada juga yang diantar teman saya."
Jika nantinya sudah punya banyak pelanggan, Munhar akan membuka kedainya. Sehingga pelanggan yang ingin membeli sewaktu-waktu bisa datang langsung. "Masih merintis dulu. Kalau respons pembelinya bagus nanti buka kedainya. Mungkin juga buka di Sidoarjo (daerah asal Munhar)."
Dalam bisnis ini, Munhar tidak hanya menyumbang modal. Tapi juga ikut dalam proses pembuatannya. Mulai belanja bahan makanan, memasak, menerima order-an hingga mengirim. Karena dia masih belum memiliki karyawan. "Namanya bisnis kerjasama. Saya ikut semua. Kalau memasaknya tidak sulit karena hanya satu menu dan simpel."
Untuk masalah rasa, sudah bisa ditebak dari nama menunya. Sudah pasti pedas. Di Malang, beberapa tahun terakhir makanan pedas jadi salah satu favorit. Untuk pembeda, selain ayam crispy yang digeprek dengan sambel, ada juga tempe penyet plus kacang panjang di dalamnya. Kuliner pedas ini dijual mantan bek Arema FC berusia 34 tahun itu dengan harga tak lebih dari Rp12.500.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Driver Taksi Online
Selain merintis bisnis kuliner, Munhar ternyata punya pemasukan lain. Dia jadi driver taksi online. Munhar tidak gengsi jadi driver online karena pemasukan yang didapatkannya halal. Kebetulan dia juga punya mobil yang memenuhi syarat untuk jadi armada taksi online.
"Saya daftar di semua perusahaan taksi online sejak kompetisi terhenti (Mei 2020). Tapi baru November dapat panggilan. Sejak itu saya nyambi jadi driver," jawabnya.
Saat dapat panggilan untuk verifikasi data ke kantor taksi online, petugasnya kenal dengan Munhar. Karena di Jawa Timur, hampir semua klub besar sudah dibelanya. Seperti Arema FC, Madura United, dan kini Persik Kediri. "Petugasnya sempat tanya kenapa jadi driver, saya jelaskan apa adanya. Sepak bola berhenti, jadi saya harus tetap bekerja."
Ketika dapat order-an, tak jarang penumpangnya juga mengenal Munhar. Pertanyaan yang sama selalu didapatkannya. "Saya jelaskan apa adanya juga kenapa saya memilih jadi driver online."
Tapi saat kompetisi sudah berjalan, tentu Munhar bakal kembali fokus di klub. Karena saat ini sudah ada kabar jika Polri bakal memberikan izin kompetisi diputar lagi tahun 2021.
"Beberapa waktu lalu sempat dihubungi manajemen Persik lagi. Tapi masih melihat kondisi kedepan seperti apa," pungkasnya.
Advertisement