Bola.com, Jakarta - Bukannya dibayar, Miftah Anwar Sani malah membayar FK Sloboda Tuzla untuk bermain di sana. Begitulah klaim dari media Bosnia dan Herzegovina, Sport Centar.
Pada laporannya yang tayang Selasa (16/2/2021), Sport Centar mengabarkan bahwa Miftah Anwar Sani harus merogoh kocek hingga 20 ribu dolar atau setara dengan Rp280 juta demi bergabung dengan Sloboda Tuzla.
Advertisement
Uang itu disebutkan berasal dari agen Miftah Anwar Sani. Saat ini, bek berusia 25 tahun itu berada di bawah payung Aggy Eka Ressy.
"Kalo memang benar, uangnya buat saya saja. Uang sebesar itu di masa seperti ini, mending buat saya saja," kata Aggy membantah laporan tersebut ketika dihubungi Bola.com, Rabu (17/2/2021).
Media itu juga menyinggung status Miftah Anwar Sani sebagai anggota TNI. Mantan pemain Persita Tangerang ini disebut bisa kehilangan pekerjaannya jika menandatangani kontrak dengan klub luar negeri.
Miftah Anwar Sani juga disebut akan sangat sulit bersaing di Sloboda Tuzla. Kepindahannya ke Bosnia dianggap sebagai strategi pemasaran untuk membuat harganya naik ketika kembali ke Indonesia nanti.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sebut Sudah Dibantah
Aggy menyatakan, laporan dari media Bosnia itu telah disanggah oleh manajemen Sloboda Tuzla. Namun, ia masih belum tahu bantahan tersebut dimuat di media apa.
"Sudah diklarifikasi dan ditepis oleh presiden klubnya. Saya dengar kabarnya seperti itu. Ada yang komentar juga menanyakan itu di Instagram. Saya jawab, mending uangnya buat saya saja. Orang besok makan saja masih bingung gara-gara COVID-19," ucap Aggy.
"Saya tadi mendapatkan kabar dari jurnalis-jurnalis Indonesia, lalu saya bilang ke Miftah Anwar Sani. Kami langsung komunikasikan dengan pihak sana. Langsung presiden mereka menepis rumor itu. Kabar dari sana, sudah ada bantahan dari presidennya," jelasnya.
Advertisement