Bola.com, Jakarta - Butuh waktu sekitar empat bulan untuk PSSI meyakinkan kepolisian supaya mengizinkan sepak bola Indonesia kembali menggeliat. Empat bulan lamanya PSSI berkirim surat demi surat untuk membuat denyut nadi kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hidup kembali. Upaya PSSI tidak sia-sia. Izin kepolisian itu nyata adanya.
Semua bermula dari pandemi COVID-19 yang mewabah ke seluruh penjuru dunia pada Maret 2020. Tidak mau ambil risiko, PSSI menghentikan kompetisi yang meliputi Liga 1 dan Liga 2, awalnya hanya selama sebulan.
Baca Juga
Deretan Striker Lokal Dapat Pesan dari Legenda Timnas Indonesia: Tetap Pede, Bersaing Sehat, dan Tambah Porsi Latihan!
6 Pemain Berbakat yang Terlalu Bagus Berkarier di MLS, Pindah ke di Eropa!
Piala AFF 2024: Pemain Vietnam Luka-Luka Buntut Main Lawan Filipina di Rumput Sintetis Rizal Memorial Stadium, Begini Penampakannya
Advertisement
Lewat 30 hari, wabah virus corona malah semakin menjadi-jadi. PSSI mengambil langkah tegas menunda kompetisi minimal hingga pertengahan tahun.
Di pertengahan tahun, tepatnya pada Juli 2020, PSSI memutuskan kembali melanjutkan kompetisi pada Oktober 2020. PSSI menginstruksikan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mematangkan format kompetisi di tengah pandemi.
"Kompetisi dilanjutkan sesuai dengan format lama. Jadi, tiga pekan yang berjalan dilanjutkan ke pekan keempat sampai pekan ke-34 nanti. Yang berubah adalah terkait dengan home base, yang di luar Pulau Jawa akan dikonsentrasikan di Pulau Jawa. Insyaallah di Yogyakarta dan sekitarnya," kata Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, medio Juli 2020.
PT LIB mampu merampungkan teknis penyelenggaraan Liga 1 beberapa minggu jelang sepak mula. Protokol kesehatan (prokes) dan format sentralisasi kompetisi telah dimatangkan, tapi tidak dengan izin kepolisian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kompetisi Batal Dilanjutkan karena Pandemi COVID-19
Kompetisi rencananya dimulai pada 1 Oktober 2021. Semua telah siap. Bahkan Bali United telah mengungsikan sejumlah keperluan ke Yogyakarta, homebase mereka. Beberapa tim memasuki masa akhir persiapan.
Bak petir di siang bolong, kepolisian mengumumkan pelarangan kompetisi hanya tiga hari sebelum sepak mula.
Ketika Polri tidak mengizinkan kompetisi untuk digelar, gelagat itu telah tercium saat Webinar Half Time Show yang bertajuk "Jelang Restart Shopee Liga 1 2020: Seberapa Siap Kita Semua?" persembahan Bola.com dan Bola.net pada 28 September 2020.
Sebelum webinar dimulai, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, selaku satu dari tiga narasumber, bertanya mengenai durasi acara tersebut.
Selain Yunus Nusi, dua pembicara lainnya pada webinar itu adalah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita dan General Manager Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman.
Yunus Nusi mengaku harus mengikuti rapat darurat bersama Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, dan Akhmad Hadian Lukita. Dia mengindikasikan nasib Shopee Liga 1 dalam kondisi genting.
"Mohon maaf, ini acaranya sampai jam berapa? Sebab nanti saya ada rapat dengan Pak Ketua PSSI, Pak Menpora, dan Pak Lukita. Shopee Liga 1 sedang siaga 1," ujar Yunus Nusi.
Di tengah pelaksanaan webinar, Yunus Nusi tiba-tiba pamit. Dia sudah harus menghadiri pertemuan dengan Iriawan dan Amali. Sembari membiarkan Lukita yang seharusnya juga mendatangi rapat itu, Yunus Nusi mengatakan urusannya begitu mendesak.
"Ini sangat penting sekali. Ponaryo paham ini apa yang harus diurus malam ini. Pak Lukita mungkin masih bisa 15 menit lagi. Pak Lukita tunggu panggilan saja."
"Sebenarnya Pak Lukita penting untuk merapat. Nanti kontak-kontakan saja. Bisa saja saya sampaikan malam ini kira-kira apa sehingga saya harus keluar dari webinar ini," imbuh Yunus Nusi.
Advertisement
Jumlah Kasus Meningkat
Hanya beberapa jam setelah webinar itu selesai, Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono mengatakan pihaknya tidak dapat menerbitkan izin keramaian untuk lanjutan kompetisi. Peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi penyebabnya.
"Terkait gelaran PT Liga Indonesia Baru, yaitu Shopee Liga 1 dan Liga 2 yang akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2020, Polri tidak mengeluarkan izin keramaian dengan berbagai pertimbangan," kata Argo Yuwono.
"Sebab, situasi pandemi COVID-19 masih terus meningkat karena meningkatnya jumlah masyarakat yang terinfeksi virus corona."
"Polri sudah mengeluarkan maklumat dan penegasan tidak akan mengeluarkan izin keramaian di semua tingkatan."
"Polri bersama TNI serta stakeholder terkait sedang berkonsentrasi mendukung kebijakan pemerintah dengan melaksanakan Operasi Yustisi di semua jajaran," jelas Argo Yuwono.
Janji PSSI
Ditolak kepolisian, PSSI tidak patah arang. Mereka berani mengumbar janji kembali mengejar izin keamanan. Dalam satu atau dua bulan ke depan, PSSI ingin kompetisi digulirkan.
"Kalau dilanjutkan Desember 2020 atau Januari 2021, sulit bagi PT LIB untuk memutar kompetisi. Pada April 2021 sudah memasuki bulan puasa dan Mei-Juni 2020, kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi kalau dipaksakan pun pada Agustus 2021. Tetapi, itu juga sulit bagi PSSI dan klub-klub Liga 1 untuk mengikuti agenda FIFA dan AFC," kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, pada akhir September 2020.
Sebulan, dua bulan, tiga bulan kemudian, usaha PSSI tidak menghasilkan apa-apa. Mereka akhirnya mengalah. Kompetisi musim 2020 diputuskan dibatalkan dan menatap musim baru sembari menunggu izin kepolisian.
"Surat Keputusan ini menetapkan penghentian kompetisi 2020 disebakan keadaan kahar terkait dengan pandemi COVID-19. Kompetisi 2020 ditetapkan tanpa juara, tanpa promosi, dan degradasi," kata Iriawan akhir Januari 2021.
PSSI berencana untuk menggulirkan kompetisi pada Juni 2021, namun semuanya masih tergantung dengan izin dari kepolisian.
Advertisement
Menpora Turun Gunung
Melihat PSSI kesusahan mendapatkan izin kepolisian, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali turun gunung. Dia berani menghadap Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melobi izin kompetisi.
Akhirnya, izin dari kepolisian turun pada Kamis (18/2/2021). Namun, surat rekomendasi itu baru sebatas untuk turnamen pramusim, Piala Menpora 2021. Kepolisian masih akan mengkaji izin untuk kompetisi setelah mengevealuasi Piala Menpora.
Piala Menpora akan digelar pada bulan depan dengan melibatkan 18 tim Liga 1 dan dua klub Liga 2.
"Sore hari ini, saya mendapatkan kunjungan dari tindak lanjut pertemuan saya dengan Menpora beberapa waktu lalu. Menindak lanjuti hal tersebut, kami kemudian melaksanakan rapat koordinasi," kata Listyo Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/2/2021).
"Dalam rapat koordinasi, kami sepakati untuk memberikan kesempatan tentunya dengan catatan bahwa penegakan aturan terkait protokol kesehatan harus menjadi syarat utama.
"Di tahap awal, Menpora akan menyelenggarakan dalam bentuk pra kompetisi. Tentu kami akan melihat apakah penyelenggaraan tersebut bisa dilaksanakan sesuai syarat-syarat yang berlaku."
"Kalau syarat tersebut bisa dilaksanakan, kami akan evaluasi secara bertahap sehingga tentunya penyelenggara kegiatan bisa semakin baik. Harapan dan komitmen kami, bagaimana penyelenggara turnamen pramusim nantinya tetap disiplin menegakan aturan terkait prokol kesehatan. Tentunya kita harus sama-sama menjaga komitmen," jelasnya.
Izin Kompetisi Tergantung Piala Menpora
Jangan senang dulu, kepolisian masih belum memberikan izin untuk Liga 1. Mereka akan mengevaluasi pelaksanaan Piala Menpora lebih dulu sebelum menentukan sikap.
Iriawan mengatakan, izin kepolisian untuk Piala Menpora 2021 bisa dicabut di tengah jalan. Situasi itu bisa terjadi jika ditemukan adanya pelanggaran protokol kesehatan.
Pelanggaran protokol kesehatan yang dimaksud antara lain jika suporter datang ke stadion atau berkumpul untuk nobar alias nonton bareng.
"Ini uji coba dari kepolisian untuk PSSI. Kalau bisa berjalan sesuai protokol kesehatan, izin bisa diberikan untuk kompetisi," kata Iriawan pada acara Penyerahan Izin Penyelenggaranan Turnamen Sepak Bola Pramusim Tahun 2020 secara virtual bareng Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali pada Jumat (19/2/2021).
"Kalau terjadi sesuatu, dalam surat perizinan dari kepolisian itu, sewaktu-waktu pihak keamanan bisa mencabut izin untuk Piala Menpora," jelas pria yang karib dipanggil Iwan Bule itu.
Sementara itu, Zainudin Amali mengingatkan bahwa izin dari kepolisian baru sebatas untuk Piala Menpora. Pihak keamanan juga menjadikan turnamen ini sebagai tolok ukur sebelum merestui kompetisi.
"Izin ini hanya untuk turnamen pramusim, durasinya pendek. Tapi, ini sangat menentukan nasib kompetisi. Kalau turnamen bisa dijaga dengan baik sesuai komitmen, maka insyaallah saya yakin kepolisian bisa menurunkan izin kompetisi," tutur Amali.
Advertisement