Bola.com, Makassar - Sosok Hendro Siswanto jadi sorotan publik sepak bola Indonesia usai menerima pinangan manajemen Borneo FC awal bulan ini. Keputusan pria kelahiran Tuban 12 Maret 1990 ini terbilang mengejutkan karena statusnya di Arema FC adalah pilar sekaligus kapten tim.
Menariknya, Hendro Siswanto menegaskan kontrak yang diterimanya dari Borneo FC tidak lebih besar dari Arema. Dalam channel Youtube RCBFM, Hendro mengungkapkan meninggalkan Arema yang sudah sembilan musim dibelanya jelas bukan hal yang mudah.
Advertisement
Apalagi, ia bersama istri dan ketiga anaknya yang masih kecil sudah menetap di Malang. Otomatis, bila Borneo FC sudah berlatih dan bertanding di kompetisi, Hendro akan memboyong keluarga kecilnya itu ke Samarinda. "Saya sulit berpisah dengan mereka," tegas Hendro.
Menurut Hendro, ia menerima tawaran Borneo FC karena klub asal Samarinda memberikan kepastian dan perhatian terkait statusnya sebagai pemain dan kepala keluarga.
Sebelumnya, Hendro mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan General Manager Arema FC, Ruddy Widodo untuk menanyakan status kontraknya yang selesai pada akhir Januari 2021. "Pak Ruddy bilang Arema tetap membutuhkan saya saat kompetisi kembali bergulir," ujar Hendro.
"Tapi, sebagai pemain yang sudah berkeluarga saya ingin kejelasan dalam bentuk kontrak. Kebetulan, ada tawaran dari Borneo yang menyodorkan kontrak selama dua musim, saya pun memutuskan menerimanya" terang Hendro seraya menambahkan manajemen Arema juga memberikan perhatian dengan membantu menyelesaikan biaya administrasi kelahiran anak ketiganya.
Meski begitu, Hendro menegaskan dirinya tak menyalahkan manajemen Arema yang dimatanya sudah menunaikan kewajibannya secara profesional ditengah situasi sulit akibat kompetisi 2020 terhenti dan kemudian di batalkan oleh PSSI.
"Sampai kontrak habis, saya masih menerima gaji bulanan dari Arema sebesar 25 persen dari gaji sesuai aturan PSSI," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Keluarga
Sejatinya, keputusan berat meninggalkan sebuah klub bukan hal yang baru buat Hendro Siswanto. Ia pernah mengalaminya ketika memperkuat Persiba Balikpapan pada 2010.
Saat itu, Hendro yang mulai betah di Persiba diminta ibunya pulang dan memintanya memperkuat klub yang tak jauh dari rumahnya. Hendro pun menghadap manajemen tapi Persiba bersikeras mempertahankannya.Termasuk mememuhi permintaan kenaikan kontrak yang diajukan Hendro yang mencapai 200 persen.
"Saya sengaja mengajukan nilai itu dengan harapan manajemen melepas saya. Ternyata permintaan saya itu diterima. Saya pun akhirnya berterus-terang mengungkap alasan yang sebenarnya," ungkap Hendro.
Manajemen Persiba pun dengan berat hati melepas Hendro yang kemudian memperkuat Persela Lamongan yang tak jauh dari rumah keluarganya. Padahal, nilai kontrak yang ia terima di Persela jauh lebih kecil dibandingkan Persiba.
"Jadi saya pindah semata karena faktor keluarga bukan karena uang," tegas Hendro. Saat ini, dengan alasan sama dengan situasi yang berbeda, Hendro meninggalkan Arema dan hengkang ke Borneo FC.
"Sekarang semata karena saya butuh kepastian untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Meski nilainya tak sebesar Arema, saya ke Borneo karena manajemen mereka langsung menawarkan kontrak selama dua musim ke depan," pungkas Hendro.
Advertisement