Bola.com, Makassar - Timnas Indonesia proyeksi SEA Games 2021 berhasil mengalahkan Tira Persikabo dengan skor 2-0 pada laga uji coba di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (5/3/2021) malam. Dua gol kemenangan skuat asuhan Shin Tae-yong masing-masing dicetak oleh Kadek Agung dan Muhammad Rafli.
Meski menang pada laga uji coba perdana, penampilan Timnas Indonesia, khususnya di lini serang dinilai belum optimal. Hal ini diungkap Herman Kadiaman, mantan staf pelatih PSM Makassar dan Arema Indonesia. Menurut Herman, dua gol yang tercipta bukan dari skema yang matang sesuai marwah pola 4-4-2 yang diterapkan Shin Tae-yong.
Advertisement
"Kekuatan utama pola 4-4-2 adalah mengandalkan serangan lewat dua sisi sayap. Saya melihat tak berjalan optimal pada pertandingan itu. Alhasil, Dendy Setiawan dan Kushedya Hari Yudo kurang mendapat suplai bola dan terkesan bermain sendiri dengan mengandalkan skill individu masing-masing," kata Herman kepada Bola.com, Sabtu (6/3/2021).
Dua sisi sayap, Feby Eka dan Kadek Agung terlihat kesulitan melewati dua bek sayap Tira Persikabo yang bermain disiplin.
"Dukungan dari dua bek sayap juga belum kelihatan. Gol pertama yang dicetak Kadek pada pengujung babak pertama tercipta lewat kemelut di kotak penalti Tira Persikabo," papar Herman.
Peran dua gelandang tengah, Hanif Sjahbandi dan Adam Alis, juga belum signifikan sebagai penyeimbang sekaligus pengatur ritme permainan tim. Kesan yang menonjol dari penampilan keduanya adalah mobilitas yang lumayan bagus.
"Padahal, tugas gelandang tengah sangat vital dalam pola 4-4-2. Akibat keseimbangan tim kurang terjaga, Tira Persikabo justru lebih banyak mendapat peluang, khususnya di babak pertama. Untung penampilan Tira Persikabo hanya bagus pada 25 menit pertama saat fisik dan stamina mereka masih bugar," ujarnya.
Menurut Herman, hasil yang dicapai Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong ini mungkin berbeda ketika menghadapi tim yang memiliki penampilan lebih terstruktur. Itulah mengapa, Herman menyebut laga uji coba kedua Timnas Indonesia menghadapi Bali United, Minggu (7/3/2021), menjadi wadah yang pas untuk mengukur kekuatan skuat Shin Tae-yong.
"Tapi, saya juga memahami situasi yang dihadapi Coach Shin Tae-yong dalam membangun Timnas Indonesia yang ditargetkan meraih emas di SEA Games nanti," terang Herman.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dua Fokus Berbeda
Herman juga memahami keputusan Shin Tae-yong menurunkan jumlah pemain senior lebih banyak saat Timnas Indonesia menjalani uji coba kontra Tira Persikabo ketimbang regulasi yang berlaku di SEA Games. Dalam formasi starter, Shin Tae-yong memainkan empat pemain berkategori senior, yaitu Dendy Sulystiawan, Kushedya Hari Yudo, Adam Alis, dan Hanif Sjahbandi.
Padahal dalam aturan di SEA Games, setiap tim boleh memainkan maksimal tiga pemain senior dalam satu skuat yang dibawa.
"Bisa jadi Coach Shin Tae-yong ingin melihat potensi pemain senior agar tidak salah dalam menentukan pilihan pada SEA Games nanti. Apalagi ia juga harus mempersiapkan tim menghadapi laga tersisa di Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang juga sarat gengsi. Jadi memang tidak mudah buat seorang pelatih menyiapkan tim menghadapi dua ajang berbeda yang berdekatan jadwalnya," ujar Herman.
Selain empat nama di atas, Shin Tae-yong juga memainkan pemain senior lain dalam laga uji coba itu, seperti Rizky Pellu, Sidik Saimima, Andy Setyo, dan Yacob Sayuri.
"Dengan target meraih medali emas di SEA Games, Coach Shin Tae-yong harus jeli memilih pemain untuk memenuhi kuota senior di dalam timnya," pungkas Herman.
Advertisement