Sukses


Obrolan Eksklusif Jacksen Tiago: Persipura Bubar, 2 Klub Luar Negeri Berebut Meminang

Bola.com, Surabaya - Pelatih Jacksen Tiago tidak lagi menangani Persipura Jayapura. Penyebabnya, tim berjulukan Mutiara Hitam tersebut sudah membubarkan tim sejak awal Januari lalu, saat nasib kompetisi belum jelas.

Persipura Jayapura juga telah memutuskan untuk tidak ambil bagian dalam Piala Menpora 2021. Mereka dikabarkan terlilit masalah keuangan karena tidak cairnya dana dari sponsor akibat penghentian kompetisi musim lalu.

Meski demikian, nama Persipura tetap dicantumkan sebagai peserta turnamen pramusim tersebut. Klub asal Papua itu tergabung dalam Grup A bersama Arema FC, PSIS Semarang, Barito Putera, dan Tira Persikabo, yang akan berlaga di Solo.

PSSI sempat menunggu Persipura untuk mengikuti turnamen yang dijadikan sebagai pemanasan untuk Liga 1 2021 ini. Tanpa Persipura, hanya akan ada 17 klub saja yang bersaing dalam Piala Menpora 2021.

“Kami kan secara resmi telah mengirim surat sebelum drawing dan menyampaikan tidak bisa mengikuti Piala Menpora. Mereka (PSSI) sudah tahu itu,” kata Benhur Tomi Mano, Ketua Persipura.

Absennya Persipura tentu akan membuat Piala Menpora berjalan kurang menarik. Pasalnya, selama ini Persipura Jayapura dikenal sebagai klub tangguh, meski kerap tidak bisa berbuat banyak dalam setiap gelaran turnamen pramusim.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sosok Jacksen Tiago

Jacksen Tiago menjadi sosok penting yang berperan membuat Persipura Jayapura mencapai banyak prestasi. Dia berhasil menyumbang tiga gelar ISL pada musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013 saat periode pertamanya menangani Mutiara Hitam.

Sempat menangani beberapa klub lain, pelatih berpaspor Brasil itu kemudian kembali ke klub yang lahir pada 1963 itu untuk periode keduanya pada 2019. Dia datang menggantikan Luciano Leandro setelah pekan keenam Liga 1 2019, saat Persipura tercecer di peringkat ke-15.

Jacksen berhasil mengubah permainan Persipura menjadi lebih baik selama musim 2019. Dia mampu membawa Persipura menduduki peringkat ketiga klasemen akhir di bawah Bali United dan Persebaya Surabaya.

Persipura sendiri sebenarnya berkesempatan tampil di Piala AFC 2021 berkat prestasi tersebut. Mereka menggantikan slot PSM Makassar (kampiun Piala Indonesia 2018) dan Persebaya (runner-up Liga 1 2019) yang tidak mengantongi lisensi klub AFC.

Sayang, kondisi keuangan yang sulit membuat mereka mengambil keputusan absen di pramusim. Keikutsertaan Persipura di Piala AFC 2021 juga masih menjadi tanda tanya.

Setelah pembubaran skuat Persipura, Jacksen memilih menetap di Surabaya bersama keluarga. Dia mulai menyusun rencana menangani klub lain musim ini hingga mendirikan akademi.

Kabarnya, Jacksen mendapat tawaran dari dua klub luar negeri. Hal ini sekaligus membuatnya tidak lagi berkiprah di Indonesia pada musim 2021. Padahal, dia sudah berkarier di Tanah Air sejak menjadi pemain hingga pelatih.

Bola.com berkesempatan untuk mewawancarai pelatih berusia 52 tahun mengenai hal itu, Rabu (10/3/2021). Simak petikan wawancara eksklusif berikut ini:

3 dari 4 halaman

Persipura Bubar dan Tawaran Klub Lain

Persipura Jayapura sudah membubarkan tim. Bagaimana status Anda di sana? Apakah sudah mundur atau tidak ada kelanjutan kerja sama?

Begini. Anda kerja di Bola.com. Seandainya Bola.com dinyatakan bubar, apa status Anda di Bola.com pasca pembubaran? Apa artinya bubar?

Itu berarti itu sudah tidak ada lagi. Jadi, Anda tidak perlu keluar kan? Sehingga pertanyaan tadi sudah terjawab sendiri dengan kata pembubaran.

Saya cuma jelaskan lebih detail. Status saya begitu.

Mengenai kelanjutan karier, sekarang beredar kabar ada dua klub negeri yang mengincar Anda. Sejauh mana proses komunikasi atau negosiasi berlangsung?

Memang benar, saya dapat dua tawaran bekerja sama dengan dua klub luar negeri. Komunikasi sangat lancar. Tapi, karena kita sedang dalam masa pandemi, proses visa kerja agak sedikit rumit.

Anda pernah menangani klub Malaysia, Penang FA. Apa yang menarik dengan melatih klub luar negeri?

Perkembangan pribadi buat saya. Umur saya 52 tahun, sebagai pelatih, boleh dikatakan saya relatif muda. Sehingga banyak ruang buat saya berkembang sebagai pelatih dan dapat pengalaman lebih lagi.

Ada target lain, Coach?

Tidak, perkembangan professional saja. Dari dulu saya targetkan dan memanfaatkan semua kesempatan untuk dapat pengalaman lain di luar Indonesia.

4 dari 4 halaman

Akademi Sepak Bola dan Aktivitas Saat Ini

Sebelumnya Anda bilang ingin mendirikan akademi sepak bola setelah pensiun sebagai pelatih. Sudah ada proses yang dilakukan menuju ke sana? Berada di mana rencana lokasinya?

Sudah. Arahnya sangat baik. Waktu ini sangat bermanfaat untuk saya mengurus proses ini. Lokasinya antara Surabaya, Batu, atau Timika.

Kenapa Timika, Coach?

Anda kenal pemain bola dari Timika? Kalau tidak, itu alasannya.

Jadi, akademi itu nanti akan berdiri sebelum Anda pensiun?

Saat ini sedang dalam proses. Sebenarnya saya mau turun langsung. Pasca JFT Camp kemarin, terlihat antusiasme dari anak-anak maupun beberapa orang tua sangat besar.

Sehingga saat ini, saya sedang menyeleksi beberapa profesional yang bisa membantu saya dalam akademi ini

Bicara tentang JFT Camp, ada rencana menggelarnya lagi?

Jelas ada. Kami harus cocokkan waktu, tempat, dan izin. Tapi, pasti dalam waktu dekat ini. Kemungkinan sebelum Liga 1 digelar, kalau saya masih di Indonesia.

Jadi, apa aktivitas Anda sekarang?

Menjadi ayah, suami, driver, dan chef untuk keluarga saya. Saat ada waktu luang pergi ke gym dan bermain bola bersama teman-teman. Sambil belajar, tentu saja.

Video Populer

Foto Populer