Bola.com, Jakarta - Persipura Jayapura memilih absen dari Piala Menpora 2021. Mutiara Hitam, julukannya, mengklaim PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai Organizing Committee (OC) turnamen pramusim itu tidak berlaku adil dan profesional.
PT LIB menjawab tuduhan tersebut dengan merunutkan kronologi penolakan Persipura untuk mengikuti Piala Menpora.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Erick Thohir Melting Setelah Koreografi Gundala Vs Godzilla Suporter Timnas Indonesia Dipuji FIFA: Kita Pasti Termehek-mehek
Advertisement
Pada 24 Februari 2021, OC menerima surat dari Persipura. Surat bernomor 004/PT.PP/II/2021 itu disebutkan berisikan permintaan sejumlah informasi dari Mutiara Hitam terkait teknis pelaksanaan dan total hadiah di Piala Menpora.
Dalam rilis yang dimuat di laman PSSI, Persipura dikatakan meminta transparansi Piala Menpora dengan bertanya mengenai metode pembagian grup dan nominal hadiah.
Persipura juga diklaim menolak bantuan akomodasi sebesar Rp100 juta dan menuntut OC untuk meningkatkan nominal tersebut hingga Rp320 juta.
"Bantuan biaya transportasi sebesar Rp100 juta sangat jauh dari nilai yang akan kami keluarkan sebagai biaya transportas. Untuk pulang pergi dari Piala Menpora, biaya yang kami keluarlkan itu berkisar Rp320 juta. Untuk itu, terkait bantuan transportasi kami menawarkan dua opsi kepada OC, yaitu memenuhi kebutuhan biaya tersebut sebesar Rp320 juta atau membelikan tiket pesawat dan menanggung biaya bagasi kami," bunyi poin ketiga dalam surat Persipura kepada OC, dinukil dari laman PSSI.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Baru Dibalas 4 Hari Kemudian
Empat hari berselang, OC baru merespons surat dari Persipura. Keterlambatan ini yang bikin hubungan kedua belah pihak menjadi memanas.
OC melalui surat bernomor 006/LIB/COR/III/2021 pada 1 Maret 2021 bersedia menaikkan biaya akomodasi Persipura, namun tidak sampai Rp320 juta. OC hanya bisa menanggung transportasi Boaz Solossa dan kawan-kawan sebesar Rp150 juta.
"Adapun, pertimbangan biaya tersebut disesuaikan dengan memperhatikan faktor geografis klub serta kondisi keuangan panitia pelaksana," bunyi surat OC kepada Persipura.
Masih di hari yang sama, OC juga mengirimkan surat ke semua peserta Piala Menpora. Surat bernomor 004/LIB-COR/III/2021 menjelaskan bahwa pembagian grup akan digelar secara pengundian, namun tetap memeprtimbangkan masukan dan hasil konsultasi dari Mabes Polri.
Dalam surat itu, OC juga memaparkan akomodasi untuk 17 kamar bagi setiap kontestan dan jumlah hadiah untuk Piala Menpora. Surat itu sekaligus menjawab semua pertanyaan Persipura dalam surat yang dikirimkan kepada OC pada 24 Februari 2021.
Advertisement
Kenapa OC Lama Sekali Membalas Surat Persipura?
OC terpaksa lama membalas surat dari Persipura karena harus berkoordinasi dengan PSSI dan dipotong hari libur selama dua hari pada 27-28 Februari 2021. Praktis, OC hanya punya waktu dua hari kerja pada 25-26 Februari 2021Â untuk merespons permintaan dari Mutiara Hitam.
Sebelumnya, OC telah menetapkan 26 Februari 2021 sebagai pendaftaran terakhir untuk Piala Menpora. Hingga tenggat waktu tersebut, ada tiga empat tim yang belum memberikan konfirmasi keikutsertaan, termasuk Persipura.
Selain Persipura, tiga tim lainnya adalah Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, dan Persik Kediri. Namun, tiga klub tersebut akhirnya bersedia mengikuti Piala Menpora dan OC menyetujuinya meski telah melewati deadline.
"Mereka menyerahkan konfirmasi di luar tenggat waktu yang ditentukan. Pada prinsipnya, ada fleksibilitas dalam hal ini," kata Ketua OC, Akhmad Hadian Lukita.
Kronologi Lanjutan
Pada 5 Maret 2021, OC mengirimkan surat kepada Persipura untuk mengikuti manajer meeting dan pengundian grup pada 8 Maret 2021 di Jakarta.
Tiga hari berselang, Persipura membalas surat tersebut dan memastikan tidak akan ikut Piala Menpora.
Dalam surat bernomor 009/PT/PP/III/2021 tersebut, Persipura menyinggung lambatnya OC dalam merespons surat mereka pada 24 Februari 2021. Gara-gara itu, Mutiara Hitam meradang.
"Hal tersebut berkaitan dengan keterlambatan OC dalam menanggapi beberapa hal yang kami anggap penting untuk memutuskan keikutsertaan kami Piala Menpora," bunyi surat Persipura tersebut.
Advertisement
OC Tetap Paksakan Persipura dalam Drawing
Meski telah menerima surat konfirmasi ketidakikutsertaan Persipura, OC tetap memaksakan Mutiara Hitam dalam drawing Piala Menpora pada 8 Maret 2021.
Tujuan tetap melibatkan Mutiara Hitam karena OC berharap manajemen Persipura dapat berubah pikiran jika diikutkan dalam pengundian grup.
Persipura berada di Grup A bersama Arema FC, Persikabo 1973, PSIS Semarang, dan Barito Putera.
Sehari setelah drawing, Persipura geram dengan pernyataan Ketua OC, Akhmad Hadian Lukita yang masih menantikan kesedian timnya bermain di Piala Menpora hingga pekan depan.
Pada 9 Maret 2021, OC kembali berkirim surat kepada Persipura. Dalam surat bernomor 041 /LIB-COR/III/2021, OC meminta maaf karena keterlambatan membalas surat pada 24 Februari 2021 dan berharap Mutiara Hitam dapat mengubah pendiriannya dengan mengikuti Piala Menpora.
"Hal ini bukan kesengajaan, melainkan OC secara internal membutuhkan koordinasi terkait kebijakan yang perlu diambil dalam menentukan langkah terkait permohonan dari Persipura," tulis OC dalam keterangannya di laman PSSI.
Pernyataan Lengkap Ketua Persipura, Benhur Tomi Mano Setelah Absen di Piala Menpora
Kami mengikuti pemberitaan dan informasi di media setelah drawing Piala Menpora. Dan kami kaget karena OC Piala Menpora, yang juga orang-orang PT LIB, katanya masih menunggu konfirmasi keikutsertaan Persipura Jayapura hingga pekan depan. Apa maksudnya ini? Kami kan secara resmi telah mengirim surat sebelum drawing dan menyampaikan tidak bisa mengikuti Piala Menpora. Mereka sudah tahu itu.
Alasan utama kenapa Persipura tidak ikut Piala Menpora karena mereka juga. Harusnya itu yang mereka jelaskan ke publik. Jadi jangan menunggu konfirmasi kami. Justru kami yang menunggu kejujuran dan profesionalitas mereka. Kami berdiam diri ini karena masih menghargai Menpora Zainudin Amali dan PSSI. Tapi, kalau mereka mau, kami sangat siap untuk beberkan secara gamblang apa yang mereka lakukan kepada kami.
Sejujurnya kami tidak ikut Piala Menpora karena OC dan PT LIB tidak berlaku adil dan tidak profesional. Mereka tahu itu, PSSI juga tahu itu. Sebab kami sudah bersurat dan menjelaskan semua itu. Kami dengar Ketua PSSI, Mochamad Iriawan juga sudah memanggil OC dan marah soal itu. Secara lisan juga sudah kami jelaskan kepada Wakil Ketua PSSI, Pak Iwan Budianto dan Pak Pieter Tanuri selaku anggota Komite Eksekutif PSSI. Kalau saja sejak awal PT LIB berlaku adil dan saling menghargai, hal ini tidak akan terjadi.
Ketika mereka menegaskan sesuatu ke klub maka klub wajib tunduk dan taat. Kalau tidak, kami akan kena sanksi dan denda. Tetapi ketika klub meminta konfirmasi ke mereka, eh mereka suka-suka saja, tidak profesional, dan mau seenaknya sendiri. Jangan begitu dong, kami juga punya harga diri.
Jangan dipikir karena sudah lama tidak ada sepak bola terus klub diabaikan dan didiamkan saja, nanti juga pasti ikut kok, ooh Anda salah. Ini Persipura bos. Kami tahu bahwa keputusan ini akan buat sedih Persipura Mania. Kami minta maaf dan berharap Persipura Mania memahami keputusan ini. Tidak bisa klub diremehkan oleh merek dan kami harus bersikap soal itu.
Ada yang menganggap ini intrik. Untuk apa kami melakukan ini hanya untuk intrik, tidak ada gunanya. Ada yang mengira persoalan finansial. Tidak, di Piala Menpora, klub tidak banyak keluarkan dana karena banyak ditanggung penyelenggara. Ada yang menganggap kami kesulitan mengumpulkan pemain. Tidak juga, 80 persen pemain kami tinggal di Jayapura. Itu tidak sulit.
Ini soal keputusan dan sikap mereka yang jauh dari rasa keadilan dan rasa saling menghargai. Mereka berlaku tidak adil kepada kami dan mereka tidak menghargai kami, itu saja. Mereka sudah tahu ini karena kesalahan mereka, tapi diam saja. Seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa. Terima kasih.
Advertisement