Bola.com, Surabaya - Pelatih Jacksen Tiago belum memiliki melatih klub baru pasca pembubaran skuat Persipura Jayapura. Arsitek tim berpaspor Brasil itu memilih untuk menikmati waktu bersama keluarganya di Surabaya.
Jacksen sebenarnya mendapat tawaran dari klub luar negeri. Namun, pandemi COVID-19 membuat proses perekrutan itu terhambat. Dia sendiri kini berencana untuk membuka akademi sepak bola untuk pemain-pemain muda.
Baca Juga
Mengenal Alfan Suaib, Rivaldo Enero, dan Armando Obet Oropa, 3 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang Baru Kali Ini Dipanggil
Bek Timnas Vietnam Antusias Banget dalam Sesi TC di Korsel, Makin Pede Bakal Juara Piala AFF 2024
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
Advertisement
“Tujuan membuka akademi itu untuk adik-adik atlet. Atlet akan lebih lengkap memahami kehidupan dan menjaga kondisi tubuh. Itu menjadi langkah berikutnya dalam hidup saya. Tentu saya memerlukan orang untuk bekerja sama,” ucap pelatih berusia 52 tahun itu.
Keputusan dalam mendirikan akademi ini dilatarbelakangi oleh keinginan mengembangkan sepak bola Indonesia. Maklum, Jacksen merupakan sosok kondang di sepak bola Indonesia dengan prestasinya sejak masih berkarier sebagai pemain.
“Saya sudah punya rencana ini sejak 23 tahun yang lalu. Saya ingin pensiun (sebagai pelatih) di usia 55 tahun. Setelah itu, melatih anak-anak. Saya juga mulai jadi pelatih terlalu muda, usia saya masih 31 tahun saat itu,” imbuh Jacksen Tiago.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tujuan Mulia
Perjalanan karier pria kelahiran 28 Mei 1968 itu memang sangat cemerlang. Pada usia 36 tahun, sudah mampu mempersembahkan gelar juara saat membawa Persebaya Surabaya menjuarai Divisi Utama 2004, yang saat itu berstatus kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Setelah itu, dia masih mampu memenangi tiga kali kompetisi kasta tertinggi lagi yang semaunya diraih bersama Persipura. Masing-masing titel Indonesia Super League pada musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013.
Sebagai pelatih sarat pengalaman, Jacksen tentu ingin membagikan ilmunya dalam dunia sepak bola Indonesia yang sudah berjasa buatnya.
“Perjalanan saya sebagai pelatih lama sekali. Faktor umur menjadi pertimbangan saya. Saya ingin menciptakan pemain yang lebih andal dan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak,” imbuh pria kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, itu.
Advertisement
Batu dan Timika
Proses mendirikan akademi sepak bola itu sudah dimulainya. Dia mempercepat pendirian ini setelah melihat antusiasme peserta JFT Camp, program pemusatan latihan yang dibuatnya.
“Saat ini sedang dalam proses. Sebenarnya saya mau turun langsung. Pasca JFT Camp kemarin, kelihatan antusiasme dari anak-anak maupun beberapa orangtua sangat besar. Sehingga saat ini, saya sedang menyeleksi beberapa professional yang bisa membantu saya dalam akademi ini,” tuturnya.
Jacksen sebenarnya ingin membuka akademi ini di Surabaya, kota domisilinya bersama keluarga saat ini. Namun, dia tidak menutup kemungkinan juga akan membukanya di Batu atau Timika.