Bola.com, Makassar - Sosok Dion Markx belakangan jadi perbincangan publik sepak bola Tanah Air menyusul keinginannya memperkuat Tim Nasional Indonesia suatu nanti. Sebagai pemain, prospeknya terbilang baik.
Gelandang kelahiran 29 Juni 2005 dengan tinggi 182 cm ini jadi pemain reguler di tim asal Belanda, Vitesse U-16. Dion Markx sudah berada di tim usia dini klub itu sejak berusia sembilan tahun.
Advertisement
Dalam channel youtube Yussa Nugraha, Dion Markx mengungkap cerita proses dirinya bisa bergabung di tim muda Vitesse. Sebelum ke Vitesse, ia menimba ilmu di SV Spero, klub amatir di kotanya saat usianya menjelang lima tahun. Di klub itu, ia berlatih dan mengikuti sejumlah turnamen usia dini di Belanda.
Pada sebuah turnamen, aksinya terpantau pemandu bakat dari Vitesse dan NEC yang kemudian menawarinya mengikuti seleksi di akademi mereka. Dion Markx yang didukung orangtuanya akhirnya lebih memilih Vitesse.
Keputusan Dion Markx sejatinya menuai sedikit risiko karena kriteria penilaian di Vitesse terbilang tinggi. Dion pun sempat gagal pada seleksi awal. Beruntung, ia masih mendapat kesempatan mengikuti sesi gim dan akhirnya lolos menjadi pemain akademi Vitesse sampai sekarang.
Ketika pertama kali bergabung di Vitesse, Dion Markx bermain di posisi bek tengah. Tapi, sejalan dengan perkembangannya dalam latihan, pelatihnya di Akademi Vitesse mendorongnya sebagai gelandang. Alasannya, Dion Markx memiliki mobilitas tinggi dengan akurasi umpan kedua kakinya terbilang baik.
Dengan posisi barunya itu, Dion Markx mendapatkan kesempatan mengikuti berbagai turnamen usia berjenjang di Belanda dan Eropa. Dion Markx pun menyimpan momen berkesan ketika memperkuat Vitesse di turnamen usia muda di Finlandia.
Di ajang ini, Vitesse akhirnya meraih trofi juara setelah mengalahkan klub asal Denmark, Midtjylland. "Saya mencetak gol penentu juara di laga final," terang Dion Markx.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keinginan Perkuat Timnas Indonesia
Meskipun begitu, Dion Markx mengaku masih harus banyak belajar untuk menambah kemampuannya. Terutama meningkatkan kecepatannya, karena ia juga kerap bergerak dari dua sisi sayap.
Itulah mengapa, ia juga kerap berlatih mandiri di luar jadwal latihan reguler Vitesse U-16. "Saya ingin menjadi pemain profesional," tegas Dion yang menjadikan Real Madrid sebagai klub idola dan Cristiano Ronaldo sebagai anutannya.
Sebagai pemain keturunan Indonesia dari sang ayah, Dion Markx tak menampik keinginan memperkuat skuad Garuda. Pada usianya yang saat ini masih 15 tahun, Dion berada pada fase memilih atau menunggu kesempatan mendapat panggilan timnas dari Belanda atau Indonesia.
"Jadi, lebih baik saya fokus dulu bersama Vitesse. Karena sampai saat ini juga belum ada undangan dari timnas Belanda atau Indonesia," terangnya.
Lewat ayahnya, Dion Markx kerap menyaksikan video sejumlah laga di kompetisi dan Timnas Indonesia. Buatnya secara teknik kemampuan dasar pemain Indonesia cukup baik.
Sumber: Channel Youtube Yussa Nugraha
Advertisement