Bola.com, Banda Aceh - Hampir semua kontestan Piala Menpora 2021 mengalami kendala persiapan, yaitu minimnya waktu. Langkah taktis dan efektif dilakukan dengan mengumpulkan kembali skuat lama yang menjadi penghuni tim di Liga 1 2020. Begitupun kebijakan yang diambil manajemen Persiraja Banda Aceh untuk bertarung di Piala Menpora 2021.
Mayoritas penggawa Laskar Rencong berkomitmen kembali, tapi tetap saja ada beberapa pemain yang terpaksa harus absen. Tim promosi dari Liga 2 2019 itu terpaksa kehilangan tiga pemain sekaligus yang berposisi sebagai striker, yaitu Husnuzhon, Aliyah Alfuad, dan Nazarul Fahmi. Alasannya karena mengalami cedera lutut.
Baca Juga
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Advertisement
"Husnuzhon dan Aliyah Alfuad tidak dapat izin dari kesatuan TNI masing-masing. Sebenarnya mereka juga sedang cedera. Hal itu dialami ketika beruji coba dengan PSS di Yogya. Ketika kami melakukan persiapan kelanjutan Liga 1 2020 yagn akhirnya dihentikan total," ujar pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo.
Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Saat krisis penyerang melanda, Persiraja kedatangan Silvio Escobar. Pemain naturalisasi asal Paraguay ini bisa menjadi solusi. Apalagi menilik rekam jejaknya pernah membela beberapa klub Liga 1.
"Usia Escobar memang tidak muda lagi. Tapi, pengalamannya bisa menambah kepercayaan diri pemain lainnya. Saya berharap dia cepat beradaptasi, karena tim ini butuh striker," ujar pelatih Persiraja Banda Aceh itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pendekatan Psikologis
Selain faktor teknis, Hendri Susilo juga harus menyuntik psikologis Feri Komul dkk. yang merosot akibat libur panjang pasca-penghentian kompetisi nasional dampak pandemi COVID-19.
"Soal teknis, saya kira tidak ada masalah. Kendala terberat psikis pemain. Dalam benak mereka ada tanda tanya, apakah setelah turnamen ini Liga 1 bisa berjalan lagi. Nah, dalam hal ini saya harus meyakinkan anak-anak," tutur Hendri Susilo.
Mantan asisten Benny Dolo di Persija ini pun menegaskan soal kelanjutan Liga 1 2021 tergantung para pemain dan stakeholder sepak bola Indonesia.
"Saya katakan kepada anak-anak, tergantung rapor di Piala Menpora. Bila turnamen ini menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan baik, insyaallah Liga 1 2021 bisa diputar," ujarnya.
Hendri Susilo juga tidak menampik bila pemain Persiraja Banda Aceh menggantungkan nafkah dari sepak bola. Makanya, dia meminta semua pemain tampil ngotot di turnamen pramusim ini.
"Rapor pemain tergantung kiprah mereka di Piala Menpora nanti. Apakah mereka main serius atau ogah-ogahan. Jika mereka all-out, saya merekomendasikan sang pemain untuk Liga 1 nanti," jelasnya.
Advertisement
Loyalitas
Namun, Hendri Susilo telah mengantongi satu catatan bagus para pemain Persiraja Banda Aceh. Apakah itu?
"Loyalitas. Mereka tetap loyal bersama Persiraja. Meski klub ini tidak semewah klub lain. Saya katakan juga Piala Menpora ini menjadi ujian loyalitas dan bukan untuk mencari uang. Kalau mau cari uang, nanti saat Liga 1 diputar," tegasnya.
Loyalitas, menurut Hendri Susilo, menjadi modal berharga bagi Persiraja di Piala Menpora dan Liga 1 2021 nanti.
"Loyalitas akan melahirkan militansi. Jika semua pemain tampil militan, kami tidak gentar menghadapi tim mana pun. Mentalitas itu yang saya terapkan selama menangani Persiraja," tegasnya.
Faktor Loyalitas, militansi, dan kekeluargaan itu pula membuat empat pemain asing Persiraja di Liga 1 2020 lalu sangat sedih ketika kompetisi dihentikan.
Tidak pelak, pemain asal Lebanon, Samir Ayass, pun langsung menganggukkan kepala untuk kembali ke Banda Aceh. Saat ini, Samir sedang dalam perjalanan menuju kota berjulukkan Serambi Mekan itu
"Ya. Samir Ayass mau kembali lagi. Tapi, kepastiannya menunggu bila dia sudah tiba di Banda Aceh. Kami tidak mau memberikan harapan palsu, terutama kepada suporter Persiraja," ucap Ariful Usman, media officer Persiraja.
Pasalnya, meski Samir Ayass telah tiba di Indonesia, dia belum tentu bisa tampil di Piala Menpora.
"Dia harus mengikuti protokol kesehatan dulu. Semoga dia dalam kondisi prima. Kendala lain, apakah fisiknya juga siap untuk bermain di Piala Menpora," ujarnya.