Persib Vs Bali United di Piala Menpora 2021, Duel Perang Saudara dan Operasi Senyap Pemilik Klub

Adanya operasi senyap dari para pemilik klub di Persib Bandung dan Bali United sebenarnya cukup mudah dibuktikan. Hal ini bisa terlihat dari adanya rekam jejak sponsor di kedua klub.

Deretan sponsor kakap yang menghiasi jersey Persib dan Bali United didominasi oleh perusahan-perusahaan yang bernaung di Salim Group. Pembuktian sederhana itu saja sudah cukup menjelaskan kalau Persib dan Bali United berasal dari akar kepemilikan yang sama.

Pada musim 2020/2021, Persib Bandung didukung produk atau anak perusahaan dari Salim Group yakni Indofood hingga Mobil. Adapun di Bali United lebih banyak lagi yakni Indofood, Bank INA, Mobil, hingga OVO.

Selain Salim Group, ada jejak dari Sinar Mas Group di Persib dan Bali United seperti Envi dan Smartfren. Namun, setiap musimnya terdapat pergantian sponsor yang tentu saja masih akan melibatkan dua grup besar di atas.

Pemilik Bali United yang dikenal publik yakni Pieter Tanuri sudah lama membantu Glenn Sugita dalam mengelola Persib. Pada 2015 akhirnya Pieter Tanuri memutuskan untuk mengelola klub baru yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Pada 2018 dalam wawancara dengan Tirto, Pieter Tanuri mengungkapkan alasannya lebih memilih mengurus Bali United ketimbang Persib. Menurut Pieter, membangun klub dari nol lebih gampang ketimbang mengelola klub yang sudah ada dan punya sejarah panjang.

"Bangun Bali United jauh lebih gampang, seperti bangunan kalau mau ada renovasi saya paham betul. Berbeda dengan Bandung. Dari sana saya bisa pelajari karena saking besar Persib maka untuk buat yang ideal yang kita inginkan itu susah, selalu saja ada gangguan, karena itu saya lebih memilih bangun dari nol," kata Pieter Tanuri.

Meskipun punya akar kepemilikan klub yang sama, sejauh ini Persib Bandung dan Bali United tetap profesional di lapangan. Tidak ada aksi tertentu yang dilakukan mencederai sportivitas demi menguntungkan pihak tertentu.

Latar belakang kepemilikan yang sama membuat Persib Bandung dan Bali United akur pada bursa transfer. Beberapa perpindahan pemain pernah terjadi dan melibatkan kedua tim.

Kasus pertama terjadi pada kepindahan Muhammad Taufiq dari Persib Bandung ke Bali United pada 2017. Ketika itu, Taufiq merupakan andalan di lini tengah Persib dan membuat keputusan hengkang ke Bali United.

Pada tahun yang sama, Bali United juga mencomot pemain muda Persib yakni Dias Angga Putra. Seperti diketahui, Dias merupakan produk asli binaan akademi Persib dan memutuskan hengkang ke Bali United pada 2017.

Bali United semakin akrab mematenkan pemain Persib pada 2020 ketika mendatangkan Hariono. Keputusan tersebut cukup mengejutkan mengingat Hariono sudah menjadi legenda setelah bermain di Persib rentang 2008-2019.

Meski demikian, keputusan taktikal tentu saja lebih mendasari seringnya kepindahan pemain yang melibatkan kedua tim. Namun, proses negosiasi tentunya tak terlalu alot mengingat kedua klub memiliki akar yang sama di manajemen.