Sukses


Mengulas Performa Pemain Asing Persija di Piala Menpora: Marko Simic Belum Panas, Yann Motta Mengecewakan

Bola.com, Jakarta - Kiprah Persija Jakarta di Piala Menpora 2021 langsung tercoreng lewat kekalahan dari PSM Makassar pada laga pertama Grup B, Senin (22/3/2021). Tiga dari empat pemain asing yang sudah bergabung bersama tim, plus dua pemain naturalisasi, tidak banyak membantu Macan Kemayoran menghindari kekalahan.

Persija Jakarta dihukum dengan kekalahan 0-2 saat menghadapi PSM Makassar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang mana laga tersebut juga ditayangkan secara langsung oleh Indosiar. Padahal kalau bicara materi pemain, Macan Kemayoran punya keunggulan karena Juku Eja sama sekali tidak menggunakan jasa pemain asing di Piala Menpora ini.

Namun, soliditas pemain-pemain PSM, yang dipimpin oleh Zulkifli Syukur, plus beberapa rekrutan baru khusus untuk Piala Menpora, seperti Patrich Wanggai, menjadi senjata yang sepertinya tidak disadari oleh Persija Jakarta.

Bahkan menurut sumber Bola.com, para pemain PSM yang bertahan sejak musim lalu sebenarnya masih berlatih bersama. Dikomando oleh Zulkifli Syukur untuk tetap menjaga kondisi bersama-sama ketika sepak bola masih vakum, hasilnya soliditas itu mampu meredam Persija yang punya cukup banyak pemain bintang, termasuk pemain asing dan naturalisasinya.

Dalam pertandingan tersebut, Sudirman selaku pelatih Persija menurunkan komposisi terbaik yang dimilikinya. Bahkan Marko Simic yang baru gabung dalam beberapa hari terakhir sudah dipasang sebagai starter.

Marko Simic, Yann Motta, dan Marco Motta menjadi starter Macan Kemayoran dalam pertandingan tersebut. Begitu pun Otavio Dutra dan Marc Klok yang berstatus sebagai pemain naturalisasi. Kelimanya ada di dalam starting XI Persija dalam pertandingan tersebut.

Sementara tujuh nama lain yang menjadi starter pun bukan pemain kacangan. Andritany Ardhiyasa berada di bawah mistar gawang. Rezaldi Hehanussa berada di kiri pertahanan, Toni Sucipto mengawal posisi gelandang bertahan.

Sementara itu Ramdani Lestaluhu, Riko Simanjuntak, dan Osvaldo Haay membantu Simic di lini serang Persija. Namun, tak ada satu pun gol tercipta dari para bintang klub ibu kota tersebut.

Ada apa dengan Persija Jakarta? Mengapa kiprah para pemain asing yang coba diandalkan Sudirman dalam pertandingan ini seakan tidak memberikan banyak kontribusi yang baik?

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Yann Motta Terkendala Bahasa, Marco Motta dan Otavio Dutra Biasa Saja

Yann Motta digadang-gadang membuat lini pertahanan Persija Jakarta menjadi lebih kuat. Apalagi bek asal Brasil itu diduetkan dengan kompatriotnya yang kini sudah memiliki status WNI, Otavio Dutra.

Namun, kenyataannya, dua gol yang tercipta ke gawang Persija yang dikawal Andritany tidak lepas dari kesalahannya. Gol Patrich Wanggai tercipta karena kurang rapatnya pengawalan yang dilakukan Yann Motta terhadap striker PSM itu yang melakukan gerakan memutar badan di depannya dan kemudian melepaskan bola melewati antara kakinya hingga mengoyak jala gawang Persija.

Kemudian gol Yakob Sayuri tercipta karena Yann Motta tidak menyadari pergerakan penyerang sayap PSM itu di belakangnya. Akhirnya bek tengah Persija itu kehilangan bola dan Yakob dengan mudah menceploskan bola.

Grogi? Sepertinya tidak. Terkendala bahasa? Mungkin, hal tersebut memang diakui oleh Sudirman selaku pelatih Persija.

"Gol kedua kesalahan fatal Yann Motta, dia begitu free. Ini karena komunikasi tidak begitu lancar karena belum bisa berbicara bahasa Indonesia," kata pelatih Persija, Sudirman.

"Saya dengar beberapa pemain sempat bilang: 'awas.. awas..', tapi dia tidak mengerti. Ini menjadi pelajaran kami untuk pertandingan berikutnya. Masih ada dua pertandingan," lanjutnya.

Namun, seharusnya berduet dengan Otavio Dutra membuat hal itu seharusnya bukan menjadi masalah penyebab, mengingat keduanya sama-sama berasal dari Brasil.

Sementara itu, Marco Motta dan Otavio Dutra yang berada di lini belakang Persija Jakarta bisa dbilang bermain biasa saja. Belum ada kontribusi nyata dari pemain asing dan pemain naturalisasi tersebut dalam pertandingan pertama Macan Kemayoran pada laga pertama mereka di Piala Menpora 2021.

3 dari 4 halaman

Marc Klok Bukan Evan Dimas, Persija Butuh Rohit Chand

Kehilangan Evan Dimas sepertinya memang membuat lini tengah Persija Jakarta harus berbenah. Dalam pertandingan kontra PSM, Persija menurunkan Marc Klok, Ramdani Lestaluhu dan Tony Sucipto di lini tengah.

"Pada laga tadi, Persija jelas membutuhkan playmaker. Perginya Evan Dimas meninggalkan lubang di lini tengah Persija. Evan Dimas pemain yang baik dan bagus dalam memegang bola. Namun, Evan Dimas sudah tidak bersama kami lagi," kata Sudirman.

Tony Sucipto jelas menjadi pemain dengan posisi yang lebih bertahan. Sementara Marc Klok dan Ramdani Lestaluhu lebih sedikit maju ke depan. Bahkan boleh dibilang Marc Klok seharusnya memegang peran sebagai gelandang kreatif.

Namun, itu sulit dilakukan oleh pemain asal Belanda itu. Ketika masih berseragam PSM, peran itu dijalankan oleh Wiljan Pluim, di mana Marc Klok jelas menjadi pendukung kompatriotnya itu di lini tengah.

Ramdani Lestaluhu dan Marc Klok ternyata tidak bisa menjadi penyeimbang yang cukup kukuh untuk Persija dalam pertandingan tersebut. Hasilnya, aliran bola dari tengah ke depan pun sering terputus.

Persija Jakarta sepertinya harus segera memastikan Rohit Chand segera bergabung bersama tim. Apalagi pemain asal Nepal itu punya sejarah bermain di sejumlah posisi berbeda bersama Macan Kemayoran dan mampu bermain bertahan dan menyerang sama baiknya.

Namun, kapan Rohit Chand datang?

4 dari 4 halaman

Marko Simic Belum Panas

Dalam laga tersebut, Sudirman menurunkan Marko Simic sejak awal dan bermain sampai akhir pertandingan. Namun, pemain asal Kroasia itu gagal memberikan penampilan terbaik di lini depan Persija Jakarta.

Simic berusaha mencari ruang untuk mencetak gol, namun peluang yang didapat selalu tidak membuahkan hasil. Sudirman menyebut tak ada yang salah dengan keputusannya memainkan Simic dalam laga tersebut.

"Soal Simic, dia baru tiga hari latihan. Namun, sebelum memasangnya, saya sudah berbicara dengannya mengenai kondisi, kemampuannya, serta selama ini dia latihan apa di sana," kata Sudirman.

"Dia bilang mau bermain dan fit. Dia juga sudah konsultasi ke dokter tim dan kondisinya baik. Dengan pertimbangan-pertimbangan itulah membuat saya berani memainkannya sejak awal," tegas Sudirman.

Video Populer

Foto Populer