Bola.com, Jakarta - PSM Makassar dan Bhayangkara Solo FC sama-sama memetik kemenangan pada matchday pertama Grup B Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (22/3/2021.
PSM membuat kejutan dengan melibas Persija Jakarta dua gol tanpa balas. Di sisi lain, Bhayangkara yang ditangani Paul Munster berhasil meredam Borneo FC dengan skor 1-0.
Baca Juga
Momen Kebersamaan Suporter Timnas Indonesia dan Jepang: Akrab Banget! Saling Sapa dan Foto Bersama
Kisah Pria asal Nagoya yang Tinggal di Bogor, Saksikan Laga Timnas Indonesia Vs Jepang: Kagum Mewahnya SUGBK dan Antusiasme Suporter
Arya Sinulingga Anggap Towel Cinta dengan Shin Tae-yong, Pengkritik Nomor 1
Advertisement
Itulah mengapa matchday kedua Grup B Piala Menpora yang mempertemukan kedua tim di Stadion Kanjuruhan menarik untuk ditunggu. Apalagi, keduanya memiliki cara bermain yang berbeda.
PSM lebih efektif dengan menunggu lawan membuat kesalahan sebelum melakukan serangan balik cepat. Sebaliknya, Bhayangkara menampilkan permainan menyerang yang tertata dan dominan dalam penguasaan bola.
Pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Batola ketika masih aktif bermain menempati posisi libero atau stoper. Sebagai putra asli Makassar, Syamsuddin yang pernah berkostum Pelita Jaya, PKT Bontang, dan PSM itu dikenal berkarakter keras ketika masih menjadi pesepak bola. Pencapaian terbaiknya adalah membawa Tim Juku Eja meraih trofi juara Liga Indonesia 1999/2000.
Meski materi pemainnya dnilai masih dibawah Bhayangkara, Syamsuddin tetap optimistis PSM bisa kembali meraih kemenangan pada laga kedua Grup B Piala Menpora 2021. Ia pun mengusung semangat pantang menyerah yang ditanamkan ke seluruh pemainnya.
"Saya berkali-kali menekankan kepada pemain agar bekerja keras baik dalam latihan mau pun pertandingan. Sebab inilah kesempatan terbaik buat mereka untuk unjuk kemampuan," tegas Syamsuddin yang baru kali ini berstatus sebagai pelatih kepala tim senior.
Sebelumnya, jebolan Diklat Ragunan itu hanya berstatus sebagai asisten atau pelatih kepala di tim usia muda. Saat ini, Syamsuddin baru mengantongi lisensi A-AFC.
Artinya, kalau Liga 1 2021 jadi digelar, ia kembali berstatus sebagai asisten pelatih PSM Makassar. Karena sesuai regulasi tim Liga 1 wajib ditangani pelatih berlisensi Pro.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Paul Munster di Atas Angin
Di sisi lain, penampilan Bhayangkara saat mengalahkan Borneo patut dicermati. Munster yang ketika masih aktif bermain berposisi sebagai striker justru tak memainkan penyerang murni pada menit awal.
Ia lebih memilih mendorong Andik Vermansyah dan Renan Silva untuk berkeliaran di kotak penalti lawan. Padahal dalam daftar line-up ada nama Osas Saha dan Dendy Sulistyawan.
Nama terakhir baru dimainkan pada babak kedua. Adapun Osas Saha malah tak mendapatkan menit bermain. Satu striker lainnya, Ezechiel Ndouasel sengaja disimpan karena terkendala masalah kebugaran.
Pada berbagai kesempatan, Munster yang bergabung dengan Bhayangkara FC sejak 2019, berkali-kali menegaskan dirinya tak pernah melihat status pemain dalam menentukan daftar line-up nya.
"Saya hanya memainkan pemain sesuai dengan strategi yang akan saya terapkan. Mereka juga harus menunjukkan kesiapannya dalam latihan," kata Munster.
Bagi Munster yang pernah menangani Timnas Vanuatu, Piala Menpora 2021 bisa jadi ajang pembuktian kapasitasnya sebagai pelatih. Bila Bhayangkara yang diperkuat sederet bintang lokal dan asing tampil tak optimal, bukan tak mungkin Munster bisa terlempar.
Apalagi, manajemen Bhayangkara Solo FC sudah mendatangkan Simon McMenemy yang saat ini diplot sebagai Direktur Teknik. Seperti diketahui, Simon pernah sukses membawa Bhayangkara meraih trofi juara Liga 1 2017.
Advertisement