Bola.com, Surabaya - Ketika masih aktif sebagai pemain, Andri Budianto jadi bagian sukses Persebaya Surabaya meraih trofi juara Liga Indonesia 2004. Ia pun jadi pilar tim sepak bola Jawa Timur ketika meraih medali emas di PON 2000.
Kini, setelah memutuskan gantung sepatu pada 2015, Andri yang juga pernah berkostum Deltras Sidoarjo dan Persegi Gianyar ini dikenal sebagai sebegai pengusaha penyedia genteng dengan merek Utama.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
Dalam channel YouTube Omah Balbalan, Andri mengungkap cerita perjalanan panjangnya di dunia sepak bola. Ia mengawalinya dengan menimmba ilmu di tim Dolog Surabaya yang juga berkiprah di kompetisi internal Persebaya. Di tim inilah, ia kemudian akrab disapa dengan panggilan Gepeng, pelawak grup srimulat yang terkenal pada masa itu.
"Dulu kepala saya kan plontos seperti mendiang Gepeng. Oleh teman dan pelatih, saya pun dipanggil Gepeng yang kemudian melekat sampai sekarang. Malah ada yang tahu nama asli saya," kata Andri.
Talentanya sebagai gelandang jangkar yang memiliki tendangan gledek sempat terpantau tim pelatih tim nasional junior. Andri pun mendapat panggilan menjalani pemusatan latihan tim nasional junior di Diklat Ragunan.
"Saya ke Jakarta diantar ayah. Tapi, sesampai di Ragunan saya merasa tak betah dan memutuskan pulang ke Surabaya," kenang Andri.
Selepas dari Ragunan, Andri masuk dalam daftar pemain Persebaya Junior. Tak lama setelah itu, ia menjadi bagian dari skuad Persebaya pada musim 1998-1999. Tapi, ia tak banyak mendapatkan menit bermain.
"Saat itu persaingan memang ketat. Nama saya sudah tak masuk ketika Persebaya ke Jakarta dan Manado," kata Andri.
Seperti diketahui, Persebaya Surabaya gagal meraih juara setelah kalah dari PSIS Semarang dengan skor 0-1 pada laga final yang berlangsung di Stadion Klabat Manado, 9 April 1999.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Emas PON 2000 dan Juara Liga Indonesia 2004
Tak menjadi bagian penting Persebaya Surabaya musim 1998-1999, nama Andri kemudian mencuat usai sukses membawa tim sepak bola Jawa Timur meraih medali emas di PON 2000. Sukses di PON 2020 membuat Andri menjadi bagian Persebaya sampai musim 2003.
"Saya menerima tawaran Deltras karena mendapat jaminan pemain inti serta nilai kontrak yang lumayan," kata Andri.
Andri hanya semusim di Deltras. Ia kembali berkostum Persebaya pada musim 2004. Materi pemain yang mentereng mengantar Persebaya meraih juara menyingkirkan pesaingnya PSM Makassar dan Persija Jakarta.
Selepas dari Persebaya, Andri hengkang Persegi Gianyar. Di klub Bali itu, ia juga tak lama karena memutuskan menerima tawaran Deltras Sidoarjo serta didaulat jadi kapten pada musim 2006-2007.
Andri kemudian berturut-turut bermain di Persegres kembali ke Persebaya dan terakhir berkostum Madiun Putera 2015.
"Setelah itu, saya fokus melanjutkan bisnis genteng keluarga. Alhamdulilah usaha ini lancar dengan mempekerjakan 20 karyawan," pungkas Andri.
Advertisement