Bola.com, Solo - Arema FC tak ingin larut dalam hasil buruk dua pertandingan awal di Grup A Piala Menpora 2021.
Tapi bukan berarti mereka tak melakukan evaluasi. Yang menjadi sorotan, Arema gagal meraih poin melawan Barito Putera di Stadion Manahan, Solo (25/3/2021) karena playmaker Bruno Smith gagal mencetak gol dari titik penalti pada menit 92.
Baca Juga
Sudah Sembuh dari Cedera, Mungkinkah Asnawi Mangkualam Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia? PSSI Menjawab
Super Pede! Herve Renard Yakin Bawa Arab Saudi ke Piala Dunia 2026, Pantang Kalah di Markas Timnas Indonesia
Waduh... Wasit Duel Timnas Indonesia Vs Jepang Ternyata Punya Catatan Kontroversial di Liga 1
Advertisement
Padahal, itu peluang emas terakhir yang bisa membuat skor imbang. Sehingga Arema takluk 1-2 dari Barito Putera.
Setelah ditelusuri, pelatih sementara Arema, Kuncoro mengaku jika Bruno bukan eksekutor penalti utama timnya.
“Untuk eksekutor penalti, sebenarnya sudah saya tunjuk dua pemain. Dedik Setiawan dan Bagas Adi. Pada latihan juga mereka sudah dicoba dan hasilnya gol. Tapi kondisi mereka waktu itu sudah habis secara fisik karena main maksimal. Sementara Bruno berani ambil karena menawarkan diri,” jelas Kuncoro.
Sebenarnya bukan sekedar masalah teknis yang jadi eksekutor penalti pada menit akhir dan timnya sedang tertinggal. Tapi juga urusan mental.
Sayangnya, Bruno yang mengaku siap justru tembakannya bisa ditebak kiper Barito Putera, M. Riyandi. Alhasil, Arema FC gagal menyamakan skor dan kalah 1-2.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pasang Badan
Setelah kegagalan penalti itu, gelandang berusia 28 tahun ini mengaku bertanggung jawab atas kesalahannya.
“Saya melakukan kesalahan dan siap menanggungnya sebelum kalian menyalahkan tim. Saya tidak ingin bersembunyi. Saya meminta maaf atas kesalahan ini dan siap bekerja lebih keras,” jawabnya.
Apa yang dilakukan Bruno bisa dibilang cukup gentle. Biasanya, pemain Arema FC enggan berkomentar ketika tim kalah, apalagi dia melakukan kesalahan gagal mengeksekusi penalti.
Tapi pengecualian bagi Bruno. Dia berani pasang badan. Apalagi dia pemain baru. Tentunya Bruno tak ingin membuat rekan-rekannya ikut menanggung kesalahan yang dilakukan.
pelatih Arema tak ingin sepenuhnya menyalahkan Bruno. Evaluasi terkait lini belakang dan koordinasi permainan tetap dilakukan Karena dua gol yang bersarang di gawang Arema karena masih ada celah di sistem pertahanan.
Advertisement