Bola.com, Malang - Momen unik terjadi pada pemain Bhayangkara Solo FC, Arthur Barrios Bonai dalam matchday kedua Grup B Piala Menpora 2021. Bek berdarah Papua ini berhasil mencetak gol pada menit ke-11.
Gol ini cukup spesial karena dia tidak bermain sebagai gelandang jangkar seperti biasanya, melainkan jadi stoper. Gol itu lahir ketika dia naik kedepan ketika timnya dapat peluang lewat tendangan bebas. Bola yang dipotong Sani Rizki menuju ke arahnya. Tanpa kesulitan, dia tinggal menyontek bola ke dalam gawang.
Advertisement
Tapi, 13 menit berselang, dia jadi pemain pertama yang harus ditarik keluar pelatih Bhayangkara Solo FC, Paul Munster. Usai pertandingan, sang pelatih memberikan penjelasan terkait keputusan menarik pemain.
“Arthur sudah bekerja dengan baik di latihan. Namun ketika pertandingan tadi timbul sedikit cedera. Kami tidak mau paksakan dia. Daripada nanti cederanya lebih parah. Sebenarnya kami ingin Arthur dapat menit bermain yang lebih banyak,” jelas Munster.
Sebenarnya, tidak terlihat kapan dia mengalami cedera di lapangan. Tapi, saat adu lari dengan striker PSM, Ronaldo Wanma dia terlihat mulai keteteran.
Jika dia dipaksa terus bermain, juga timbul celah di lini belakang Bhayangkara Solo FC karena PSM punya deretan pemain cepat di lini depan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Posisi Asli
Di Piala Menpora, Arthur baru dapat kesempatan bermain di matchday kedua. Posturnya yang lumayan jangkung bisa diandalkan untuk menutup lini belakang meskipun itu bukan posisi asli mantan pemain PSIS Semarang tersebut.
Maklum, sektor gelandang Bhayangkara Solo FC sudah dipenuhi banyak gelandang muda bertenaga. Ada Wahyu Subo, TM. Ichsan, dan Evan Dimas Darmono.
Kesempatan main Arthur lebih terbuka sebagai stoper karena Munster menurunkan tiga stoper sejak laga pertama Piala Menpora. Tapi, pertahanan mereka tetap tangguh karena saat kalah bola, dua peman sayap ikut turun sehingga ada 5 pemain belakang untuk menghalau serangan.
Advertisement