Bola.com, Solo - Laga yang tak diprediksi berlangsung sengit tersaji pada partai pamungkas grup A Piala Menpora 2021, yang mempertemukan Barito Putera kontra Persikabo 1973 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (30/3/2021).
Kedua tim punya misi yang sama yakni mengincar kemenangan agar bisa merebut tiket ke perempat final Piala Menpora 2021. Hanya saja, beban berat ada di pundak Persikabo 1973 yang baru mengemas satu poin.
Advertisement
Barito Putera lebih di atas angin karena mengantongi nilai empat, hasil sekali imbang dan sekali menang. Di sisi lain, laga kedua tim juga menjadi pertarungan dua juru racik tim, Djadjang Nurdjaman di kubu Barito Putera, dan Igor Kriushenko di tim Persikabo.
Nama Djadjang Nurdjaman sudah sangat familier sebagai pelatih jempolan asal Bandung. Ia sudah membuktikan diri sebagai satu di antara pelatih terbaik Indonesia, seperti pernah mengantarkan Persib Bandung juara Liga 1 2014.
Lama menukangi Persib, pria yang akrab disapa Djanur tersebut sudah berjodoh dengan Barito Putera sejak musim 2019. Kualitasnya dalam meramu dan meracik strategi tak perlu dibantah lagi. Beberapa kali ia membuat Barito Putera menjadi tim yang penuh karakter, terutama permainan tak kenal menyerah.
Ia sudah membuktikannya di ajang Piala Menpora kali ini. Tim berjulukan Laskar Antasari sukses menahan 3-3 PSIS Semarang pada laga pertama grup A. Bahkan saat itu timnya tertinggal tiga gol di babak pertama.
Bukan pekerjaan mudah baginya membangkitkan motivasi bertanding anak buahnya, hingga akhirnya sukses mengejar defisit gol dan memaksa laga berakhir 3-3. Pencapaiannya untuk Barito Putera tak berhenti sampai di situ.
Timnya ia bawa menang atas tim kuat dan mapan sekelas Arema FC. Djanur berhasil memakai taktik jitunya untuk menaklukkan Arema 2-1 dan berpeluang besar menemani PSIS melaju ke perempat final.
Kualitas Djanur akan diuji oleh tim dengan karakter ngotot Persikabo 1973. Namun melihat calon lawannya itu terkapar dari PSIS di laga sebelumnya, bisa dimanfaatkan oleh Djanur untuk membawa poin penuh pada duel Piala Menpora 2021 ini. Taktik paling kental darinya adalah pola permainan dari kedua sayap Barito Putera yang memang terkenal cepat.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belajar dari PSIS
Sementara itu pelatih Persikabo 1973, Igor Kriushenko, tentunya tidak ingin mendapatkan hasil jeblok untuk yang ketiga kalinya. Sang pelatih asal Belarusia sebenarnya sempat mengawali Piala Menpora dengan hasil cukup baik.
Ia nyaris membawa timnya menang atas Arema FC di laga pertama. Persikabo terlihat begitu dominan menguasai permainan dan membuka keunggulan, meski disamakan oleh Arema lewat gol penuh keberuntungan Dendi Santoso.
Sayangnya Igor Kriushenko gagal membawa karakter permainan timnya di laga kedua kontra PSIS. Laskar Padjajaran justru dibuat tak berdaya oleh para pemain muda Semarang, dan menyerah 1-3.
Ia tentu belajar banyak dari hasil permainan melawan PSIS. Dari sisi fisik, Persikabo sebenarnya jauh lebih unggul atas lawan-lawannya. Namun ada beberapa bahan evaluasi yang perlu ia tangani, satu diantaranya adalah mudahnya terkena serangan balik seperti saat melawan PSIS.
Menghadapi Barito Putera, Igor Kriushenko akan kembali memainkan gaya permainan menyerang dan mengandalkan kekuatan fisik khas Eropa Timur. Wawan Febrianto, Dimas Drajat, dan pemain asingnya Ciro Alves bisa menjadi senjata ampuh dalam strategi seorang Igor Kriuschenko.Â
Advertisement