Bola.com, Malang - Setelah mendepak dua pemain asal Brasil, Caio Ruan dan Bruno Smith, Arema FC dikaitkan dengan dua pemain asing baru. Mereka juga berasal dari negeri Samba, yakni Arthur Cunha (eks pemain Arema) dan Ciro Alves (Persikabo 1973).
Untuk Arthur, manajemen Arema mengakui sudah berkomunikasi dengan agennya. Kebetulan sang pemain sedang berstatus non-klub setelah kontraknya di klub Malta, Sliema Wanderers usai. Tapi untuk Ciro, Arema masih malu-malu memberikan keterangan.
Baca Juga
BRI Liga 1: Mazola Junior Klaim PSS Sleman Makin Kuat di Putaran Kedua, Ini Alasannya
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia
Advertisement
Tapi saat dikonfirmasi kepada pelatih sementara Arema, Kuncoro, dia mengaku dua pemain Brasil itu cocok main di Malang.
“Kalau Arthur, dia tidak perlu adaptasi lagi. Dulu lama main di Arema (2016-2019). Kalau Ciro, pemain bagus dengan skill tinggi. Cocok mereka jika main di sini,” kata Kuncoro.
Selain faktor kualitas, Kuncoro melihat Athur dan Ciro bisa beradaptasi dengan sepak bola Indonesia karena mereka sudah lebih dari semusim bertahan di Indonesia.
Biasanya, pemain yang tidak bisa adaptasi di Indonesia, hanya bertahan satu musim lalu pergi. Arthur, setelah memperkuat Arema FC dan Persipura Jayapura, musim lalu bermain di Liga Malta karena sepak bola Indonesia vakum di masa pandemi virus corona.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tandem Bagas
Sementara Ciro memilih keluar dari Persikabo dan baru pulang ke Brasil. Meski peluangnya membela Arema FC ada, tapi Ciro tidak mungkin dalam waktu dekat kembali ke Indonesia. Kecuali Arema memberikan penawaran menarik kepadanya.
Dari segi teknis permainan, Arthur bisa diandalkan jadi tandem Bagas Adi Nugroho. Bek berusia 31 tahun ini bisa diandalkan menghalau bola atas karena posturnya jangkung. Selain itu, dia terbiasa menghadapi striker cepat di Liga 1.
Sedangkan Ciro, sekilas cara bermainnya mirip Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo. Cepat, dan membuat lini belakang lawan kerepotan dengan skillnya.
Tapi, Kuncoro menepis karaker Ciro sama dengan Dedik dan Yudo.
“Saya rasa Ciro beda. Dia lebih mengandalkan kecepatan dan skill melewati lawan. Kalau Dedik sama Yudo lebih bisa jadi targetman. Dan Ciro jadi yang acak-acak pertahanan lawan,” tegasnya.
Advertisement