Bola.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 menjadi musibah yang menerjang semua aspek kehidupan di dunia. Sektor ekonomi, sosial, budaya hingga sepak bola Indonesia terdampak hingga terpaksa berhenti hampir setahun karena bencana global ini.
Pada Februari 2021 akhirnya tercetus ide untuk menghidupkan kembali sepak bola Indonesia. Meskipun saat itu tren positif COVID-19 di Indonesia belum melandai, namun PSSI berani mewacanakan ide untuk menggelar turnamen sepak bola di Indonesia.
Advertisement
Keberanian tersebut terbilang nekat karena sebelumnya PSSI harus menerima kenyataan liga di Indonesia tak mendapatkan izin dari Kepolisian Republik Indonesia. Mengusung tujuan agar sepak bola di Indonesia kembali menggelora, PSSI tak gentar merencanakan turnamen sepak bola di Indonesia.
Maklum, sepak bola tak bisa dipisahkan dengan masyarakat Indonesia. Apalagi negara-negara tetangga Indonesia sudah lebih dulu melanjutkan liga domestik. Adanya turnamen sepak bola diharapkan bisa menjadi penghibur masyarakat pada masa serba sulit seperti ini sekaligus pilot project penerapan protokol kesehatan ketat untuk liga.
PSSI dibantu PT Liga Indonesia Baru akhirnya bergerilya mencari dukungan sana-sini. Kementerian Pemuda dan Olahraga hingga Kepolisian Republik Indonesia digandeng untuk merealisasikan turnamen yang dinantikan.
Perjuangan yang dilakukan PSSI tak sia-sia. Pada 18 Februari 2021, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memberikan izin digelarnya turnamen sepak bola karena PSSI mampu memberikan jaminan adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Dengan adanya kesepakatan tersebut, kita harus menjaganya secara baik bersama terutama klub dan juga suporter. Oleh karena itu, kami akan mencoba memberikan izin terkait dengan penyelenggaraan turnamen tersebut," kata Listyo Sigit Prabowo.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyambut antusias izin yang diberikan Polri terkait turnamen sepak bola. Sebagai bentuk penghargaan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, maka dipilihlah nama Piala Menpora 2021 sebagai titel turnamen.
Mochamad Iriawan menyebut, Zainudin Amali punya peran besar dalam menghidupkan kembali sepak bola Indonesia pada masa pandemi COVID-19. Penghargaan dengan pemberian nama turnamen dianggap sudah tepat untuk dilakukan.
"Menpora menjembatani kami kepada Pemerintah. Jadi, kami berikan penghargaan kepada beliau sehingga kami bersama dengan PT LIB dan teman-teman sepakat memberikan nama turnamen Piala Menpora 2021," tegas Mochamad Iriawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sepak Bola Rasa Pandemi
Penantian panjang pemain, pelatih, klub, hingga suporter akhirnya berakhir saat kickoff Piala Menpora 2021 yang digelar pada Minggu (21/3/2021). Sepak bola Indonesia kembali semarak meskipun digelar pada masa pandemi COVID-19.
Sejumlah adaptasi baru dilakukan untuk memenuhi penerapan disiplin protokol kesehatan. Semua laga Piala Menpora 2021 digelar tertutup alias tanpa kehadiran suporter.
Hal ini sejatinya bukan pengalaman baru di sepak bola Indonesia. Beberapa klub pernah merasakan bermain tanpa penonton, meskipun dalam koridor sanksi, bukan pandemi.
Namun, hal tersebut ternyata baru dialami oleh Marc Klok. Gelandang Persija Jakarta sulit membayangkan bermain sepak bola tanpa kehadiran suporter di lapangan.
"Pasti akan sulit untuk pemain karena kami datang ke lapangan untuk suporter. Tak ada suporter membuat tidak ada motivasi dalam bertanding dan itu berbeda dengan situasi sebelumnya," ujar Marc Klok.
Meski demikian, Marc Klok tentu harus membiasakan diri mengingat pertandingan sepak bola di luar negeri juga memberlakukan hal yang sama. Selain tanpa penonton, para pemain, pelatih, dan ofisial harus rutin melakukan pemeriksaan swab antigen. Langkah itu menjadi standar wajib sebelum bertanding demi meminimalisir penyebaran COVID-19.
Sejauh ini, disiplin protokol kesehatan yang diterapkan pada Piala Menpora 2021 terbukti ampuh. Belum ditemukan adanya kasus positif COVID-19 dari pemain, pelatih, dan ofisial yang terlibat dalam turnamen tersebut.
Hal ini ternyata mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. Melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, kabarnya Presiden Joko mulai mengkaji rencana menggelar kompetisi sepak bola dengan kehadiran suporter di stadion.
"Ternyata, beliau memantau dan menonton di televisi. Beliau mengapresiasi suporter yang sangat patuh terhadap imbauan tidak berkurumun di stadion dan di luar stadion," ucap Zainudin Amali.
"Pak Presiden meminta untuk dibuatkan kajian. Beliau sampaikan coba kemungkinan itu untuk dikaji dan disesuaikan dengan vaksinasi. Itu dihitung betul dan beliau memberikan arahan agar saya berkomunikasi dengan operator. Pak Presiden sudah membuka peluang dan disampaikan kepada saya untuk dikaji," ujar Zainudin Amali.
Advertisement
Panggung Kejutan
Sama seperti turnamen sepak bola lainnya, Piala Menpora 2021 juga menghadirkan banyak kejutan sejak awal penyelenggaraannya. Hal itu ditandai dengan munculnya nama-nama baru yang mampu memberikan penampilan terbaik.
Contohnya dalam hal pencetak gol terbanyak. Sampai berakhirnya babak perempat final, nama penyerang Persiraja Banda Aceh, Assanur Rijal, belum tergoyahkan di puncak.
Padahal, Persiraja sudah tidak bermain lagi di Piala Menpora 2021 karena tak mampu lolos dari lubang jarum penyisihan grup. Assanur Rijal berada di puncak top skorer dengan torehan empat gol.
Kejutan juga diberikan bek Persik Kediri, Andri Ibo. Sejauh ini, Andri Ibo menjadi pencetak gol terbanyak kedua dengan torehan tiga gol. Serupa dengan Persiraja, Persik juga sudah tersingkir dari Piala Menpora 2021.
Sementara itu, nama-nama pemain asing yang selama ini jadi andalan top skorer terlihat belum memberikan tekanan. Sebut saja penyerang Persija Jakarta, Marko Simic yang pernah menjadi top skorer pada Piala Presiden 2018 dan Piala Gubernur Jatim 2020 yang baru mencetak dua gol.
Selain itu, Wander Luiz yang membela Persib Bandung juga baru mencetak dua gol. Persija dan Persib sama-sama lolos ke semifinal sehingga Simic dan Luiz punya peluang untuk menambah koleksi gol.
Selain itu, Piala Menpora 2021 juga memberikan kejutan di mana klub-klub elite beruntuhan pada babak penyisihan grup. Sebut saja Arema FC hingga Madura United.
Padahal, secara kualitas pemain yang dimiliki seharusnya kedua tim tersebut mampu bersaing. Selain itu, Barito Putera juga sukses memberikan kejutan saat lolos ke babak perempat final, meskipun akhirnya tersingkir.
Momentum Local Pride
Meskipun hanya bertajuk turnamen pramusim, namun kenyataannya Piala Menpora 2021 menghadirkan persaingan yang ketat. Semua klub peserta tak main-main dalam mempersiapkan kekuatan untuk memberikan penampilan terbaik.
Awalnya ada sejumlah klub yang kesulitan menyusun materi pemain. Maklum, ketidakpastian nasib kompetisi karena pandemi membuat banyak pemain asing memilih angkat kaki dari Indonesia.
Meskipun demikian, Piala Menpora 2021 pada kenyataanya tetap menarik disaksikan. Turnamen ini menghadirkan penampilan-penampilan apik dari para pemain lokal.
Sebut saja Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, hingga PSM Makassar yang komitmen tanpa pemain asing di Piala Menpora 2021. Pada kenyataannya, mereka mampu bersaing dan membuat lawan kerepotan dengan skuad yang bermaterikan pemain-pemain Indonesia.
Hanya Persita Tangerang yang tak mampu lolos dari fase grup. Adapun Persebaya sukses menembus perempat final, meskipun akhirnya harus tersingkir secara tragis.
Adapun PSM melaju di luar dugaan. Klub berjulukan Juku Eja itu mampu menembus semifinal Piala Menpora 2021. Pencapaian yang cukup bagus untuk klub yang semuanya bermaterikan pemain lokal.
"Inilah kesempatan buat para pemain lokal yang dipilih oleh pelatih untuk tampil di Piala Menpora ini menunjukkan kualitas mereka. Dengan menunjukkan kualitas di turnamen ini, tidak menutup kemungkinan mereka akan dipersiapkan untuk lanjutan Liga 1 musim ini," kata kapten PSM Makassar, Zulkifli Syukur.
Tak hanya dari sektor pemain, pelatih lokal juga mengalami peningkatan kualitas di Piala Menpora 2021. Hal itu dibuktikan dengan kepiawian membantu timnya melaju jauh dalam turnamen tersebut.
Sebut saja pelatih Sudirman bersama Persija Jakarta dan Syamsuddin Batola bersama PSM Makassar. Hal ini sudah cukup membuktikan pelatih lokal mampu diandalkan untuk memegang klub besar sekalipun.
Secara tidak langsung, Sudirman dan Syamsuddin Batola memberikan jawaban pelatih lokal juga bisa bersaing. Maka, Piala Menpora 2021 bisa menjadi awal tumbuhnya kepercayaan klub-klub Indonesia pada pelatih berlabel local pride.
Advertisement