Bola.com, Jakarta - Piala Menpora 2021 tidak hanya menjadi panggung bagi para pemain muda untuk mengasah bakat dan potensinya. Memang ada banyak pemain yang masih berusia muda dan sukses tampil menawan sepanjang gelaran turnamen pramusim ini.
Namun status pemain bersinar juga masih berlaku bagi pemain uzur. Tidak sedikit bahkan pemain kawakan yang dipercaya oleh klubnya tampil secara reguler. Satu di antaranya adalah bek veteran milik PSS Sleman, Fabiano Beltrame yang layak disebut tua-tua keladi.
Baca Juga
Advertisement
Pemain berusia 38 tahun tersebut merupakan bek tengah yang cukup subur. Piawai dalam mencetak gol sundulan memanfaatkan tendangan bola mati memang menjadi nilai plus dari seorang Fabiano Beltrame.
Selain tentu saja kemampuan bertahan yang taktis ditunjang fisik yang kuat. Melihat beberapa waktu ke belakang, sosok Fabiano Beltrame adalah pemain asing yang terbilang sukses berkarier di Indonesia.
Pria kelahiran Foz do Iguacu, Brasil, 29 Agustus 1982 itu mengawali kariernya bersama Persela Lamongan tahun 2006. Kemudian ia hijrah ke Persmin Minahasa meski hanya satu musim. Dia lantas kembali lagi ke Persela untuk waktu yang cukup lama. Ia menjelma bek terbaik di Liga Indonesia bersama Persela hingga 2011.
Tidak hanya bermain lugas di lini belakang, Fabiano Beltrame juga merupakan sosok pemimpin ideal dan membuatnya didapuk sebagai kapten tim. Karier berikutnya adalah bermain di tim-tim besar seperti Persija Jakarta, Arema, Madura United, dan Persib Bandung di tahun 2019.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bersama Persib
Gabung Persib, bak jadi puncak dalam karier seorang Fabiano Beltrame. Walau usianya tak lagi muda, Fabiano harus bersaing keras memperebutkan posisi di tim utama Maung Bandung yang ketat.
Ia harus bersaing dengan nama-nama pemain asing dan lokal yang tak kalah berkualitas. Bojan Malisic, Nick Kuipers, Victor Igbonefo, serta sejumlah bek lainnya di Persib adalah pesaing berat Fabiano untuk menembus tim utama.
Hingga momen di mana Fabiano harus absen cukup lama karena Persib hanya ingin menunggu statusnya sebagai seorang WNI. Sebelumnya terjadi polemik saat Fabiano dengan klub Madura United dalam proses naturalisasi yang ia jalani.
Membuat Persib sempat berpikir dua kali menggunakan jasanya. Hingga akhirnya Fabiano baru bisa mendapatkan status kewarganegaraan Indonesia pada akhir 2019.
Liga 1 2020 sejatinya menjadi kesempatan Fabiano bermain secara reguler, sayangnya pandemi COVID-19 merebak dan memaksa kompetisi dibatalkan. Alhasil membuat dirinya memutuskan untuk hijrah ke klub lain.
Â
Advertisement
Andalan Bagi PSS
Sebuah keputusan tepat PSS mendatangkannya di awal tahun ini. Fabiano Beltrame bersama Kim Jeffrey Kurniawan seperti menjadi rekrutan satu paket dari Persib Bandung.
Langkah PSS terutama pelatih Dejan Antonic mendatangkan Fabiano Beltrame tidak salah. Ia tak butuh waktu lama beradaptasi di PSS dan permainan ala Dejan Antonic.
Khususnya adalah kebolehan Fabiano dalam mengawal pertahanan dari ancaman serangan sporadis lawan. Melihat performanya di Piala Menpora, membuat Fabiano beberapa kali diturunkan.
Beberapa di antaranya adalah keputusan tepat menghentikan laju kencang striker Persik Kediri yang memaksanya harus diganjar kartu merah. Hingga aksinya membuat seorang Ilija Spasojevic mati kutu saat duel di perempat final.
Postur badan ideal dan daya tahan fisik yang masih oke, cukup membuatnya kembali jadi pilihan utama Dejan Antonic. Usia yang hampir mendekati kepala empat, bukan menjadi soal tentang kualitas seorang Fabiano Beltrame.
Ketangguhannya akan kembali diuji saat PSS meladeni mantan timnya Persib di babak semifinal. Secara umum Fabiano jelas tahu seluk-beluk Persib di bawah nahkoda Robert Alberts. Ini bisa menjadi senjata bagi PSS.Â