Bola.com, Jakarta Dua tim mewah nan mentereng, Persib Bandung dan Persija Jakarta, bakal saling sikut pada dua leg final untuk meraih trofi juara Piala Menpora 2021. Secara materi pemain, keduanya memiliki kekuatan yang relatif seimbang.
Tapi, berdasarkan penampilan mereka sebelum ke partai puncak, Persib Bandung lebih dijagokan menjadi pemenang turnamen pramusim ini. Prediksi itu disuarakan pengamat bola asal Makassar, Herman Kadiaman, kepada Bola.com, Rabu (21/4/2021).
Advertisement
Menurut Herman, yang pernah menjadi staf pelatih di Arema Indonesia dan PSM Makassar ini, Persib lebih berpeluang juara karena memiliki pola permainan yang lebih jelas dibandingkan Persija. "Permainan Persib juga aktraktif sedang Persija monoton," ujar Herman.
Herman juga mengulas lini per lini kedua tim. Di mata Herman, lini belakang Persib lebih bertenaga dan agresif, karena juga aktif membantu serangan. Tapi, lini belakang Maung Bandung yang mengandalkan duet Victor Igbonefo-Nick Kuipers juga perlu waspada.
Herman merujuk gawang Persib yang selalu kebobolan di setiap laga. Berbeda dengan Persija yang tak pernah lagi kebobolan dalam tiga laga terakhir.
"Tapi, harus dicatat juga lawan yang dihadapi Persija di tiga laga, kualitas lini depannya tidak sebaik lawan Persib Bandung," terang Herman.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Duel Lini Tengah
Sementara di lini tengah, Herman menilai kualitas Persib sedikit lebih baik. Kehilangan Dedi Kusnendar yang mengalami cedera kepala dinilai tak berdampak banyak pada kualitas lini tengah Persib.
Trio Abdul Azis, Beckham Putera dan Farshad Noor lebih baik sebagai penyeimbang sekaligus penopang serangan tim. Sementara Persija mengandalkan dua pemain yang sama-sama bertipe breaker yakni Marc Klok dan Rohit Chand.
Alhasil, variasi serangan Persija dari lini ini terkesan monoton. Begitu pula di lini depan. Marko Simic yang menjadi andalan Persija di Liga 1 belum tampil dengan kemampuan terbaiknya. Begitu pun dengan pelayan sejati Simic, Rico Simanjutak.
Acuan Herman adalah tiga pertemuan Persija dengan PSM di ajang ini. Tak sekali pun Persija mampu menjebol gawang PSM. Fakta ini berbanding terbalik dengan Persib yang selalu mencetak gol di tiap laganya.
"Masuknya Fretz Butuan dan Febri Hariyadi dalam daftar calon pemain terbaik Piala Menpora jadi pembuktian kapasitas lini depan Persib,'terang Herman.
Advertisement
Peran Pelatih
Selain pertarungan di lapangan, peran pelatih dalam meracik strategi plus membaca permainan lawan untuk mengubah situasi juga jadi faktor penentu. Dari sisi ini, Herman menilai pelatih Persib, Robert Alberts memiliki kapasitas dan kualitas lebih baik dibandingkan Sudirman yang menukangi Persija.
"Seperti yang saya katakan tadi, penampilan Persib lebih aktraktif. Itu karena Robert lebih jeli dalam meracik strategi dan membaca permainan lawan," ungkap Herman yang pernah bekerja sama dengan Robert di Arema Indonesia dan PSM.
Di mata Herman, Robert pandai menempatkan posisinya agar terhindar dari tekanan yang besar di Piala Menpora. Padahal, apa yang ditunjukkan Robert berbeda dengan tim yang ia tangani sebelumnya saat berkiprah di ajang pramusim.
Ketika menjadi pelatih di PSM, Robert terkesan 'melepas' peluang timnya di Piala Presiden. Terkait hal ini, Herman menyebut kondisi saat ini berbeda.
"Atmosfer dan antusiasme publik sepak bola di Piala Menpora lebih besar daripada sebelumnya karena kompetisi terhenti selama semusim. Mungkin Robert langsung tancap gas karena ingin memanfaatkan momen ini untuk menjaga pamor Persib. Apalagi jadwal Liga 1 juga belum ditetapkan," papar Herman.
Situasi berbeda dialami Sudirman yang terkesan tertekan dengan target tinggi yang diembannya. "Saya memahami situasi yang dialami Sudirman yang sejatinya hanya berstatus pelatih sementara menghadapi tuntutan juara sebagai tim yang bermaterikan pemain bintang," pungkas Herman.