Bola.com, Solo - PSM Makassar dan PSS Sleman wajib tampil aktraktif untuk memburu kemenangan pada perebutan posisi ketiga Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (24/4/2021).
Pasalnya, dengan permainan menghibur sepanjang laga, kedua tim yang tersingkir secara dramatis pada semifinal bisa mengakhiri kiprahnya di turnamen pramusim tersebut dengan kepala tegak.
Baca Juga
Advertisement
Harapan itu dilontarkan Najib Latandang, mantan penasehat teknik PSM kepada Bola.com, Kamis (22/4/2021). Najib yang pernah memperkuat PSM pada akhir era 1970-an, merujuk kiprah tim asuhan Syamsuddin Batola tersebut dalam enam laga yang mereka mainkan di Piala Menpora 2021.
Di mata Najib, secara umum penampilan PSM Makassar cenderung menurun dalam setiap laga. Terutama lini depan yang tak mampu mecetak gol dalam tiga laga terakhir. Padahal pada penyisihan Grup B di Stadion Kanjuruhan, PSM termasuk tim yang produktif dengan koleksi lima gol dalam tiga partai.
"Belakangan PSM terkesan ingin mendapatkan kemenangan via adu penalti," buka Najib yang pernah mendapatkan ilmu sepak bola dari pelatih legendaris Belanda, Will Coerver, di Diklat Salatiga ketika masih berstatus sebagai pemain.
"Tetapi, saya bisa memaklumi, karena pelatih PSM lebih fokus ke hasil bukan menjadikan Piala Menpora sebagai ajang untuk mengukur kemampuan pemain layaknya turnamen pra musim," tegas Najib.
Itulah mengapa dia meminta Syamsuddin mengintruksikan para pemain PSM Makassar agar tampil lepas pada perebutan tempat ketiga Piala Menpora 2021.
"Sebaiknya jangan berpikir apalagi fokus mencari kemenangan via adu penalti lagi seperti pertandingan sebelumnya," kata Najib.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lini Serang PSS Stabil
Sementara itu, lini serang PSS Sleman di mata Najib cenderung lebih stabil dengan stndar biasa saja sejak awal kiprahnya di Piala Menpora. Pada babak penyisihan grup, tim Super Elja mencetak tiga gol dalam empat laga.
Pada perempat final, tim asuhan Dejan Antonic tersebut menyingkirkan Bali United via adu penalti setelah bermain tanpa gol pada waktu normal.
Pada semifinal Piala Menpora 2021, meski tersingkir, lini depan PSS Sleman menunjukkan tajinya dengan mencetak dua gol ke gawang Persib. Dua gol PSS diborong oleh striker tim nasional U-19, Saddam Emiruddin Gaffar.
Advertisement
Adu Tajam Duet Saldi-Yakob Vs Saddam-Irfan
Kalau PSM dan PSS bermain lepas dan berlomba unjuk kemampuan untuk memenangkan pertandingan pada waktu normal, Najib menilai lini depan kedua tim sama-sama punya potensi untuk menjebol gawang lawan.
Di PSM, Najib menunjuk Saldi Amiruddin yang diplot menggantikan Patrich Wanggai bisa menjadi momok buat bek PSS Sleman, bila ditopang penampilan apik Yakob Sayuri.
"Serangan PSM memang lebih bertumpu ke Yakob yang berperan sebagai pengumpan dan pencetak gol. Tapi, Saldi juga punya kelebihan dalam mencari ruang kosong di daerah pertahanan lawan," terang Najib merujuk gol Saldi ke gawang Borneo FC pada matchday ketiga Grup B.
Di lain pihak, Najib secara khusus memuji penampilan striker berusia 19 tahun PSS, Saddam Emiruddin Gaffar yang dua kali menjebol gawang Persib pada semifinal.
"Selain memiliki kecepatan dan akurasi tendangan yang baik, postur Saddam terbilang ideal untuk berduel dengan stoper lawan," ujarnya.
Aksi impresif Saddam berpeluang merusak konsentrasi lini belakang PSM, sekaligus membuka jalan buat lini kedua PSS merangsek ke kotak penalti lawan. Khususnya Irfan Jaya, gelandang serang asal Makassar yang memiliki pergerakan eksplosif serta tendangan keras terarah.
"PSM wajib mewaspadai kedua pemain ini kalau tak ingin kecolongan," pungkas Najib.