Sukses


CERITA BOLA: Menuju Liga 1 Lewat Jalan Tol Bertitel Piala Menpora

Bola.com, Jakarta - Ibaratkan jalan, Piala Menpora adalah jalan tol. Jalan bebas hambatan inilah yang dapat mengantarkan sepak bola Indonesia kepada kejuaraan sesungguhnya, Liga 1 2021.

Piala Menpora digelar dengan berbagai tujuan: pemanasan untuk klub, penerapan protokol kesehatan, dan perputaran uang. Penamaan titel dengan embel-embel Menpora merupakan bentuk penghargaan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Dia memainkan peran penting terhadap turunnya izin dari kepolisian.

Pada Maret 2020, kompetisi di Indonesia berhenti total akibat pandemi yang menyebar secara global. Memasuki Oktober 2020, sempat ada niatan untuk kembali melanjutkan kejuaraan, namun ditolak oleh kepolisian. Pada Januari 2021, PSSI memutuskan untuk membatalkan kompetisi.

PSSI tidak mau sepak bola Indonesia terus mati suri. Bagaimana pun, kompetisi domestik harus digelar pada tahun ini. Berbagai cara dilakukan, termasuk melobi Presiden Jokowi dan kepolisian, tentu dengan bantuan Amali.

Upaya PSSI membuahkan hasil. Amali turun tangan langsung berkoordinasi dengan kepolisian. Izin untuk keramaian akhirnya keluar, namun khusus turnamen pramusim, bukan kompetisi. Kepolisian masih akan melihat bagaimana cara PSSI dan PT LIB mengemas turnamen pramusim sesuai dengan penerapan protokol kesehatan.

"Di tahap awal, Piala Menpora akan menyelenggarakan dalam bentuk pra kompetisi. Tentu kami akan melihat apakah penyelenggaraan tersebut bisa dilaksanakan sesuai syarat-syarat yang berlaku. Kalau syarat tersebut bisa dilaksanakan, kami akan evaluasi secara bertahap sehingga tentunya penyelenggara kegiatan bisa semakin baik, " kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ketika menerbitkan izin untuk Piala Menpora.

Kepolisian menyelipkan sejumlah klausul dalam izinnya untuk Piala Menpora: turnamen tertutup dari penonton, praktik protokol kesehatan yang ketat, hingga pencabutan izin sewaktu-waktu jika terjadi kekisruhan di tengah jalan.

Selaras dengan syarat-syarat dari kepolisian itu, izin untuk Liga 1 tidak bakal turun andai pelaksanaan Piala Menpora melanggar kesepakatan.

"Harapan dan komitmen kami, bagaimana penyelenggara turnamen pramusim nantinya tetap disiplin menegakan aturan terkait prokol kesehatan. Tentunya kita harus sama-sama menjaga komitmen. Tapi sebaliknya, kalau itu tidak bisa berjalan dengan baik karena ini menyangkut keselamatan rakyat tentunya akan kami evaluasi. Jadi itu sebagai bentuk komitmen kita bersama. Saya berharap seluruh pecinta sepak bola di seluruh Indonesia untuk menjaga komitmen ini dan bagaimana masyarakat mendapatkan hiburan," terang Listyo Sigit Prabowo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Ajang Pemanasan dan Bersenang-senang

Tujuan utama digelarnya Piala Menpora karena klub butuh sarana bertanding setelah setahun absen berkompetisi. Pemain, pelatih, ofisial, sampai manajemen tim perlu waktu untuk kembali menyesuaikan diri dengan rutinitas di tengah pandemi.

"Saya punya pendapat yang sangat berbeda soal turnamen ini. Kami melihat turnamen ini dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari teknis sepak bola dan masa depan. Turnamen ini tidak terlalu penting dan bukan merupakan hal yang perlu dijalani secara serius. Yang paling penting adalah para pemain kembali berlatih penuh," kata pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, sebelum Piala Menpora dimulai.

Bagi Robert, Piala Menpora bukan sesuatu yang harus dianggap serius. Beckham Putra dkk. hanya perlu bersenang-senang di turnamen itu. Kenyataannya, Robert menepati janjinya. Arsitek asal Belanda itu memainkan seluruh pemainnya sepanjang babak penyisihan.

"Tugas utama kami di Piala Menpora adalah untuk memberikan kesempatan kepada pemain untuk menikmati pertandingan. Mereka perlu memulihkan kembali kebugaran karena memang mereka butuh hal itu. Yang terpenting, menghindari para pemain dari cedera," tutur Robert.

Seirama dengan Robert, klub-klub lainnya kompak memaknai Piala Menpora sebagai sarana uji coba sebelum beraksi di kompetisi sesungguhnya. Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Persita Tangerang menjadi contohnya. Ketiganya tidak terlalu serius di turnamen ini karena hanya memberdayakan pemain lokal.

"Piala Menpora bagus untuk pemanasan sebelum kompetisi. Namun, Persebaya akan tetap bermain sebaik mungkin di turnamen ini. Kalau bicara masalah cukup dan ideal terkait persiapan, pasti tidak. Tapi, tidak masalah. Yang terpenting bisa memutar turnamen pramusim," jelas Aji Santoso, pelatih Persebaya.

3 dari 5 halaman

Penerapan Protokol Kesehatan

Organizing Committee (OC) Piala Menpora berusaha seketat mungkin mengaplikasikan protokol kesehatan di Piala Menpora. Contohnya adalah pemberlakuan wajib tes swab antigen untuk setiap anggota tim sebanyak dua kali sebelum bertanding.

Tes swab antigen dilakukan pada pagi hari sebelum tim menggelar official training H-1 dan pagi hari sebelum bermain. Anggota tim dilarang masuk ke stadion jika suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat celcius.

"Nominal yang kami keluarkan untuk menerapkan protokol kesehatan Piala Menpora tidak sedikit. Hampir Rp4 miliar. Hal ini sudah menjadi komitmen kami yang mutlak harus dijalankan," terang Ketua OC Piala Menpora, Akhmad Hadian Lukita.

Keseriusan OC dalam memastikan keamanan dan kenyamanan kejuaraan dibuktikan dengan perumusan tiga pasal terkait protokol kesehatan di regulasi Piala Menpora tentang Medis di pasal ke-28, Tes COVID-19 dan Cek Temperatur Suhu Tubuh di pasal ke-29, dan Hasil Tes COVID-19 dan Eligibilitas di pasal ke-30.

Keberadaan orang di dalam stadion pada setiap laga Piala Menpora juga dibatasi demi menghindari kerumunan. "Di setiap pertandingan, yang boleh masuk maksimal 299 orang. Lebih dari itu, tidak boleh," kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.

Indra Eka Setiawan, jurnalis olahraga yang meliput pembukaan Piala Menpora antara Arema FC melawan Persikabo 1973 pada 21 Maret 2021 di Stadion Manahan, Solo menceritakan bahwa ia bersama sejumlah rekan-rekan wartawan lainnya terpaksa bekerja dari luar stadion karena kuota telah penuh.

"Saya dan beberapa teman lainnya tidak bisa masuk ke dalam stadion karena kuota orang sudah maksimal. Jadi terpaksa saya tidak mengikuti pertandingan pembuka Piala Menpora secara langsung," imbuh Indra Eka.

4 dari 5 halaman

Perputaran Uang

Selain teknis di atas lapangan, faktor di luar lapangan juga bikin klub semakin tertarik berkancah di Piala Menpora. Akomodasi dan fasilitas setiap peserta ditanggung penuh oleh PT LIB selaku operator turnamen. Iming-iming match fee juga bikin melongo. Setiap tim yang menang diguyur Rp150 juta, seri Rp125 juta, dan kalah Rp100 juta.

Persib, misalnya, yang sejauh ini menjadi tim dengan rekor terbaik di Piala Menpora. Pangeran Biru, julukannya, telah melalui enam pertandingan hingga babak final dengan rincian empat kemenangan dan dua kali imbang. Jika dihitung-hitung, Persib mengantungi Rp800 juta selama sebulan berkancah di Piala Menpora.

"Kami sudah mengeluarkan Rp2 miliar untuk membayar match fee pada matchday pertama Piala Menpora. Dengan rincian, dikeluarkan dana Rp250 juta pada setiap laga yang sudah mencapai delapan pertandingan dalam empat grup. Prinsipnya, kami akan membayarkan match fee sehari setelah pertandingan. Semoga bisa membantu operasional semua peserta," kata Ketua OC Piala Menpora, Akhmad Hadian Lukita setelah pekan pertama babak penyisihan Piala Menpora selesai.

PT LIB sebagai operator turnamen memang tidak mendapatkan sponsor utama untuk titel Piala Menpora. Namun, jangan lupa, PT LIB menerima kucuran dana segar dari Emtek Group selaku official broadcaster turnamen pramusim ini. Belum lagi sponsor-sponsor pendamping demi memuluskan pelaksanaan Piala Menpora.

Total hadiah Piala Menpora mencapai Rp3,975 miliar dengan hadiah terbesar diberikan kepada tim juara senilai Rp2 miliar, disusul runner-up dengan Rp1 miliar, dan tim peringkat ketiga dengan Rp750 juta.

Bagi peserta, nominal itu sungguh menggiurkan. Selama kompetisi vakum, anggota tim rata-rata hanya menerima gaji 25 persen sesuai Surat Keputusan (SK) dari PSSI. Mereka berkesempatan mendapatkan gaji yang full selama Piala Menpora berkat dana kontribusi dari panitia penyelenggara.

5 dari 5 halaman

Jalan Lapang Menuju Liga 1

Di pengujung Piala Menpora, PSSI mulai bergerak menyusun rencana memutar Liga 1. Iriawan bersama Akhmad Hadian Lukita yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT LIB, menghadap Amali di Kantor Kemenpora, Rabu (21/4/2021).

Apa yang mereka bicarakan tentu saja masih berbau final Piala Menpora yang mempertemukan Persija Jakarta kontra Persib Bandung pada 22 April 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman dan 25 April 2021 di Stadion Manahan, Solo.

Pertemuan ketiga belah pihak juga membahas terkait kemungkinan PSSI dan PT LIB menggulirkan Liga 1 pada Juli 2021 merujuk kesuksesan pelaksanaan Piala Menpora hingga partai puncak.

"Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada pak Menpora yang dapat menerima PSSI. Kami laporkan semua proses berlangsungnya Piala Menpora dengan baik serta sesuai timeline dan protokol kesehatan yang ketat. Insyaallah hingga babak final berjalan lancar," kata Iriawan.

"Kami juga melaporkan perencanaan kompetisi Liga 1. Surat menyurat untuk Menpora, kepolisian, dan Satgas COVID-19 sedang PSSI siapkan. Kami ingin Liga 1 bergulir pada 3 Juli 2021, itu waktu yang tepat sampai Maret 2022. Kami menunggu sampai laga final Piala Menpora, tentu Polri akan melihat serta melakukan evaluasi dari pertandingan-pertandingan di Piala Menpora," tutur Iriawan.

Iriawan percaya diri final Piala Menpora berlangsung tanpa celah. Dengan begitu, pria yang karib dipanggil Iwan Bule ini dapat menagih janji Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk menerbitkan rekomendasi keramaian buat Liga 1 2021/2022.

"Kami optimistis pemerintah dan kepolisian dapat memberikan izin buat Liga 1 dan Liga 2. Piala Menpora ini adalah ujian buat PSSI soal penerapan protokol kesehatan. Kami berharap semua bisa berjalan normal dan tanpa hambatan sama sekali," imbuh Iriawan.

Apa yang diharapkan PSSI, PT LIB, dan pencinta sepak bola nasional bermuara dengan tujuan yang sama yakni kompetisi resmi, bukan turnamen, dapat kembali menjadi hiburan rutinitas masyarakat Indonesia dengan menyesuaikan kondisi di tengah pandemi.

Video Populer

Foto Populer