Bola.com, Makassar - Laga PSM Makassar kontra PSS Sleman di Stadion Manahan Solo, Sabtu (24/4/4/2021) tak sekadar adu gengsi dan pamor kedua tim untuk bersaing memperebutkan posisi tiga Piala Menpora 2021. Duel ini juga menjadi ajang uji ketajaman dua penyerang sayap yang cepat dan lincah, Yakob Sayuri (PSM) dan Irfan Jaya (PSS).
Keduanya jadi tumpuan lini depan masing-masing. Bukan sekadar sebagai penyuplai bola tapi juga mencetak gol. Apalagi pada laga nanti, PSM Makassar dan PSS sama-sama kehilangan striker utamanya.
Baca Juga
Media Vietnam Ingatkan Negaranya untuk Mewaspadai Kekuatan Baru Diaspora Timnas Putri Indonesia
Sangat Optimistis! Timnas Indonesia Disebut Bisa Lolos ke Piala Dunia 2026 tanpa Perlu Lewat Putaran Keempat
Digilas Hong Kong pada FIFA Matchday November Jadi Cambuk Filipina demi Bisa Moncer di Piala AFF 2024
Advertisement
PSM tak bisa menurunkan Patrich Wanggai yang mendapat sanksi akumulasi kartu kuning. Begitu pun dengan PSS yang harus kehilangan Saddam Emiruddin Gaffar akibat hukuman sama.
Absennya Saddam jadi kehilangan besar buat PSS. Karena striker tim nasional U-19 baru saja menyita perhatian usai dua kali membobol gawang Persib pada semifinal. Peran Saddam akan digantikan Muhammad Dwi Rafi Angga. Sedang PSM kembali mengandalkan Saldi Amiruddin sebagai pengganti Patrich.
Sejauh ini penampilan Yakob terbilang lumayan. Yakob sudah mengoleksi dua gol yang semuanya tercipta pada penyisihan grup B di Stadion Kanjuruhan Malang. Masing-masing satu gol ke gawang Persija Jakarta dan Bhayangkara FC.
Koleksi gol Yakob ini tertinggal dua gol dari pencapaian top sementara turnamen yakni Assanur Rijal (Persiraja Banda Aceh). Sedang Irfan baru mencetak satu gol ketika membobol gawang Madura United pada matchday 1 Grup C.
Di mata pengamat sepak bola asal Makassar, Najib Latandang, peluang Yakob menyamai perolehan gol Assanur terbilang terbuka. Dengan catatan, kedua tim bermain lepas dan terbuka pada laga nanti. Khususnya PSM yang lebih menonjol dengan lini belakangnya yang solid.
"Yakob bisa kembali mencetak gol bila PSM kembali tampil agresif seperti menghadapi Persija dan Bhayangkara FC di penyisihan Grup B," ujar Najib kepada Bola.com, Jumat (23/4/2021).
Mantan penasehat teknik PSM ini menilai Yakob memiliki kecepatan dan kejelian mencari ruang kosong di daerah pertahanan lawan. Tapi, di mata Najib kelebihan Yakob itu tak berfungsi optimal kalau PSM fokus bermain bertahan.
Itulah mengapa Najib berharap pelatih PSM, Syamsuddin Batola mengintruksikan tim asuhannya bermain lebih terbuka dan agresif menekan lawan. "PSM melakukan hal itu karena lini tengahnya terbilang lumayan," terang Najib.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Potensi Irfan Jaya
Sementara Irfan Jaya dimata Najib punya potensi besar untuk mengacaukan konsentrasi lini belakang PSM. Seperti Yakob, Irfan yang merupakan produk PSM U-21 dikenal memiliki kecepatan dan teknik diatas rata-rata. Mantan penyerang Persebaya Surabaya ini juga jago dalam eksekusi bola mati.
"Saya menilai penampilan Irfan jauh lebih matang dibanding ketika menjadi top skorer ISC U-21 bersama PSM pada 2016 silam," terang Najib.
Selain beroperasi dari dua sisi sayap, Irfan juga kerap berada di area 16 lawan atau berdiri di belakang sriker. Kalau tak waspada, lini belakang PSM bisa kecolongan oleh aksi sang mantan.
"Secara kualitas, Yakob dan Irfan nyaris sama. Kita lihat saja pada laga besok," pungkas Najib.
Â
Advertisement
Sayang buat PSS, Saddam Dipastikan Absen
Seperti Yakob, striker PSS, Saddam Emiruddin Gaffar juga seharusnya potensi menambah koleksi golnya. Menurut Najib, Saddam yang masih berusia 19 tahun memiliki kecepatan ditunjang posturnya yang tinggi.
Striker timnas U-19 ini punya nyali untuk beradu fisik dengan bek lawan. Saddam juga diuntungkan karakter permainan PSS yang ofensif.
Tapi, Saddam dipastikan tak akan berduel dengan duet stopper PSM, Hasim Kipuw dan Erwin Gutawa yang disiplin dan tanpa kompromi saat mengawal striker lawan. Pasalnya, ia tak bisa bermain pada final Piala Menpora 2021 karena akumulasi kartu.