Sukses


3 Bintang Persija dengan Rapor Merah di Piala Menpora: Biasanya Andalan, Kini Minim Kontribusi

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta berhasil menjadi tim terbaik di Piala Menpora 2021. Kolektivitas permainan tim yang diasuh oleh Sudirman membuat trofi juara turnamen pramusim itu pun diboyong ke ibu kota. Namun, di balik kolektivitas permainan yang apik, ada pemain bintang yang gagal memenuhi harapan banyak orang di skuat Macan Kemayoran.

Boleh dibilang, para pendukung Persija Jakarta sempat kecewa sejak pertandingan awal mereka di Grup B Piala Menpora 2021. Bagaimana tidak, Marko Simic dkk. tidak hanya gagal menang, tapi juga tidak mampu menjebol gawang PSM Makassar, dan justru kebobolan dua gol pada laga pertama itu.

Bahkan bek muda asal Brasil, Yann Motta, mendapatkan sorotan karena permainannya di lini pertahanan yang tidak mumpuni dalam laga pertama itu. Namun, perlahan tapi pasti seiring berjalannya Piala Menpora, Yann Motta mulai menemukan permainan terbaiknya bersama Macan Kemayoran.

Bahkan Persija mampu melewati pertandingan kedua fase grup hingga perempat final dengan kemenangan. Borneo FC Samarinda dicukur habis 0-4, kemudian Bhayangkara FC takluk dengan skor 1-2, yang membuat Persija pun melangkah ke perempat final sebagai juara grup.

Barito Putera pun menjadi korban selanjutnya dari Persija. Tim asuhan Djadjang Nurdjaman itu takluk 0-1 di perempat final dan harus pulang lebih cepat.

Sementara di babak semifinal, Persija kembali bertemu PSM Makassar. Namun, berbeda dengan laga pertama fase grup, Persija kali ini mampu dua kali menahan imbang tanpa gol PSM dalam dua leg semifinal. Persija akhirnya berhasil melangkah ke final setelah menang lewat drama adu penalti.

Pada babak final, Persija menghadapi rival bebuyutannya, Persib Bandung. Macan Kemayoran mampu menang 2-0 pada leg pertama pertandingan final. Kemudian pada leg kedua, Persija kembali menang 2-1 atas Persib dan menjadi juara Piala Menpora berkat menang agregat 4-1.

Namun, di balik perkembangan signifikan yang diperlihatkan Persija Jakarta sejak fase grup hingga pertandingan final, ada sejumlah pemain bintang yang awalnya digadang-gadang bakal memberikan kontribusi besar terhadap Macan Kemayoran di turnamen pramusim ini, tapi justru tidak memperlihatkan kemampuan seperti yang diharapkan.

Siapa saja mereka? Bola.com mengulas 3 pemain dengan rapor merah di skuat Persija Jakarta meski tim ibu kota itu berhasil menjadi juara di Piala Menpora 2021.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sandi Sute, Tanpa Kontribusi karena Minim Menit Bermain

Sandi Sute merupakan bagian integral Persija Jakarta sejak 2017. Pemain asal Kota Palu ini dikenal sebagai pemain yang berani untuk bermain keras dan lugas di lini tengah Macan Kemayoran.

Boleh dibilang, lini tengah Persija cukup kuat dengan kehadiran Sandi yang kerap tanpa ragu memotong aliran bola hingga menjatuhkan pemain lawan. Performa apik itu selalu diperlihatkan Sandi Sute, termasuk ketika mengantar Persija menjuarai Piala Presiden dan Liga 1 2018.

Namun, di Piala Menpora 2021 kali ini, permainan keras Sandi Sute tak terlihat. Maklum, bukan salah sang pemain seutuhnya. Tapi, Sandi memang jarang mendapatkan kesempatan tampil dari Sudirman.

Dari tiga laga di fase grup, Sandi Sute tercatat hanya satu kali tampil, yaitu ketika menghadapi Bhayangkara Solo FC. Itu pun sebagai pemain pengganti yang masuk pada menit ke-75. Bahkan ia mendapatkan kartu kuning pada menit ke-90.

Pada laga perempat final kontra Barito Putera, Sandi Sute mendapatkan kesempatan bermain sebagai starter. Namun, performanya tak cukup baik. Ia pun ditarik keluar pada menit ke-58 dan digantikan oleh Heri Susanto.

Laga kontra PSM Makassar di semifinal seharusnya bisa menjadi panggung bagi Sandi Sute untuk meredam permainan keras para pilar Juku Eja. Namun, Sandi Sute benar-benar tidak dimainkan pada leg pertama semifinal, dan baru masuk lapangan hijau pada menit ke-87 saat leg kedua semifinal.

Tak sampai di situ, Sandi Sute merupakan satu di antara empat eksekutor penalti Persija yang gagal melakukan tugasnya dengan baik. Beruntung Persija tetap mampu memenangi drama tersebut dan melangkah ke final.

Pada laga final, Sandi Sute pun hanya tampil selama 10 menit terakhir pada laga leg pertama kontra Persib Bandung. Sudirman tidak memainkannya sama sekali pada leg kedua.

Dengan kondisi hanya satu kali menjadi starter di Piala Menpora dan lebih sering masuk bermain dari bangku cadangan, Sandi Sute memang seperti tak memiliki waktu yang cukup untuk bisa membuktikan kualitasnya di Piala Menpora 2021. Padahal sebelum turnamen ini berlangsung, ia adalah satu di antara beberapa andalan Persija di lini tengah.

3 dari 4 halaman

Ramdani Lestaluhu, Dapat Kepercayaan Besar tapi Performa B Saja

Seakan bertolak belakang dengan Sandi Sute, Ramdani Lestaluhu justru mendapatkan lebih banyak menit bermain di Persija Jakarta selama Piala Menpora berlangsung. Ramdani kerap menjadi andalan di lini tengah untuk membantu Macan Kemayoran membangun serangan dari tengah.

Ramdani Lestaluhu tercatat selalu menjadi starter dalam lima pertandingan pertama Persija di Piala Menpora 2021, mulai dari laga kontra PSM Makassar, Borneo FC Samarinda, Bhayangkara Solo FC, Barito Putera di perempat final, dan PSM Makassar saat leg pertama semifinal. Namun, dalam lima pertandingan itu pula, Ramdani selalu ditarik keluar pada babak kedua.

Pemain asal Tulehu itu seakan tidak bisa menjawab keinginan Sudirman yang telah memberinya kepercayaan turun sejak menit awal pertandingan. Bahkan dalam laga pertama semifinal kontra PSM, Ramdani langsung ditarik keluar saat jeda antarbabak.

Tampil sebagai starter dalam lima pertandingan pertama tapi selalu diganti pada babak kedua membuat Ramdani Lestaluhu kemudian diparkir dalam dua pertandingan berikutnya, yaitu leg kedua semifinal kontra PSM Makassar dan leg pertama final kontra Persib Bandung.

Bahkan dalam laga leg kedua final Piala Menpora 2021, Ramdani kembali dicadangkan seperti dua laga sebelumnya, tapi sedikit lebih beruntung kali ini. Ia dimasukkan oleh Sudirman untuk menggantikan Braif Fatari pada menit ke-75.

Penjabaran di atas jelas memperlihatkan nasib berbeda antara Sandi Sute dan Ramdani Lestaluhu. Yang menonjol adalah Ramdani mendapatkan kesempatan lebih banyak dari Sandi Sute, tapi tetap tak bisa memperlihatkan kontribusi nyata setiap kali bertanding.

Padahal dalam perjalanan kariernya bersama Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu merupakan pemain berkaki cepat yang kerap membantu Persija dalam kondisi terdesak, baik lewat gol yang dicetaknya maupun pergerakan luar biasa yang berujung assist untuk rekan setimnya.

4 dari 4 halaman

Marko Simic, Tumpulnya Langganan Top Scorer

Dengan pengalamannya menjadi mesin gol Persija Jakarta sejak 2018, begitu banyak penggemar yang mengharapkan gol-gol lahir dari kaki dan kepalanya di Piala Menpora 2021. Marko Simic memikul beban harapan besar dari The Jakmania.

Maklum, Marko Simic memang sudah menjadi idola The Jakmania sejak pertama kali bergabung bersama Persija pada awal 2018. Top scorer Piala Presiden 2018 yang juga menyabet penghargaan pemain terbaik dalam turnamen pramusim kala itu, di mana Persija juga keluar sebagia juara, adalah awal dari kekaguman The Jakmania terhadap Marko Simic.

Pemain asal Kroasia itu kemudian menjelma menjadi mesin gol yang menakutkan dan membawa Persija Jakarta menjuarai Liga 1 2018. Bahkan pada Liga 1 2019, Marko Simic kembali mencatatkan namanya sebagai top scorer meski Persija tak lagi menjadi juara.

Dengan semua pencapaian tersebut, Marko Simic tentu digadang-gadang bakal menjadi pengumpul pundi-pundi poin Persija di Piala Menpora 2021. Namun, nyatanya pemain bertubuh besar itu lebih sering frustrasi di dalam lapangan hijau.

Keputusan Sudirman kerap memainkan Riko Simanjuntak di babak kedua kerap membuat Marko Simic seakan tidak memiliki pelayan yang mengerti keinginannya. Bahkan saat Riko sudah masuk lapangan pun, chemistry keduanya seakan harus dibangun ulang setelah lama tidak bermain bersama karena kompetisi 2020 yang berhenti lantaran pandemi COVID-19.

Dari delapan pertandingan yang dijalani Persija sejak fase grup hingga menjadi juara Piala Menpora 2021, Marko Simic enam kali bermain penuh. Dalam enam kesempatan tampil penuh itu, Marko Simic hanya mencetak dua gol saja, yaitu ke gawang Borneo FC Samarinda dan Barito Putera.

Dua laga di luar enam kali dia bermain penuh, Marko Simic tampil satu kali sebagai starter ketika menghadapi PSM Makassar pada leg pertama semifinal. Namun, pada menit ke-90, kala Persija dan PSM tak berhasil mencetak satu gol pun, Sudirman memutuskan untuk menarik keluar Marko Simic.

Pemain asal Kroasia itu seakan tidak terima dan sempat terlihat adu mulut dengan staf pelatih di pinggir lapangan. Bahkan Marko Simic yang kesal juga sempat terlihat bersitegang dengan kapten Persija, Andritany Ardhyasa di pinggir lapangan ketika pertandingan sudah selesai.

Satu hal yang paling mengecewakan, Marko Simic gagal mengeksekusi penalti dalam laga leg kedua semifinal Piala Menpora 2021. Sepakannya ditahan dengan mudah oleh kiper PSM Makassar, Hilman Syah. Beruntung Persija tetap mampu menang dan lolos ke final.

Selain itu, tak bisa tampil dalam laga terakhir Piala Menpora ketika Persija memastikan diri menjadi juara juga jadi catatan Simic di Piala Menpora 2021. Simic harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.

Catatan dua gol di Piala Menpora 2021 pun tidak bisa bertambah, dan sebagai mesin gol Persija sejak 2018, jumlah gol di Piala Menpora 2021 ini tentu tidak sesuai harapan banyak orang.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer