Bola.com, Jakarta - Piala Menpora 2021 telah tuntas. Persija Jakarta menjadi juara setelah mengalahkan Persib Bandung dengan agregat 4-1.
Ajang ini merupakan turnamen pramusim Liga 1 yang akhirnya digelar di tengah pandemi COVID-19. Setelah hampir setahun tanpa pertandingan, pemain-pemain akhirnya kembali berkeringat di lapangan.
Baca Juga
Advertisement
Piala Menpora juga menjadi ajang unjuk gigi para gelandang andalan klub masing-masing. Banyak nama-nama yang menonjol dalam turnamen ini, satu di antaraya gelandang Persija, Mark Klok.
Marc Klok, juga dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen Piala Menpora 2021. Ia berperan besar dalam pencapaian Persija ke tangga juara.
Pemain naturalisasi asal Belanda itu ikut mencatatkan gol dan assist sepanjang turnamen. Pemain naturalisasi asal Belanda tersebut adalah roh permainan lini tengah Persija dan berhak mendapatkan hadiah uang Rp100 juta.
"Saya sangat senang atas pencapaian hari ini, terimakasih untuk semuanya, khususnya suporter. Penghargaan pemain terbaik, saya memang punya target selain juara adalah pemain terbaik," terang Marc Klok.
Siapa lagi gelandang yang tampil ciamik di Piala Menpora? Simak ulasan Bola.com berikut ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kim Jeffrey Kurniawan
Gelandang PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan mencatatkan kiprah yang gemilang di Piala Menpora 2021. Mantan pemain Persib Bandung tersebut memiliki statistik individu paling tinggi di antara rekan-rekannya, sekaligus menyandang pemain terbaik di timnya.
Dari data yang dihimpun, Kim tercatat 8 kali bermain sebagai 11 pertama skuat Super Elang Jawa. Dalam 720 menit bermain tersebut, ia berhasil membukukan 300 umpan, 6 umpan kunci, 3 umpan silang, 8 umpan terobosan, 14 umpan kepala, 27 tekel, 30 intersep dan 10 sapuan dengan sangat baik.
Adik ipar Irfan Bachdim tersebut cukup cepat menyesuaikan diri dengan permainan PSS di bawah polesan pelatih Dejan Antonic. Sebagai pemain baru, ia terlihat mudah beradaptasi di lini tengah yang banyak diisi wajah-wajah anyar, seperti Irfan Jaya dan Nicolas Velez.
Advertisement
Dedi Kusnandar
Peran Dedi Kusnandar di lini tengah Persib Bandung sangat vital, ketimbang pemain anyar, Farshad Noor, yang akhirnya didepak. Dedi menjadi satu di antara pemain yang paling stabil di Persib, terlepas permainan tim yang sangat buruk di partai final.
Pengalaman menjadi modal penting Dedi. Pemain berusia 29 tahun inilah yang bisa mengatur bola dari lini tengah meskipun posisinya sebagai gelandang bertahan.
Sutanto Tan
Sutanto Tan mendapatkan momentum terbaiknya di Piala Menpora 2021. Sebelumnya ia kurang bersinar ketika berkostum sejumlah klub. Diantaranya Mitra Kukar, Bali United dan Persija Jakarta.
Terakhir, Sutanto yang pernah bermain di Liga Singapura bersama Hougang United FC ini berstatus pemain PSMS Medan di Liga 2 2020.
Rekam jejak Sutanto yang terbilang biasa saja ini membuat suporter PSM tak terlalu berharap banyak padanya. Sutanto yang juga pernah memperkuat PSIM Yogyakarta di Liga 2 2019 ini dinilai tak mudah menutupi celah lini tengah pasca kepergian Rizky Pellu ke Bali United serta absennya sang kapten, Wiljan Pluim.
Tapi, Sutanto mampu membalikkan anggapan minor itu dengan tampil menawan bersama PSM di Piala Menpora.
Dalam tujuh laga yang dimainkan PSM, Sutanto selalu tampil penuh. Termasuk tiga laga heroik menghadapi mantan klubnya, Persija. Sutanto akhirnya menutup penampilan di Piala Menpora dengan mencetak gol menawan ke gawang PSS Sleman via tendangan bebas pada perebutan posisi tiga.
Advertisement
Riko Simanjuntak
Persija Jakarta memiliki deretan gelandang yang jago. Selain Marc Klok, ada Rohit Chand yang sudah menjadi andalan tim Macan Kemayoran sejak lama.
Di partai final kontra Persib, keunggulan Persija di lini tengah sangat terlihat. Rohit, meski sebagai gelandang bertahan, umpan-umpan terukurnya membuat serangan Persija lebih rapi.
Pada leg kedua, satu di antara yang menonjol ialah emberikan umpan matang kepada striker Taufik Hidayat di babak pertama. Sayang, bola crossingnya tak berujung gol. Tapi kinerja Rohit tetap maksimal di laga ini.
Pemain timnas Nepal ini juga fokus menjaga kedalaman lini tengah. Dia tidak ingin sering meninggalkan posisinya untuk membantu penyerangan.
Dia harus berjibaku menghentikan barisan gelandang lawan dan disiplin menjaga daerah sendiri, sehingga musuh tak bisa mengembangkan permainan.