Bola.com, Jakarta - Sebanyak 34 pemain dipanggil Timnas Indonesia untuk agenda pemusatan latihan di Jakarta pada Mei 2021. Pemain-pemain itu pilihan Shin Tae-yong dipersiapkan untuk lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Indonesia akan bertanding melawan Thailand pada 3 Juni 2021, Vietnam pada 7 Juni 2021, dan Uni Emirat Arab (UEA) pada 11 Juni 2021, di sisa pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Dubai, UEA.
Baca Juga
Advertisement
Setelah pemusatan latihan di Jakarta, Timnas Indonesia akan terbang ke Dubai untuk lebih dulu menjalani dua partai uji coba. Tim berjulukan Skuad Garuda ini bakal menghadapi Afghanistan pada 25 Mei 2021 dan Oman empat hari berselang.
Perhelatan Piala Menpora 2021 menjadi ajang bagi para pemain untuk mengasah kembali kemampuan setelah lama vakum akibat pandemi COVID-19. Para pemain yang dipanggil oleh Shin Tae-yong kembali dalam kondisi terbaiknya setelah menjalani turnamen pramusim selama satu bulan.
Mereka hanya butuh penyesuaian kembali dengan ritme dan pola latihan maupun permainan Timnas Indonesia. Selain itu, rasa kepercayaan diri yang besar juga dirasakan pemain setelah melakukan pencapaian apik di Piala Menpora.
Bola.com menyoroti beberapa pemain yang masuk dalam komposisi Timnas Indonesia dan sebelumnya tampil menawan di ajang Piala Menpora. Diprediksi mereka dapat kembali memberikan kontribusi untuk Timnas Indonesia seperti halnya di klub. Berikut ulasannya:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. M. Riyandi
Pemain asal Jawa Tengah ini tampil cukup gemilang memperkuat Barito Putera di Piala Menpora 2021. Ia menjadi palang pintu terakhir Barito untuk menyelamatkan gawang dari serangan lawan.
Kualitas yang ditunjukkan Riyandi membuat banyak orang meyakini dirinya akan menjadi kiper hebat masa depan. Terbukti ketika ia baru diturunkan oleh pelatihnya Djajang Nurdjaman pada laga kedua di fase grup, menggantikan Aditya Harlan.
Ia mampu membayar kepercayaan pelatih dalam laga kontra Arema. Riyandi menggantikan posisi Aditya Harlan yang kebobolan tiga gol di laga pertama dari PSIS. Riyandi tampil memukau sepanjang laga, menghalau setiap aliran bola yang mengancam gawangnya.
Puncaknya adalah dengan cermat menepis tendangan penalti pemain Arema, Bruno Smith menjelang berakhirnya pertandingan. Lantas ia terus dipercaya mengisi posisi di bawah mistar Barito hingga ke babak delapan besar, sebelum disingkirkan oleh Persija.
Tidak salah jika Shin Tae-yong memanggilnya kembali ke Timnas. Riyandi bakal kembali membuktikan potensinya, di saat Shin Tae-yong tak memanggik kiper-kiper hebat lainnya seperti Andritany Ardhiyasa (Persija) dan Himan Syah (PSM Makassar)
Advertisement
2. Rachmat Irianto
Kapten Persebaya Surabaya itu termasuk pemain serbabisa yang mampu beroperasi di berbagai posisi. Dia berposisi asli sebagai bek tengah. Namun, pemain akrab disapa Rian itu juga pernah dipasang sebagai gelandang bertahan dan bek kiri.
Dirinya mampu menjaga jantung pertahanan Bajul Ijo (julukan Persebaya) selama di Piala Menpora dengan baik. Kemampuannya dalam berduel, merebut bola, melakukan tekel, intersep, dan clearance sudah tentu menjadi modal penting menghalau serangan lawan.
Penampilan Persebaya yang mampu melaju ke babak delapan besar, sedikit banyak ikut dipengaruhi oleh kinerja Rachmat Irianto. Dengan postur tinggi dan kuat, striker lawan bakal kesulitan menembus pertahanannya. Sosoknya sangat tepat sebagai suksesor Bejo Sugiantoro, bek legendaris Persebaya yang notabene adalah ayahnya.
Ketangguhannya di lini belakang sudah terbukti dengan kiprahnya bersama Timnas Indonesia di berbagai kelompok usia. Pemain berusia 21 tahun itu mengawalinya sejak Timnas Indonesia U-19 dan Timnas Indonesia U-22 yang di kedua tim itu dia menjadi kapten tim. Sehingga namanya memang layak kembali memperkuat Timnas.
3. Pratama Arhan
Tahun 2021 menjadi momen istimewa bagi Pratama Arhan Alif Rifai. Pemuda berusia 19 tahun asal Kabupaten Blora itu mencuri perhatian sepak bola Indonesia, dengan kariernya yang melesat tinggi.
Kiprahnya berjalan dengan cepat sejak dikenal sebagai anggota Timnas Indonesia U-19 saat mengikuti pemusatan latihan di Eropa tahun lalu. Lantas namanya menjadi buah bibir sebagai pemain paling menonjol saat ini di tim Mahesa Jenar (julukan PSIS).
Perannya cukup besar dalam permainan PSIS di Piala Menpora. Lawan kewalahan menghentikan, membuat assist untuk rekannya menjadi gol, hingga ia sendiri juga berhasil mencatat nama di papan skor.
Berposisi asli sebagai bek kiri, oleh pelatih Dragan Djukanovic dia ditempatkan sedikit lebih ofensif yakni sebagai gelandang sayap. Ia punya kecepatan, skill mumpuni, akurasi tendangan, determinasi, hingga penyelesaian akhir yang baik.
Koleksi dua gol dari kaki Pratama Arhan lahir di gawang Persikabo melalui eksekusi penalti dan gol cantik hasil tendangan bebas ke gawang Arema FC. Ia juga mengirimkan assist ke rekannya Riyan Ardiansyah untuk memastikan kemenangan atas Arema.
Meski sayangnya perjalanan PSIS terhenti di babak delapan besar oleh PSM Makassar lewat drama adu penalti. Namun empat laga yang dijalaninya sudah cukup membuat Arhan didapuk sebagai pemain muda terbaik Piala Menpora 2021.
Advertisement
4. Marc Klok
Pria berdarah Belanda itu mulai mendapatkan kejayaan merumput di Indonesia dengan gelar bergengsi, Piala Menpora 2021. Ia juga menyabet penghargaan individu sebagai pemain terbaik Piala Menpora.
Setelah hijrah dari PSM ke Persija, kebintangannya semakin terang. Ia menjadi ruh sekaligus nyawa permainan lini tengah Macan Kemayoran, lewat visi permainan, penyuplai bola ke depan, dan pemecah kebuntuan dari lini kedua.
Ia selalu mengisi starting eleven dan hanya sekali tak bermain penuh, saat ditarik keluar pada menit ke-80 di final leg pertama versus Persib Bandung. Selebihnya, Klok selalu bermain penuh sepanjang laga.
Klok berhasil mencetak satu gol serta dua assist. Ia mencetak gol penting di partai hidup mati kontra Bhayangkara Solo FC di babak grup. Selain itu, Klok juga punya catatan statistik yang ciamik. Ia melakukan total 31 intersep, 15 tekel, dan 15 clearance di tujuh pertandingan sebelumnya--di luar final leg kedua.
Pantas saja jika pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memberinya kesempatan untuk ikut dipanggil. Terlebih pemain berusia 26 tahun itu sudah menjadi WNI pada November 2020.
5. Saddam Emiruddin Gaffar
Striker muda berusia 19 tahun milik PSS Sleman ini semakin ditempa bakat dan kualitasnya melalui Piala Menpora 2021. Ia punya postur ideal sebagai seorang striker yakni bertinggi 187 cm dan dibekali insting tajam.
Perlahan ia mendapat kepercayaan dari pelatihnya Dejan Antonic, terutama ketika PSS belum menemukan goal getter sepadan dengan Yevhen Bokhasvili yang hengkang.
Babak semifinal menjadi momen pembuktiannya. Ia dua kali menjebol gawang Persib di dua pertemuan. Menariknya ia selalu membuka gol pertandingan, meski PSS harus tersingkir karena kalah agregat 2-3 dari Persib.
Timnas Indonesia juga bukan tempat baru baginya, lantaran sudah menjadi bagian dari skuad Merah-putih muda di U-19 juga di bawah Shin Tae-yong sejak akhir medio 2019. Ia dibawa dalam pemusatan latihan seperti di Thailand, Kroasia, dan Spanyol.
Saddam Emiruddin ikut masuk nominasi pemain muda terbaik Piala Menpora 2021, meski pemenangnya disabet Pratama Arhan. Ia juga berhasil naik kelas di level Timnas Indonesia senior, berkat kiprahnya di klub.
Advertisement