Sukses


Nostalgia Presiden Persebaya di Gelora 10 November, Nonton di Samping Gawang

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya benar-benar dalam suasana bahagia setelah bisa berlatih lagi di Stadion Gelora 10 November, Surabaya. Seperti diketahui, mereka berlatih di stadion itu pada Selasa (27/4/2021) sore, setelah bertahun-tahun lamanya.

Semua orang di Persebaya memiliki kenangan manis di stadion legendaris yang akrab dengan sebutan Tambaksari itu. Tak terkecuali bagi Presiden Persebaya, Azrul Ananda, yang menghabiskan masa kecilnya di Surabaya.

Pria kelahiran Samarinda itu menjalani pendidikan SD dan SMP di Surabaya saat sang ayah, Dahlan Iskan, bekerja di Jawa Pos. Masa kecilnya banyak dihiasi oleh Persebaya dan Gelora 10 November dengan latar belakang keluarganya itu.

“Seperti nostalgia. Saya dulu sejak kecil, masih SD, kalau datang ke sini semua kenal bisa masuk. Saya jarang nonton di tribun. Saya nonton di sebelah gawang, karena tidak ada regulasinya. Saya dulu pakai baju SD atau SMP, langsung saja duduk di sebelah gawang,” kata Azrul sambil tertawa.

Pria berusia 43 tahun itu juga tercatat pernah bergabung dengan klub internal Persebaya Surabaya, yakni Indonesia Muda. Suasana Gelora 10 November maupun Lapangan Karanggayam yang terletak di belakangnya sangat akrab dengan Azrul.

Azrul menyebut kali terakhir memiliki kenangan bersama Stadion Tambaksari ini terjadi saat bertanding bersama Askring. Askring merupakan klub amatir yang berisikan para karyawan Jawa Pos.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pernah Jadi Bek

Kapan itu terjadi? Azrul sudah lupa.

“Saya bukan hanya nonton, saya dulu juga sering main di sini juga. Terakhir, waktu saya masih jadi bek dan sering bertanding dengan teman-teman. Saya pernah diumpani oleh Coach Mustaqim (asisten pelatih Persebaya), waktu masih Askring,” ucap pria lulusan Universitas Negeri California tersebut.

Ini jadi kali pertama Persebaya Surabaya berlatih di stadion itu sejak kembali diakui sebagai anggota PSSI pada 2017. Sebelumnya, mereka juga terlibat dualisme dan tidak bisa menggunakan stadion yang terletak di Kecamatan Tambaksari ini.

Setelah itu, pertandingan sepak bola harus digelar di Stadion Gelora Bung Tomo yang terletak di kawasan Surabaya Barat. Gelora 10 November tidak bisa menggelar pertandingan karena terletak di pusat kota dan berpotensi membuat macet lalu lintas sekitarnya.

Kondisi stadion ini telah mengalami perubahan dengan renovasi yang dilakukan Pemkot Surabaya. Mulanya itu dilakukan untuk menyambut Piala Dunia U-20 2021. Namun, hajatan akbar itu ditunda dan stadion ini tidak digunakan lagi.

3 dari 3 halaman

Kagum

Makanya, Pemkot Surabaya memberi izin kepada Persebaya untuk berlatih. Apalagi, Pemkot Surabaya memiliki program mengorbitkan pemain nasional yang berasal dari Surabaya, terutama lewat Persebaya.

Azrul mengaku sangat kagum dengan perubahan yang dialami oleh Stadion Gelora 10 November. Lapangan dan rumput latihan kini sudah semakin baik.

“Saya kagum. Saya tahu direnovasi, tapi karena tidak pernah masuk, kaget juga sekarang sudah kelihatan bagus. Begitu masuk, saya lari dan sudah berubah juga lapangannya, sudah lebih tinggi. Luar biasa lapangannya,” tuturnya.   

Video Populer

Foto Populer