Bola.com, Kediri - Nama Budi Sudarsono telah kondang di Indonesia berkat prestasinya saat berbaju Timnas Indonesia maupun di beberapa klub yang pernah dibelanya.
Keharuman mantan pemain berjuluk Si Phyton ini juga tercium kuat di Kediri. Terutama desa sekitar tempat kelahirannya di Kapas, Kunjang, Kabupaten Kediri.
Baca Juga
Mengenal Alfan Suaib, Rivaldo Enero, dan Armando Obet Oropa, 3 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang Baru Kali Ini Dipanggil
Bek Timnas Vietnam Antusias Banget dalam Sesi TC di Korsel, Makin Pede Bakal Juara Piala AFF 2024
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
Advertisement
Saat mudik di kampungnya menjelang Hari Raya Idul Fitri saat ini, Budi Sudarsono menyempatkan menyambangi SSB Alcatraz. SSB ini milik Sunu Candra, mantan pemain Persitara pada 1997, yang juga sahabat Budi Sudarsono.
"Budi Sudarsono patut jadi panutan pemain-pemain muda. Karakternya baik dan ibadahnya kuat. Jadi Budi sosok yang lengkap. Sukses jadi pesepakbola profesional dan religius. Terima kasih, Budi tetap ingat dengan kami," kata Sunu Candra.
Eks striker Persik dan Persija ini juga sempat memberi wejangan pemain muda Alcatraz.
"Kalau bercita-cita ingin jadi pesepak bola jangan tanggung-tanggung. Sejak muda harus serius berlatih dan meningkatkan kualitas individu," ujar Budi Sudarsono.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pesan Khusus
Selain latihan fisik dan teknik, Budi Sudarsono juga mengingatkan agar pemain patuh kepada pelatih.
"Pelatih berperan besar menjadikan seorang pemain sukses. Makanya, kalian (pemain) harus respek dan patuh kepada pelatih," ujarnya.
Menurut Budi Sudarsono pemain harus memiliki perilaku baik dan santun. "Jika kalian jadi pemain hebat, tapi tak punya attitude bagus akan sia-sia," ucapnya.
Pemain yang dijuluki Budigol oleh Persikmania ini teringat masa kecilnya bermain bola di lapangan desa.
"Lapangan di desa sekarang bagus-bagus. Jaman saya dulu lapangannya jelek dan tidak rata. Tapi saya juga tak putus asa untuk terus berlatih," ungkapnya.
Advertisement