Bola.com, Malang - Arema FC resmi merilis Eduardo Almeida sebagai pelatih baru pada Senin (3/5/2021) sore. Namun, perkenalan pelatih asal Portugal ini tak lagi jadi kejutan karena namanya sudah dikaitkan dengan Arema sepekan terakhir.
Rencananya, mantan pelatih Semen Padang ini akan memimpin latihan setelah Hari Raya Idul Fitri. Manajemen Arema berani merilis Almeida karena dia sudah menandatangani surat penawaran. Pelatih berusia 43 tahun ini tinggal menunggu Visa-nya rampung lalu terbang ke Malang dari Portugal.
Baca Juga
Advertisement
Di balik itu, yang jadi sorotan justru cara Arema memperkenalkan Almeida, yakni lewat sebuah video singkat yang diterbitkan di media sosialnya, banyak Aremania yang memberi pujian.
Video itu berisi chatting General Manager Arema, Ruddy Widodo dengan Almeida. Ide seperti ini sudah pernah dibuat klub lain di Indonesia. Bahkan, Arema FC Putri justru lebih dulu memakai konsep ini.
Tapi bagi Aremania, tim kreatif Arema mulai ada peningkatan. Selama ini media sosial Arema penuh dengan kritikan dari suporter. Mereka merasa tak puas dengan tampilan sekaligus isi Instagram tim Singo Edan.
View this post on Instagram
Baru dua jam di upload, akun Instagram Arema FC dibanjiri 88 ribu komentar. Mereka tidak penasaran dengan sosok Almaida karena sudah mengetahuinya saat jadi pelatih Semen Padang.
“Sip, ada peningkatan,” tulis Dhea Angelia di kolom komentar.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hadapi Tekanan
Selain itu, justru banyak hashtag Ruddy Out yang dicantumkan. Mereka kecewa dengan kepemimpinan Ruddy Widodo di Arema FC. Beberapa tahun terakhir prestasi Singo Edan hanya jadi tim medioker di Liga 1.
Namun, Ruddy cuek dengan hal tersebut. Sang GM tak memiliki akun media sosial sehingga kritikan itu tak sampai secara langsung kepadanya.
Kembali ke perkenalan pelatih baru, Almeida mengaku ingin segera ke Malang. Dia tak sabar menangani Ahmad Alfarizi dkk. Dia merasa dapat tantangan membuat Arema jadi tim yang disegani. Di Piala Menpora, Arema tersisih dengan cara sebagai juru kunci Grup A.
Soal tekanan dari suporter yang sangat ingin Singo Edan berprestasi, Almeida sudah terbiasa. “Itu normal dalam sepak bola. Saya sudah sering menemuinya, 20 tahun saya melatih di berbagai level,” jelasnya.
Advertisement