Bola.com, Bandung - Perayaan Idulfitri tahun ini memang masih terasa berbeda dari biasanya lantaran situasi dan kondisi masih pandemi COVID-19. Tradisi musik dan berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman tidak bisa dilakukan. Begitu pun yang dirasakan mantan pelatih Persib Bandung yang kini menangani Barito Putera, Djadjang Nurdjaman.
Djadjang Nurdjaman hanya berkumpul bersama keluarga inti pada tahun ini. Pelatih yang karib disapa Djanur itu merayakan lebaran tahun ini dengan makan bersama, menikmati menu lebaran di Bandung.
Advertisement
"Satu hal yang pasti mengambil hikmah dari situasi yang masih tidak normal. Kami tahu saat ini masih pandemi," ujar Djanur saat ditemui awak media di kediamannya, Antapani, Kota Bandung, Kamis (13/5/2021).
"Jadi dua tahun ini kami ambil hikmahnya saja. Kami lebih menjaga kesehatan dengan tidak melakukan mudik segala macem, dan tetap istiqomah."
"Keluarga inti masih bisa karena kebetulan anak dan cucu saya ada di Bandung, kecuali yang satu di luar negeri. Tapi, sebagian besar masih bisa berkumpul di Bandung," lanjut Djadjang Nurdjaman.
Video
Djadjang Nurdjaman dan Achmad Jufriyanto bercerita kegembiraannya usai membawa Persib juara Piala Presiden.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menahan Diri dan Tidak Mudik ke Majalengka
Djadjang Nurdjaman memilih tidak pulang ke kampung halamannya, Majalengka, Jawa Barat, karena ada larangan dari pemerintah untuk tidak melakukan mudik dulu di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Kami tidak pulang kampung karena kami mematuhi aturan pemerintah. Walau ada keingian untuk pulang kampung, tapi kami tahan dan tidak ada rencana ke Majalengka," ujarnya.
Dengan kondisi pandemi COVID-19 ini, pelatih yang pernah membawa Persib juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015 ini tentu ada kebiasaan atau tradisi yang hilang saat perayaan Idulfitri tahun ini.
"Barangkali kami tidak bisa jalan-jalan setelah silaturahmi dengan keluarga. Biasanya ke tempat wisata, tapi kami harus tahan dulu saja," ucap Djanur mengkahiri.
Advertisement
Baca Juga
4 Pemain yang bisa Jadi Kekuatan Tambahan Timnas Indonesia Hadapi China dan Jepang: Punya Potensi Besar dan Layak Dikasih Kesempatan
Mengulas Kedalaman Penyerang Tengah Timnas Indonesia: Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka Cocok Menjadi Pelapis Ole Romeny?
Ricky Kambuaya dan Deretan Gelandang Stylish Timnas Indonesia dari Masa ke Masa: Mulai Ansyari Lubis hingga Firman Utina