Bola.com, Jakarta - Pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae-hong, memberikan kritikan kepada kualitas fisik para pemainnya. Menurut Lee Jae-hong, kualitas fisik pemain Indonesia masih payah dan belum siap untuk bermain 90 menit.
Penilaian itu diungkapkanĀ Lee Jae-hong setelah melihat kemampuan para pemain Timnas Indonesia selama mengikuti pemusatan latihan di Jakarta. Lee Jae-hong menyebut sejatinya Indonesia bisa bersaing dengan para pemain Korea Selatan, namun hanya minus pada kualitas fisik.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau dilihat dari aspek stamina dan fisiknya saja, sebenarnya pemain Indonesia tidak berbeda dengan pemain Korea dari segi kecepatan. Namun, dari segi power (body balance) dan endurance Indonesia sangat kurang," kata Lee Jae-hong.
"Apalagi untuk bertahan bermain selama 90 menit masih sulit. Kalau lihat hasil tes fisik dan video pertandingan Indonesia, sangat kurang jika dibandingkan dengan pemain Korea," ucap Lee Jae-hong.
Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah besar buat Lee Jae-hong. Pelatih asal Korea Selatan itu masih punya waktu untuk membenahi kualitas fisik para pemain Timnas Indonesia.
Perkembangan kualitas fisik pemain Indonesia bisa dinilai dalam dua laga uji coba plus tiga laga di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Kelima laga tersebut menjadi kesempatan untuk melihat secara nyata kualitas sesungguhnya dari para pemain Timnas Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terlalu Polos
Lee Jae-hong juga menyebut pemain Timnas Indonesia terlalu polos saat bermain di lapangan. Menurutnya, hal semacam itu tak boleh ditunjukkan dalam permainan sepak bola di mana membutukan kerja keras dan ketatnya persaingan.
"Menurut saya orang-orang Indonesia sangat baik dan polos. Akan tetapi, dalam permainan sepak bola ini tidak boleh seperti itu," ucap Lee Jae-hong.
"Permainan sepak bola itu bidang yang bisa kita anggap sebagai perang karena persaingan ketat dan butuh perjuangan keras. Pemain Indonesia kurang power karena mungkin pola makannya tidak baik," tegas Lee Jae-hong.
Advertisement