Bola.com, Cilacap - Manajer PSCS Cilacap, Bambang Tujiatno, merasa perlu mengklarifikasi pernyataan Jaya Hartono yang beredar di media massa dan media sosial lokal Cilacap yang dinilai memojokkan dirinya.
Poin yang harus dijelaskan oleh Bambang Tujiatno ke publik antara lain status Jaya Hartono sebagai pelatih PSCS Cilacap pada musim 2021.
Advertisement
"Sebenarnya hubungan saya dengan Coach Jaya selama ini baik-baik saja. Dia seperti abang saya sendiri. Hanya media massa dan media sosial yang mendramatisasi. Apalagi saya tidak dikonfirmasi. Akhirnya saya merasa dipojokkan karena nama saya banyak disebut di media sosial Cilacap," ujar Bambang Tujiatno.
Mengenai status Jaya Hartono di PSCS Cilacap, Bambang tidak pernah menjanjikan ada klausul untuk tetap mempertahankannya sebagai pelatih pada musim 2021. Pasalnya setelah musim 2020 dibatalkan, otomatis kontrak Jaya Hartono bersama PSCS telah berakhir.
"Kami memang tetap berkomunikasi setelah musim 2020 lalu. Tapi, saya tidak pernah berjanji Coach Jaya tetap menjadi pelatih PSCS. Kenapa? Musim 2021 ini kami juga tidak terburu-buru melakukan persiapan tim, karena jadwal dan format kompetisi Liga 2 dari PSSI belum pasti. Jadi, saya juga tidak berani menjanjikan yang muluk-muluk kepada Coach Jaya," ungkapnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Gabung ke Akademi Safin
Bambang juga menegaskan bahwa Jaya Hartono sempat memberikan kabar saat dirinya bergabung menjadi staf pelatih di Akademi Sepak Bola Safin Pati.
"Intinya hubungan dan komunikasi kami berjalan baik. Saat Coach Jaya ke Safin, saya juga mendukungnya. Mengingat beliau sudah di Safin, secara etika saya harus menghormati pihak Safin dan Jaya Hartono. Apalagi hubungan saya dengan pemilik Safin juga baik," ujar Bambang.
Ketika Jaya Hartono resmi menjadi staf di Safin, banyak pelatih yang kemudian melamar ke PSCS Ciamis.
"Jadi selama ini kami tidak pernah membuka lowongan pelatih. Tapi, para pelatih itu sendiri yang berinisiatif melamar karena mungkin mereka menganggap posisi pelatih PSCS Ckosong setelah ditinggal Jaya Hartono," ujarnya.
Menurut Bambang, dinamika internal PSCS juga berjalan cepat setelah masuknya investor dalam manajemen tim untuk 2021 ini.
"Sebelumnya saya punya otoritas penuh untuk merekrut pelatih dan pemain yang direkomendasikan. Tapi, setelah ada kolega baru masuk PSCS, semua keputusan hasil rapat tim. Poin-poin ini saya harus jelaskan agar tidak menjadi salah tafsir di kalangan publik," pungkasnya.
Advertisement