Sukses


3 Pemain Darah Muda yang Bakal Jadi Motor Permainan Arema di Liga 1 2021: Semua Bukan Nama Asing

Bola.com, Malang - Regenerasi pemain setiap tahun dilakukan Arema FC. Hal sama berlaku jelang kompetisi kasrta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2021.

Sejumlah darah muda baru saja didatangkan untuk memperkuat Arema. Sebut saja Wiga Brillian Syahputra, Ricga Tri Febyan dan Sandy Febian yang sudah diikat dengan kontrak jangka panjang. 

Namun tampaknya barisan pemain muda ini masih belum bisa jadi andalan Arema untuk Liga 1 2021. Mereka butuh waktu dan jam terbang untuk menemukan permainan terbaik.

Meski begitu, tetap ada darah muda yang bakal jadi andalan tim berjuluk Singo Edan ini. Karena kehadiran pemain muda yang bertenaga sangat penting.

Setidaknya ada tiga nama yang layak dikedepankan. Mereka menghuni posisi yang berbeda. Lini belakang, tengah dan depan. Siapa saja mereka?

Untuk gambaran Sahabat Bola.com, ketiganya bukan nama baru di Arema. Beberapa tahun terakhir mereka rajin menghiasi line-up Singo Edan. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahui nama-nama mereka. 

Saksikan Video Pilihan Kami:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

1. Bagas Adi Nugroho

Bek kidal ini jadi bagian Arema sejak musim 2017 silam. Namun Bagas sempat pindah ke Bhayangkara FC musim 2019. Tapi tahun lalu dia kembali. Di usia 24 tahun, bisa dibilang Bagas sudah kenyang pengalaman.

Bermain di timnas kelompok usia hingga senior sudah dijalaninya. Permainannya semakin matang. Dia tak hanya bisa ditempatkan sebagai stoper. Tapi bek kiri dan gelandang bertahan.

Sejak musim 2020, Bagas disiapkan jadi pemain inti Arema. Ketika tongkat kepelatihan pindah dari Mario Gomez ke Carlos Oliveira, dia didorong jadi gelandang bertahan.

Alasannya, Bagas punya akurasi umpan bagus. Sehingga tugasnya ikut mengalirkan bola ke depan. Selain itu, dia salah satu eksekutor bola mati Arema.

Musim, ini, kemungkinan dia tetap jadi pemain inti. Pelatih baru Eduardo Almeida pasti sudah dapat mengetahui seperti apa cara bermain Bagas. Rencananya, musim ini Arema mendatangkan stoper asing.

Sudah besar kemungkinan pemain asal Yogyakarta ini yang jadi tandemnya. Meskipun Arema masih punya opsi stoper lain seperti Ikhwan Tjiptadi dan Ikhfanul Alam. Tapi secara pengalaman, Bagas masih lebih baik.

3 dari 4 halaman

2. Hanif Sjahbandi

Dia gabung di Arema sejak 2017 silam. Namun kesempatan main di Arema bisa dibilang naik turun. Kadang sering jadi starter, tapi beberapa saat kemudian jadi cadangan.

Musim 2018 silam, Hanif sempat menemukan performa terbaik musim 2018. Sayang, cedera patah tulang tangan membuatnya mengakhiri kompetisi lebih cepat.

Musim ini, peluang jadi andalan lini tengah Arema terbuka lebar. Lantaran satu gelandang penting Arema, Hendro Siswanto pindah ke Borneo FC awal tahun 2021. Hanif yang diproyeksikan menggantikan posisi itu. Musim ini, gelandang kelahiran Bandung ini juga lebih matang di usia 24 tahun.

Hanif tak hanya tangguh jadi gelandang bertahan, terkadang dia jadi stoper dadakan. Karena Hanif punya fisik kuat saat duel dengan pemain lawan. Jika melihat komposisi lini tengah Arema, Hanif bisa dibilang paling komplet.

Apalagi dia juga punya pengalaman di timnas kelompok usia hingga senior. Sementara pemain lain seperti Jayus Hariono, Seiya da Costa hingga Dave Mustaine tak punya pengalaman di timnas seperti Hanif.

4 dari 4 halaman

3. Muhammad Rafli

Pemain yang satu ini digadang-gadang jadi striker masa depan Indonesia. Di usia 22 tahun, dia sudah jadi bagian Timnas Indonesia senior. Tapi di Arema, dia bukan pilihan utama di lini depan.

Rafli lebih sering ditempatkan sebagai gelandang serang. Padahal di Timnas Indonesia, dia sudah memperlihatkan punya insting gol tinggi. Ketika Arema ditangani Eduardo Almeida, tidak menutup kemungkinan Rafli dapat tempat di lini depan.

Karena Singo Edan sampai saat ini belum memiliki striker asing. Sehingga tenaganya bisa dimanfaatkan. Ditambah lagi, Rafli makin klop jika ditandemkan dengan Kushedya Hari Yudo.

Keduanya tampil apik dalam uji coba timnas awal tahun 2021. Yakni saat lawan Tira Persikabo. Di Liga 1 2020, Rafli sempat tampil apik di partai pertama. Sayang setelah itu kompetisi terhenti karena pandemi virus corona.

Diambah lagi awal tahun 2021, pemain jebolan Asifa Malang ini mengalami cedera dan absen di Piala Menpora. Ketika sudah pulih, sekarang dia dipanggil ke Timnas Indonesia untuk lanjutan Kualifikasi Piala Dunia di Uni Emirat Arab.

Saat kembali ke Arema, kemungkinan musim ini dia jadi andalan di lini depan atau gelandang serang.  

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer