Bola.com, Jakarta - Sandi Sute resmi mengakhiri kariernya di Persija Jakarta setelah menerima pinangan dari Persis Solo. Pemain berusia 28 tahun itu tak mampu menyembunyikan kesedihannya hingga menuliskan puisi perpisahan.
Rasa haru mengiringi kepergian Sandi Sute dari Persija Jakarta. Hal itu dirasa wajar mengingat Persija adalah klub yang sudah dibela Sandi Sute sejak 2017 alias selama empat tahun terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Sandi Sute menyebut, kepergiaannya merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Namun, keputusan itu terpaksa diambil untuk tetap melanjutkan karier sepak bolanya.
"Ada pertemuan ada perpisahan. Empat gelar juara serta dua runner-up selama 4 tahun dan 6 bulan. Pujian menjadi ujian. Ikatan menjadi aturan yang berbuah keputusan," tulis Sandi Sute dalam puisinya di Instagram.
"Jakarta dengan kekeluargaan, sudah seperti kota kelahiran. Sedih untuk menjelaskan. Terima dengan keikhlasan. Sawangan kini jadi kenangan. Terima kasih atas segala dukungan. Semoga kita kembali dipertemukan," tutup puisi Sandi Sute.
Secara keseluruhan, Sandi Sute telah tampil sebanyak 81 pertandingan dan mencetak tiga gol untuk Persija Jakarta. Dia juga turut membantu Persija meraih gelar Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Piala Menpora 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gabung Persis
Sandi Sute memutuskan melanjutkan kariernya di Persis Solo setelah meninggalkan Persija Jakarta. Keputusan ini tentu menjadi langkah mundur karena harus membela klub Liga 2.
Namun, Persis saat ini menjelma menjadi kekuatan baru sepak bola Indonesia. Klub yang bermarkas di Stadion Manahan itu sedang membangun kekuatan untuk bisa bersaing dan promosi ke Liga 1 musim depan.
Sandi Sute mengikuti jejak pemain elite Indonesia lainnya yang memutuskan turun kasta membela klub Liga 2. Sebut saja Beto Goncalves, Marinus Wanewar, Heri Susanto, dan lainnya.
Advertisement