Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong terbilang beruntung dibekali skuad dengan sejumlah pemain yang bisa berperan sebagai false 9. Ini membuatnya kaya akan opsi di lini depan.
False 9 adalah satu di antara peran unik yang dijalani oleh striker. Diklaim diperankan pertama kali oleh Nandor Hidegkuti, Pep Guardiola kembali membuatnya digemari pelatih lain lewat seorang Lionel Messi.
Advertisement
Seperti halnya peran lain seperti second striker, trequartista, atau target man, false 9 memiliki keistimewaan tersendiri dan tak sembarangan penyerang bisa memerankannya dengan sempurna.
Perbedaannya adalah, striker bertipikal false 9 bermain lebih ke dalam dan bertugas mengeksploitasi area yang biasa ditempati oleh gelandang serang. Skill passing dan dribbling dengan visi bermain canggih mutlak diperlukan.
Alih-alih menunggu aliran bola di kotak penalti, false 9 justru cenderung menjadi jembatan antara lini tengah dengan depan dan memberikan ruang buat rekan striker atau winger.
Idealnya lagi, false 9 cocok digunakan oleh tim dengan pola formasi tiga striker atau malah striker tunggal dengan kedua winger yang piawai melakukan tusukan.
Contoh pemain bertipikal false 9, selain Lionel Messi, ada beberapa, seperti Roberto Firmino, Paulo Dybala, Thomas Muller, hingga Nabil Fekir.
Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong juga memiliki sejumlah pemain dengan tipikal false 9. Berikut ini Bola.com mengulasnya:
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Osvaldo Haay
Perlu dicatat bahwa false 9 adalah peran, dan seorang striker biasanya mampu memerankan lebih dari satu peran. Osvaldo Haay adalah satu contoh pemain yang memiliki karakter versatile alias serbabisa, bergantung pada kebutuhan pelatih.
Di Persija Jakarta, keberadaan Marko Simic sebagai target man membuat Haay harus siap jika pelatih menginginkannya menjalan peran lain. Biasanya, ia akan ditempatkan sebagai winger kiri dan diperbolehkan melakukan cut-inside.
Pun demikian jika Heru Susanto atau Taufik Hidayat yang dimainkan, Osvaldo Haay biasanya mendapatkan kebebasan untuk turun lebih ke dalam, menjemput aliran bola yang digalang gelandang sentral seperti Marc Klok ataupun Rohit Chand.
Di Timnas Indonesia, ada beberapa striker sentral yang kemungkinan besar akan jadi duetnya, mulai dari Muhammad Rafli hingga Kushedya Hari Yudo. Jika Shin Tae-yong memutuskan untuk memainkannya, akan sangat mungkin Osvaldo Haay akan menjalankan peran false 9.
Advertisement
Egy Maulana Vikri
Sama seperti Osvaldo Haay, Egy Maulana Vikri juga merupakan striker serbabisa. Ia bahkan sanggup menjalankan peran gelandang serang jika memang dibutuhkan.
Karakteristik Egy memungkinkannya untuk memerankan false 9 secara sempurna. Dibekali skill olah bola yang sangat baik, ditunjang dengan visi bermain yang aduhai, pemain Lechia Gdansk itu pun diharapan bisa mengobrak-abrik lini pertahanan lawan dari area dalam.
Braif Fatari
Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, menjadikan Braif Fatari sebagai gelandang tengah pada Piala Menpora 2021. Tak disangka, jebolan program Garuda Select itu mampu menjalankan perannya dengan sangat baik.
Menariknya, ia tidak menjalankan peran sebagai false 9, melainkan box-to-box midfielder. Tidak banyak striker murni yang bisa memerankan peran gelandang seperti Braif. Bisa jadi, pemain berpostur tubuh tinggi itu adalah perwujudan Michu, mantan striker Swansea yang pernah menggegerkan sepak bola Inggris.
Tentu kita belum bisa memastikan peran seperti apa yang akan diemban Braif di Timnas Indonesia nanti. Dua uji coba akan jadi ajang Shin Tae-yong memberikan kesempatan kepadanya mengenai peran apa yang paling cocok buatnya.
Advertisement