Bola.com, Jakarta - Ajang turnamen pramusim Piala Menpora 2021 memang sudah berakhir satu bulan lalu. Persija Jakarta keluar sebagai yang terbaik dengan menjadi pemenangnya, mengalahkan Persib Bandung dengan skor agregat 4-1 pada partai final yang berlangsung dua leg.
Para pemain larut dalam suka cita dan ikut disambut gembira oleh para pendukungnya, The Jakmania. Sekaligus menjadi modal besar untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2021/2022 yang tinggal satu bulan lagi bergulir.
Baca Juga
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Advertisement
Namun di balik kesuksesan Persija merengkuh gelar juara di turnamen pramusim, terdapat cerita menarik dan menginspirasi. Sebuah peristiwa yang dialami oleh bek senior mereka, Maman Abdurachman, sesuai penuturan cerita dari penjaga gawang sekaligus kapten tim Andritany Ardhiyasa.
Semua berawal dari peristiwa gempa di Malang, Jawa Timur, saat fase babak delapan besar Piala Menpora pada 13 April 2021 atau menjelang laga Persija berjumpa Barito Putera untuk merebut tiket ke semifinal.
Hotel tempat pemain Persija menginap ikut terdampak dan membuat seluruh pemain asuhan Sudirman panik untuk berhamburan keluar hotel saat gempa terjadi.
Alhasil ada satu pemain yang mengalami cedera, yaitu Maman Abdurachman akibat kepanikan yang terjadi. "Ada satu cerita lucu saat Maman cedera di babak delapan besar lawan Barito Putera," terang Andritany Ardhiyasa dalam obrolan di kanal YouTube Jak Online.
"Maman seharusnya main menggantikan Yann Motta yang mendapat akumulasi kartu, tapi tiba-tiba siang sebelum meeting terjadi gempa di Malang. Semua panik turun lewat tangga darurat, Maman cedera."
"Maman tetap dipaksa untuk bisa main, meski dia merasa tidak mampu. Kami beberapa pemain pun bercanda dengan ngomong mental kamu lemah, masak begitu saja nggak bisa main," kelakar sang kiper.
"Padahal memang sakit beneran. Buat jalan saja sakit. Jadi dia (Maman) lompat turun tangga dan ketika landing nggak pas," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sengsara Membawa Nikmat
Perjuangan yang dilakukan Maman Abdurachman ternyata berlanjut hingga sampai ke partai puncak. Di mana ia ikut menjadi pemain kunci Persija dalam menggondol trofi Piala Menpora dalam kondisi kaki sakit.
Di tengah kondisi cederanya, Maman masih sanggup memberikan seluruh tenaga dan kerja kerasnya demi Macan Kemayoran. Termasuk ketika seharusnya Maman kembali ke Jakarta untuk pemulihan cederanya, ia justru tampil hebat sebagai benteng pertahanan bersama Toni Sucipto atau Yann Motta.
"Sebelum laga final, dia seharusnya pulang ke Jakarta untuk penyembuhan. Saya bilang kamu jangan pulang dulu, karena kamu pemain senior yang sangat penting," kenang Andritany Ardhiyasa.
"Ternyata dia main di dua leg final dan sangat luar biasa. Seharusnya ia di Jakarta untuk pemulihan, malah main dan luar biasa. Harus menjadi contoh pemain untuk anak-anak muda," tambahnya.
Sumber: YouTube Jak Online
Advertisement