Bola.com, Makassar - Pemain berdarah Aceh, Jalwandi Jamal, termasuk beruntung pernah mencicipi atmosfer Liga Paraguay meski di level U-18. Ia mendapat kesempatan berkostum Fernando De La Mora U-18 setelah menimba ilmu sepak bola di negara itu bersama puluhan pemain muda yang dikirim oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh pada 2008 hingga 2011.
Meski tak lama membela Fernando De La Mora U-18, Jalwandi Jamal mengaku banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman berharga. Satu di antaranya adalah sikap profesionalisme seorang pemain yang selalu berusaha keras tampil optimal bersama tim yang dibelanya.
Advertisement
"Semuanya membutuhkan proses yang diawali dengan kerja keras dalam latihan," ujar Jalwandi dalam channel youtube Ichsan Maulana.
Sepulang dari Paraguay, Jalwandi sempat bergabung bersama dua tim Aceh, PSSB Bireuen dan PSLS Lhokseumawe. Ia kemudian merantau ke Tangerang dengan bergabung di Persita U-21 pada akhir 2013. Tak lama kemudian, Jalwandi menjadi bagian dari Persita Tangerang yang baru saja mengalami degradasi ke Divisi 1 (Liga 2) pada musim 2014.
Saat kompetisi terhenti akibat perseteruan PSSI dengan Kemenpora pada 2015, Jalwandi tetap menjadi bagian dari Persita yang kemudian berkiprah di Indonesia Soccer Championship B 2016. Selepas itu, JAlwandi hengkang ke Cilegon United di Liga 2 2017. Setelah Cilegon, Jalwandi menerima tawaran klub Liga 2 lainnya, Persis Solo. Namun, jelang musim 2019 Jalwandi memutuskan kembali ke Cilegon United.
Kini jelang musim 2021, Jalwandi Jamal tidak menjadi bagian dari Cilegon United yang kini berganti nama menjadi RANS Cilegon FC. Menurut Jalwandi, sejatinya ia mendapatkan tawaran bergabung di RANS. Tapi, ia memutuskan menampiknya karena harus mengikuti proses seleksi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Betah di Liga 2
Menilik perjalanan Jalwandi Jamal di kompetisi Indonesia, pria kelahiran 13 Februari 1993 ini lebih banyak menghabiskan kariernya dengan berkiprah di Liga 2. Sejatinya ada juga tawaran dari tim Liga 1 yang datang kepadanya.
"Mungkin saya belum berjodoh bermain di tim Liga 1," ungkap Jalwandi yang mengaku tengah berkomunikasi dengan beberapa tim di Liga 1 dan Liga 2 setelah batal bergabung bersama RANS Cilegon FC.
Menurut Jalwandi, persaingan antartim di Liga 2 musim 2021 bakal lebih ketat dari musim sebelunya. Hal ini ditandai dengan aksi jor-joran sejumlah klub mendatangkan pemain yang sebenarnya masih pantas bersaing di Liga 1.
Jalwandi mengungkapkan saat membuat keputusan untuk bergabung dalam sebuah tim, ia mengutamakan suasana di dalam tim itu.
"Terutama terkait kebersamaan dan menjadikan tim ibarat keluarga besar. Saya juga masih ingin bermain di luar Aceh," ujar Jalwandi yang pernah memperkuat Persiraja Banda Aceh di Piala Wali Kota Padang itu.
Dengan usia sudah 28 tahun, Jalwandi sudah mempersiapkan diri untuk menatap kehidupan ekonomi keluarganya dengan membuka bisnis.
"Masih kecil-kecilan, tapi bagi saya hal ini penting. Nantinya, saya tidak memulai lagi dari nol ketika pensiun sebagai pemain sepak bola," ujar Jalwandi.
Advertisement