Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) pada laga pamungkas Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Jumat (11/6/2021) malam WIB. Pertandingan ini akan jadi duel antara Evan Dimas dan Ali Salmeen, playmaker andalan kedua kesebelasan.
Timnas Indonesia boleh saja tak menargetkan apapun selain membangun chemistry dan meningkatkan jam terbang para pemain muda pilihan Shin Tae-yong. Namun pertandingan ini bisa jadi katalis buat Evan Dimas dkk. untuk menambah kepercayaan diri.
Baca Juga
Dibilang Cedera oleh Shin Tae-yong, Asnawi Mangkualam Justru Tampil 45 Menit saat Port FC Keok dari Bangkok United
Mantan Pemain Timnas Indonesia Pertanyakan Urgensi PSSI Terjunkan Shin Tae-yong di Piala AFF 2024
Shin Tae-yong Jelaskan Penyebab 3 Pemain Tak Masuk Timnas Indonesia Vs Jepang dan Arab Saudi: Asnawi Hamstring, Hulk Betis Robek
Advertisement
Sebaliknya, Timnas UEA masih punya peluang lolos langsung ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022. Tentu kemenangan atas Timnas Indonesia akan jadi tujuan utama mereka.
UEA tak main-main dalam mempersiapkan tim di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Hal itu terlihat dari materi pemain berpengalaman yang diboyong pelatih Bert van Marwijk.
Satu di antara pemain yang akan diandalkan UEA adalah Ali Salmeen, playmaker yang akan berduel dengan Evan Dimas di lini tengah. Seperti apa kekuatan kedua pemain?
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Evan Dimas, Xavi-nya Indonesia
Agaknya sosok Evan Dimas tak bisa tergantikan di lini tengah Timnas Indonesia. Mantan pemain Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta ini sudah membela Merah Putih sejak kategori usia.
Evan Dimas juga bisa dibilang playmaker terbaik Timnas Indonesia saat ini. Meski tubuhnya mungil, kemampuannya dalam membaca permainan jauh di atas rata-rata pesaingnya.
Saat masih di level Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas beberapa kali diberikan keleluasaan bermain lebih ke depan sehingga kans mencetak gol lebih besar. Hebatnya, kemampuannya membobol gawang lawan juga tak kalah garang.
Dibekali visi bermain tingkat tinggi, tak heran Evan Dimas mendapat julukan Xavi-nya Iniesta. Dalam laga kontra UEA nanti, tenaganya akan sangat dibutuhkan.
Advertisement
Ali Salmeen, Motor Serangan dan Tembok Besar UEA
Sama-sama berusia 26 tahun seperti Evan Dimas, Ali Salmeen adalah lawan yang mesti diwaspadai betul oleh Timnas Indonesia. Kepiawaiannya membaca permainan membuatnya selalu menjadi andalan oleh pelatih Bert van Maarwijk.
Perannya sangat vital di lini tengah UEA. Selain menjadi motor serangan, Ali Salmeen tak jarang ikut membantu lini pertahanan saat timnya di bawah tekanan.
Pemain bernama lengkap Ali Hassan Salmeen Al Balushi ini juga menjadi reguler di klubnya, Al Wasl. Bahkan sejak musim 2013/2014, ia rata-rata menghabiskan 1600 menit dalam semusim, bukti bahwa Ali Salmeen memiliki pengaruh yang kuat di lini tengah.