Bola.com, Kediri - Manajemen Persik Kediri tampak adem ayem terkait perekrutan pemain asing proyeksi Liga 1 2021/2022. Padahal kontestan lain mulai bergerak cepat mendatangkan dan mengontrak pemain impor.
Ketika ditanya mengenai hal ini, pelatih Persik Kediri, Joko Susilo, selalu mengelak dengan menyebut kata manajemen. Maksudnya, mantan asisten pelatih Timnas Indonesia ini menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada pengurus klub.
Baca Juga
Bek Timnas Vietnam Antusias Banget dalam Sesi TC di Korsel, Makin Pede Bakal Juara Piala AFF 2024
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Advertisement
"Soal pemain asing, tanyakan kepada manajemen. Itu bukan ranah saya. Ini hal yang sensitif," ujarnya.
Begitu pula ketika pelatih yang karib disapa Getuk ini dikejar soal jumlah dan posisi pemain asing yang dibutuhkan Persik. Lagi-lagi dia menyebut kata manajemen.
"Itu wewenang manajemen. Yang jelas semuanya sudah saya sampaikan kepada manajemen. Kira-kira keputusan manajemen akan sama dengan saya," ujarnya.
Jika melihat di antara peserta Liga 1, Persik Kediri terbilang paling lamban berburu pemain asing. Jika tim berjulukan Macan Putih itu tidak segera mengontrak pemain asing, pengalaman pahit 2020 bisa terulang.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perlu Pengamatan
Bicara soal Liga 1 2020, ada pemain asing yang baru bergabung dengan Persik Kediri beberapa hari menjelang kick-off kompetisi. Adaptasi mereka dengan tim pun menjadi lambat.
Sebagai pelatih, Joko Susilo pasti ingin melihat pemain asing yang didatangkan manajemen punya kualitas bagus atau tidak. Getuk juga harus mengamati kriteria pemain itu sesuai harapan atau tidak.
Jika keinginan Joko Susilo ini tidak terpenuhi, tentu saja manajemen harus mencari penggantinya. Padahal proses mendatangkan pemain asing ke Indonesia sangat sulit, karena harus memenuhi protokol kesehatan COVID-19 yang diterapkan pemerintah.
Â
Advertisement