Bola.com, Jakarta - Dragan Djukanovic memberikan analisisnya terkait kekuatan Timnas Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Melihat performa anak asuh Shin Tae-yong pada duel kontra Vietnam, pelatih PSIS Semarang itu mencatat beberapa hal penting.
Shin Tae-yong akan menjalani partai kompetitif ketiganya bersama Timnas Indonesia menghadapi Timnas Uni Emirat Arab (UEA). Dari dua laga sebelumnya, Evan Dimas dkk. baru meraih satu poin, hasil dari sekali kalah dan imbang.
Advertisement
Adapun hasil imbang tersebut didapat saat Timnas Indonesia menahan Thailand 2-2. Sementara pada duel melawan Vietnam, gawang Nadeo Argawinata dibobol empat kali tanpa balas.
"Saya rasa Timnas Indonesia butuh meningkatkan teknik dan taktik dalam bertanding. Selain itu, lini bertahan mesti berkonsentrasi lebih, sebab mereka kebobolan empat gol dalam 15 menit," ujar Dragan Djukanovic kepada Bola.com.
Timnas Indonesia akan menghadapi UEA dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Shin Tae-yong tentu ingin anak asuhnya mampu berbuat lebih meski sudah dipastikan gagal lolos ke babak berikutnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Klub Harus Ikut Membantu Pengembangan Pemain Muda
Shin Tae-yong sempat mengatakan bahwa tim yang dipilihnya memang proyeksi jangka panjang. Hal ini terlihat dari minimnya pemain senior di Timnas Indonesia.
Dragan Djukanovic secara tersirat mendukung upaya ini. Namun ia menambahkan bahwa klub juga memiliki peran penting dalam pengembangan sepak bola usia muda.
"Saya tidak bisa berbicara banyak tentang hal ini karena saya tidak tahu bagaimana proses latihan Timnas. Tapi saya tahu betul bahwa mereka adalah talenta terbaik, mereka harus mendapatkan pengalaman dan bekerja keras, terutama pada aspek taktis dan teknis," sambung pelatih asal Serbia ini.
"Saya melihat persoalan terbesar ada di klub. Pemain muda jarang mendapatkan tempat di klub mereka masing-masing. Makanya klub harus profesional menangani hal ini, seperti memiliki akademi dan program yang serius," ujarnya memungkasi.
Advertisement