Bola.com, Malang - Perlakuan beda diberikan Aremania, fans Arema FC terhadap Presiden Klub, Gilang Widya Pramana jika dibandingkan dengan manajemen lama.
Gilang yang mendapat julukan Juragan 99 terus dapat pujian dan apresiasi dari fans. Meskipun sampai saat ini yang dilakukannya untuk urusan perekrutan pemain baru hampir sama dengan dilakukan General Manager Arema, Ruddy Widodo di awal tahun.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Contohnya, Gilang memberikan sejumlah clue untuk calon pemain baru Arema. Contohnya eks kiper eks pemain Villareal, stoper lokal berlabel timnas dan lainnya. Clue yang dilontarkan di media sosial pribadinya dapat respon positif.
Sementara saat Ruddy memberikan clue, suporter memberi tanggapan berbeda. Padahal, jika dilihat lagi pemain bidikan yang disampaikan Gilang juga ada yang lepas.
Seperti bek lokal berlabel Timnas Indonesia, Nurhidayat Haji Haris yang memilih gabung AHHA PS Pati. Sementara manajemen Arema juga gagal mendatangkan pemain seperti Arthur Cunha da Rocha dan Bryan Ferreira.
Tapi, suporter di media sosial tetap memberikan respon positif kepada Gilang. Tidak ada kritikan tajam yang seperti yang diberikan kepada Ruddy Widodo beberapa waktu lalu.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ada Apa Ya?
Terkait beda perlakukan itu, Gilang memang punya nilai lebih. Cara pendekatannya kepada suporter juga beda. Karena pengusaha yang dikenal dengan sebutan Juragan 99 ini sering membalas pesan di media sosialnya. Jadi dia bisa berinteraksi langsung.
"Kalian (Aremania) penting karena ikut memberikan aspirasi kepada kami. Jadi, penting untuk berkomunikasi. Namun stop mem-bully. Kami butuh dukungan melakukan perubahan untuk jadi juara Liga 1 nanti,” jelas Gilang.
Bisa jadi saat ini Aremania masih dalam euforia penyegaran di tubuh kepemimpinan klub. Sehingga mereka menaruh ekspektasi tinggi dan melihat sosok Gilang punya dana besar dan punya program bagus.
Apalagi yang utama dia menyebut akan menuntaskan persoalan dualisme. Program ini sangat menarik simpati Aremania. Karena mereka sudah menunggu bersatunya Arema sejak terpecah musim 2012. Yakni Antara Arema FC di Liga 1 dan Arema Indonesia di Liga 3.
Advertisement