Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menutup Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan hasil buruk. Evan Dimas dkk kalah telak dari Uni Emirat Arab (UEA) lima gol tanpa balas di Stadion Zabeel, Dubai, Jumat (11/06/2021) malam.
Ali Babkhout dan Fabio Lima masing-masing dua kali menjebol gawang Timnas Indonesia. Sedangkan satu gol lain dicetak pemain pengganti UEA, Sebastian Tagliabue. Tanda kekalahan Indonesia sudah terlihat sejak menit awal. Mereka sulit mengembangkan permainan.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!
Advertisement
Sementara UEA dengan mudah memainkan ball possesion. Variasi serangan bola-bola pendek yang dilakukan tuan rumah juga membuat pertahanan Indonesia kelabakan. Sehingga babak pertama berakhir 0-2.
Ball possesion Indonesia juga jauh tertinggal. Tim besutan Shin Tae-yong ini hanya memiliki 27 persen. Sisanya dikuasai UEA.
Babak kedua, Indonesia sedikit membaik. Penyerangan di lini depan dan tengah dilakukan. Pemain kreatif seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman dan Syahrian Abimanyu membuat penguasan bola Indonesia membaik. Namun, UEA masih terlalu tangguh.
Mereka justru menambah tiga gol di babak kedua dengan serangan yang lebih efektif. Kekalahan ini membuat Indonesia hanya mengantongi 1 poin dari 8 laga di Kualifikasi Piala Dunia. Catatan yang buruk memang. Namun Shin Tae-yong punya misi lain.
Memberikan jam terbang kepada skuat muda karena tiga laga lanjutan kualifikasi di UEA, Indonesia tak memiliki peluang lolos. Hanya saja rapor merah harus kembali didapat ketika lawan UEA. Karena kekalahan 0-5 jadi yang terbesar dalam tiga laga terakhir.
Berikut rapor pemain Timnas Indonesia saat dibantai UEA.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belakang
Kiper
M.Riyandi: 5,5
- Kemasukan lima gol jadi catatan negatif pastinya. Babak pertama terlihat agak panik menghalau bola. Tepisan-tepisannya yang jatuh tak jauh dari kotak wilayah penjaga gawang. Namun di babak kedua dia lebih tenang. Beberapa kali Riyandi melakukan penyelamatan gemilang.
Belakang
Asnawi Mangkualam: 6,5
- Bek kanan ini jadi pemain Timnas Indonesia yang paling menonjol di laga ini. Sebuah akselerasinya di babak pertama membuahkan penalti untuk Timnas Garud. Crossing Asnawi menyentuh tangan kapten UEA, Walid Abbas. Selain momen itu, dia rajin naik kedepan dan memperlihatkan kelebihannya dari segi stamina.
Rizky Ridho: 5
- Bek Persebaya Surabaya ini tampak kewalahan menghadapi bola-bola cepat UEA. Intersep yang sering dilakukan tak banyak terlihat di laga ini. Di menit 84 dia ditarik keluar karena cedera.
Arif Satria: 4,5
- Gol kedua UEA memperlihatkan dia salah perhitungan. Postur jangkungnya tak bisa menghalau bola udara. Dan striker UEA, Fabio Lima bisa mengarahkan bola dengan kepalanya ke gawang Indonesia. Di awal babak kedua Arif melakukan blunder saat memberikan umpan ke kiper yang justru diserobot lawan. Beruntung tidak terjadi gol tambahan. Dia pun ditarik pertengahan babak kedua.
Pratama Arhan: 5.5
- Bek kiri ini coba mengimbangi agresifitas Asnawi di sektor kanan. Babak pertama Arhan lebih fokus bertahan. Namun babak kedua dia sering naik ke depan membantu serangan. Sayang, akurasi umpan crossingnya kurang bagus.
Advertisement
Tengah dan Depan
Tengah
Kadek Agung: 5,5
- Gelandang bertahan asal Bali United ini kewalahan di babak pertama. Daya jelajahnya tak setinggi biasanya. Beberapa kali melakukan salah umpan. Babak kedua sedikit membaik dan sempat dapat ruang melakukan tembakan jarak jauh.
Rachmat Irianto: 6
- Kengototannya terlihat di laga ini. Sayang, modal itu tak cukup menghadapi rapinya permainan UEA. Sehingga tugasnya sebagai pemotong serangan lawan dari lini tengah masih belum maksimal.
Evan Dimas: 5
- Gagal mengeksekusi penalti menit 38. Arah tembakannya terbaca kiper UEA, Ali Khasief. Padahal jika berhasil jadi gol, itu jadi momen Indonesia untuk bangkit. Padahal dia diharapkan jadi jendera lini tengah sekaligus pengatur irama permainan.
Adam Alis: 6
- Permainannya lumayan sebagai sayap. Adam bisa menahan bola dan mengalirkan bola kedepan. Babak kedua, dia lebih banyak dapat bola. Beberapa kali Adam bisa lepas dari kawalan lawan. Sayang, dia belum bisa memberikan umpan matang ke striker.
Osvaldo Haay: 5
- Semalam Osvaldo tak segarang biasanya. Dia justru sering kehilangan bola. Banyak serangan Indonesia yang harus terhenti di kakinya karena salah umpan maupun bolanya dicuri lawan.
Depan
Kushedya Hari Yudo: 5
- Permainannya masih sama seperti laga sebelumnya. Karena minim suplai, Yudo lebih banyak berlari membuka ruang dan mencari bola. Striker Arema FC ini masih belum memiliki peluang didepan gawang lawan.
Pemain Pengganti
Egy Maulana Vikri: 6
- Dia masuk di babak kedua. Egy lumayan bisa membawa perubahan. Beberapa kali dia melakukan tusukan dan membahayakan gawang UEA. Sayang, selanjutnya dia selalu dapat pressing lebih ketat dari pemain lawan.
Witan Sulaeman: 5,5
- Kecepatan dan skill individu yang jadi kelebihannya tak banyak terlihat. Witan seakan tak punya kesempatan memperlihatkan potensinya karena ketatnya pressing pemain UEA.
Syahrian Abimanyu: 6
- Lini tengah lebih hidup dengan kehadirannya. Dia bisa mendistribusikan bola dari belakang kedepan. Kebetulan waktu itu permainan UEA sedikit menurun. Tapi momentum masuknya Syahrian tetap tak bisa membuat Indonesia memperkecil kedudukan.
M.Rafli: 5
- Hanya dapat waktu bermain kurang lebih 15 menit. Bisa dihitung dengan jari berapa kali dia menguasai bola. Sehingga dia tak bisa berbuat banyak di lini depan Indonesia.
Didik Wahyu: 5
- Bisa dibilang masuknya Didik di luar rencana tim pelatih. Karena Rizky Ridho cedera, dia masuk di menit 84. Tapi UEA bisa mencetak satu gol pamungkas setelah Didik masuk.
Advertisement