Bola.com, Yogyakarta - Pemerintah Indonesia, melalui Kemenpora bersama PSSI, kembali memusatkan perhatian untuk program pembinaan sepak bola masa depan Indonesia. Ini merupakan bagian dari perjalanan mewujudkan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 mengenai Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional.
Satu di antaranya mengenai regenerasi pemain sejak usia dini melalui kompetisi yang berjenjang. Menpora Zainudin Amali dan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto memberiakn penjelasan dalam acara sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2019 di Royal Ambarukmo Hotel, Yogyakarta, Jumat (11/6/2021) malam.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Advertisement
Acara tersebut dihadiri begitu banyak pelaku sepak bola, termasuk perwakilan Askot PSSI dan Askab PSSI se-Jawa Tengah dan DIY. Dalam kesempatan itu, semua yang hadir bertukar pikiran mewujudkan masa depan sepak bola Indonesia yang lebih tangguh.
"Dalam uraian Inpres, ada rangkaian antar Kementerian, satu di antaranya melalui kompetisi berjenjang. Tentunya pemerintah tidak bisa sendiri, bekerja sama dengan PSSI," terang Menpora Zainudin Amali.
Menurut Zainudin, setidaknya ada 10 tugas yang menjadi instruksi Presiden Joko Widodo melalui Inpres tersebut kepada Kemenpora. Menpora ikut mempercayakan proses implementasinya kepada federasi.
"Setelah inpres ini lahir, kami membantuk roadmap, melakukan koordinasi antarlintas dan sektor, dan membutuhkan waktu. Terutama merinci apa saja pembagian tugasnya," ujar Menpora yang didampingi Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Respons PSSI
Sementara itu, Iwan Budianto, yang hadir mewakili Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, menyambut baik perhatian khusus untuk sepak bola usia muda.
PSSI juga telah mengajukan pembinaan pemain di usia sekolah yang nantinya disinergikan dengan turnamen tahunan yang sudah ada, yaitu Piala Soeratin. Memang Piala Soeratin U-17 adalah agenda resmi tahunan PSSI untuk memacu bakat-bakat pesepak bola masa depan Indonesia.
"Sejak dua tahun lalu inpres ini dicanangkan dan sempat terhambat karena pandemi COVID-19. PSSI akan berusaha memaksimalkan program, tentunya melalui saing berkomunikasi," terang Iwan Budianto.
"Fasilitas sangat dibutuhkan dalam pengembangan sepak bola masa depan. Memutar kompetisi kelompok usia, PSSI sendiri setiap tahun menggelar Piala Soeratin U-17," jelasnya.
Advertisement