Bola.com, Denpasar - Jika tidak ada penundaan lagi, seharusnya Bali United akan memulai petualangan di Piala AFC 2021 pada 30 Juni mendatang, di mana tim lawan pertama adalah wakil Kamboja, Boeung Ket FC.
Tiga hari berselang, Fadil Sausu dkk. akan menghadapi pemenang play-off. Terakhir pada 6 Juni, wakil Vietnam Hanoi FC menjadi lawan mereka.
Baca Juga
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Namun, lokasi pertandingan Piala AFC 2021 di zona Asia Tenggara masih belum jelas. Singapura saja sampai mundur akibat pandemi COVID-19.
Meski lokasi pertandingan masih belum ditentukan, tapi pelatih Bali United, Stefano Cugurra, tetap fokus dalam melakukan persiapan tim asuhannya.
Serdadu Tridatu sudah berada di Yogyakarta untuk melakoni dua laga uji coba kontra PSIM Yogyakarta. Setelah itu, mereka menuju Solo untuk menghadapi dua laga uji coba kontra Persis Solo dan Barito Putera sebelum bertarung di Piala Wali Kota Solo.
SAtu yang menjadi pusat perhatian sejauh ini adalah skuad Serdadu Tridatu adalah pemain asing. Bisakah mereka bermain maksimal di Piala AFC? Kredit tersendiri ditujukan kepada Diego Assis karena dia menjadi pemain asing anyar musim ini.
Tanpa tiga pemain asing di Piala Menpora 2021 beberapa waktu lalu, Serdadu Tridatu kelimpungan meski berhasil lolos hingga delapan besar dan kalah dari PSS Sleman.
Bagaimana performa empat legiun asing Serdadu Tridatu untuk menjadi tulang punggun Bali United di Piala AFC 2021? Berikut catatan kelebihan dan kekurangan mereka:
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Willian Pacheco
Memiliki tinggi badan 196 cm, bek Bali United asal Brasil tersebut menjadi pemain asing tertinggi di Indonesia. Tentu saja dia punya kelebihan dalam duel udara.
Selain itu, positioning menjadi andalan Pacheco di lapangan hijau dan dia berhasil memanfaatkan rentang kaki yang panjang untuk memenangi perebutan bola.
Namun, ada beberapa kekurangan yang bisa menjadi celah untuk pemain lawan mengeksplorasi pertahanan Serdadu Tridatu. Pacheco dengan tinggi badang menjulang, kerap kalah dalam adu cepat.
Belum lagi barisan bek tengah Serdadu Tridatu yang sudah termakan usia, di mana Leonard Tupamahu dan Gunawan Dwi Cahyo sudah berusia di atas 30 tahun.
Praktis saat ini hanya tinggal Pahceco, Haudi Abdillah, dan Koman Tri Artha Wiguna yang masih berusia 20 tahunan.
Â
Advertisement
Diego Assis
Sebenarnya penampilannya saat di Persela Lamongan dan Madura United, tidak terlalu buruk. Namun, di Bali United, penampilannya belum teruji.
Dari pengamatan saat Piala Menpora dan beberapa kali laga uji coba, pemain berpaspor Brasil itu sering sekali kehilangan bola. Dia seperti belum padu dengan beberapa pemain Serdadu Tridatu.
Cedera juga menjadi momok baginya. Belum lagi posturnya sebagai pemain asing terbilang kecil, hanya 168 cm. Belum lagi Diego harus kuat mental karena tekanan besar dari suporter yang selalu membandingkannya dengan Paulo Sergio.
Meskipun belum teruji dengan baik di Bali United, tapi dia bisa menjadi kartu as Teco untuk merusak konsentrasi lawan.
Â
Brwa Nouri
Gelandang asal Irak ini sudah bermain sebanyak 55 kali bersama Bali United terhitung sejak direkrut pada paruh kedua Liga 1 2018. Pemain dengan sembilan caps di Timnas Irak tersebut menjadi pemain vital di dalam tim.
Dia menjaga kedalaman tim Serdadu Tridatu sejauh ini. Sebagai gelandang bertahan, dia menjadi penghubung yang apik antara lini pertahanan dan lini serang. Body balance yang kuat membuat Nouri sering memenangi duel dengan pemain lawan.
Ketika Bali United bermain di Piala Menpora, suporter merindukan sosoknya karena dianggap sebagai roh permainan Bali United.
Hanya sedikit yang menjadi kekurangan Nouri. Ia tidak terlalu bagus jika berganti posisi. Pada 2018, performanya buruk akibat posisinya sebagai gelandang bertahan justru diubah menjadi gelandang serang.
Dia juga kurang dalam serangan. Terbukti selama 4.506 menit bermain, Nouri hanya melesakkan satu assist saja tanpa berhasil mencetak satu gol pun.
Â
Advertisement
Melvin Platje
Tercatat sudah ada 30 gol dan 11 assist yang berhasil dilesakkan Melvin Platje dalam 52 penampilan bersama Bali United sejak paruh musim Liga 1 2018.
Jika diratakan, jumlah gol Melvin lebih baik dibandingkan juru gedor utama Serdadu Tridatu, Ilija Spasojevic, yang sudah melesakkan 33 gol dalam 76 penampilannya bersama Bali United.
Posisinya yang fleksibel menjadi kelebihannya. Dia lebih sering bermain sebagai wide attacker yang menjadi pemecah kebuntuan di kala Spasojevic tanpa gol.
Satu hal yang menjadi catatan adalah Melvin kerap absen sejak 2018. Dari catatan itu, dia cukup sering mengalami cedera hamstring. Terhitung tiga kali dia mengalami cedera hamstring dan harus absen dalam delapan pertandingan Bali United di semua ajang. (Maheswara Putra)
Â