Bola.com, Makassar - Timnas Indonesia hanya meraih satu poin dalam tiga laga tersisa di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang berlangsung terpusat di Dubai, Uni Emirat Arab. Satu poin diraih ketika skuad asuhan Shin Tae-yong itu bermain imbang 2-2 dengan Thailand pada 3 Juni 2021.
Sementara dalam dua pertandingan berikutnya, Evan Dimas dkk. mendapatkan pembantaian. Timnas Indonesia dicukur 0-4 oleh Vietnam pada 7 Juni 2021 dan dilibas Uni Emirat Arab dengan skor 0-5 pada 11 Juni 20221.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Terlepas dari kekalahan telak dalam dua laga terakhir, hasil yang digapai Timnas Indonesia di Dubai terbilang wajar. Hal itu diungkapkan Tony Ho, pengamat sepak bola asal Makassar yang dihubungi Bola.com, Sabtu (12/6/2021).
Menurut mantan pelatih PSM Makassar dan Persebaya Surabaya DU itu, kegagalan Timnas Indonesia sudah diprediksi sejak awal sejalan keputusan Shin Tae-yong memilih mayoritas pemain muda dan minim pengalaman dalam skuad asuhannya.
Menurut Tony, sejatinya penampilan Timnas Indonesia cukup menjanjikan ketika bermain imbang 2-2 dengan Thailand. Namun, Tony Ho merasa hasil itu justru menjadi awal petaka bagi Tim Garuda sehingga dengan mudah dibantai Vietnam dan Uni Emirat Arab.
"Bisa jadi para pemain muda itu terlena dengan pujian dan sanjungan pecinta sepak bola Tanah Air. Mereka terkesan lupa bahwa lawan yang dihadapi setelah laga itu adalah Vietnam dan Uni Emirat Arab yang punya potensi besar menjuarai Grup G," tegas Tony Ho yang sudah mengantongi lisensi pelatih AFC Pro itu.
Terlepas dari hasil minor Timnas Indonesia di Dubai, Tony Ho menunjuk tiga nama yang dinilainya tampil lumayan pada tiga laga tersisa di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Siapa saja mereka? Berikut alasan Tony Ho memilih ketiganya:
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Evan Dimas
Terlepas dari kegagalan Evan Dimas mengeksekusi tendangan penalti ketika menghadapi Uni Emirat Arab pada laga terakhir di Dubai, menurut Tony Ho gelandang Bhayangkara Solo FC ini sudah berusaha tampil optimal dalam setiap laga yang dijalani Timnas Indonesia.
Terutama saat mencetak gol ke gawang Thailand dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada laga pertama dari tiga partai sisa yang berlangsung di Dubai.
Menurut Tony, sebagai pemain yang paling berpengalaman di dalam tim ini, Evan Dimas sudah berusaha keras menjadi penyeimbang tim di lini tengah. Sayang, Evan tidak punya pendamping yang pas sehingga sulit melepaskan tekanan dari pemain lawan.
"Saya yakin semua tim lawan menjadikan Evan sebagai pemain kunci yang harus dimatikan. Buktinya ketika Evan memegang bola, ada minimal dua pemain lawan yang mendatanginya," ujar Tony.
Tony pun memprediksi Evan Dimas akan tetap menjadi bagian dari skuad asuhan Shin Tae-yong di SEA Games 2021 di Vietnam, meski kini sudah berstatus pemain senior.
Advertisement
Asnawi Mangkualam
Â
Meski baru pulih dari cedera hamstring, Asnawi Mangkualam mampu tampil optimal dalam tiga laga Timnas Indonesia di Dubai. Bek sayap milik klub Korea Selatan, Ansan Greeners, itu kerap melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan meski Timnas Indonesia berada dalam tekanan sepanjang pertandingan.
Ketika menghadapi Thailand, Asnawi nyaris mencetak gol andai tendangan kerasnya tidak melebar tipis dari tiang gawang. Bek asal Makassar ini juga memaksa bek Uni Emirat Arab melakukan upaya ekstra hingga melakukan handball yang berbuah penalti. Sayang, Evan Dimas gagal mengeksekusinya.
Seperti Evan, Asnawi berpeluang mendapatkan tempat di tim SEA Games 2021 di Vietnam. Karakter keras dan ngotot ala Asnawi sukses membuat Shin Tae-yong jatuh hati kepadanya.
Egy Maulana Vikri
Â
Egy Maulana Vikri tampil baik ketika Timnas Indonesia menghadapi Thailand. Sayang, saat laga berjalan penyerang sayap klub Polandia, Lechia Gdansk, ini mengalami cedera sehingga pergerakannya tidak optimal dan kemudian ditarik keluar oleh Shin Tae-yong.
Cedera itu pula yang menjadi alasan Shin Tae-yong memarkir Egy di bangku cadangan dan memainkannya pada babak kedua.
Terbukti masuknya Egy membuat penampilan Timnas Indonesia sedikit berubah. Tapi, kelas Timnas Indonesia yang secara tim masih di bawah Vietnam dan Uni Emirat Arab membuat kelebihan individual Egy tidak keluar secara optimal.
Advertisement