Bola.com, Lamongan - Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, meminta para pemain muda di skuad Laskar Joko Tingkir untuk meniru tekad gelandang senior Ahmad Bustomi. Pemain berusia 35 tahun itu menjadi pemain yang memiliki Vo2Max tertinggi di antara pemain Persela lainnya.
Bersama beberapa pemain senior lain di grup pertama, mantan gelandang Arema FC bertahan paling akhir dan melahap delapan putaran. Hal ini yang kemudian membuat pelatih Persela Lamongan asal Medan itu menjadikan patokan untuk pemain-pemain yang berada di grup kedua.
Baca Juga
6 Pemain Bintang yang Sebenarnya Tidak Terlalu Suka Sepak Bola: Ronaldinho Bahkan Tak Betah Nonton 90 Menit
Deretan Striker Lokal Dapat Pesan dari Legenda Timnas Indonesia: Tetap Pede, Bersaing Sehat, dan Tambah Porsi Latihan!
Exco PSSI soal Elkan Baggott Tak Pernah Lagi Dipanggil Timnas Indonesia: Tergantung Pelatih, Saya Bingung Diminta Damaikan
Advertisement
"Kami mencoba memotivasi pemain setelah melihat Bustomi selesai di grup pertama. Grup kedua saya berikan briefing. Mereka juga saya beri satu gambaran lagi," ujar Iwan Setiawan.
"Waktu saya di Jerman pada 1986, saya bisa menyelesaikan sembilan putaran, padahal saat itu saya masih berusia 17 tahun," lanjut mantan pelatih Persija Jakarta itu.
Motivasi yang diberikan membuahkan hasil dan tiga pemain muda lainnya mampu melampaui pencapaian Bustomi. Tiga pemain tersebut adalah Akbar, Revan Jibril, dan Ibrahim Musa Kosepa.
"Jadi memang seperti itu, kadang persoalan pelatih di Indonesia harus benar-benar menguasai masalah psikologis. Kadang-kadang seperti itu," ujar pelatih Persela Lamongan itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hasil Vo2Max Tidak Sesuai Harapan
Walau beberapa nama memiliki Vo2Max cukup baik, mayoritas penggawa Persela Lamongan justru masuk kategori kurang baik. Hal inilah yang bakal menjadi perhatian Iwan Setiawan dalam waktu sebulan terakhir jelang kompetisi musim ini bergulir.
"Ini jadi pekerjaan rumah besar buat pelatih karena melihat data hasil dari Vo2Max itu. Kami rasa masih jauh di bawah. Itu artinya dengan sisa waktu yang ada kurang dari tiga pekan ini mudah-mudahan bisa memperbaiki ini," ujarnya.
Mantan pelatih Persebaya itu mengaku memiliki cara untuk bisa membangun kondisi fisik anak asuhnya di titik ideal sembari tetap bisa berlatih taktikal. Untuk itu para pemain diharuskan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
"Kami mencoba mengombinasikan antara development of physical condition dan peningkatan taktikal. Ini akan berjalan bersamaan, jadi semoga ketika sampai di Hari H, kami bisa mencapai top performance," tandas Iwan. (Wahyu Pratama)
Advertisement